Dari Tumpak Sewu Sampai Ngopi Bareng #YouCMyTravelStory Day2

Konten dari Pengguna
19 Juli 2019 18:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Malikliken tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seketika aku pun terbangun dan segera bergegas menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu dan melaksakan sholat subuh. Saat itu aku sempat melihat jam yang masih menunjukkan pukul 04.45 WIB pagi artinya masih banyak waktu untuk menyiapkan perlengkapan pada kegiatan #YouCMyTravelStory di hari kedua ini. Aku sangat penasaran dan bersemangat dengan kegiatan di hari kedua ini apalagi tujuan wisatanya yang belum pernah ku kunjungi. Yuk, simak cerita perjalananku di hari kedua ini.
Panorama Air Tejun Tumpak Sewu
Ada yang belum pernah ke tempat Air terjun ini ? Kalau kalian belum pernah mengunjungi air terjun ini berarti kita sama. Hehe ..
Tahukah kamu kenapa air terjun ini dinamakan Air Terjun Tumpak Sewu ?
ADVERTISEMENT
Menurut sejarah air terjun ini diberi nama Tumpak Sewu karena Tumpak dalam artian Jawa Kuno artinya Sabtu. Sedangkan Sewu artinya air terjun seribu dan alirannya terbagi menjadi banyak bagian seperti tirai. Nah, makanya warga setempat menamakan air terjun ini dengan nama Tumpak Sewu. Oh ya walaupun dalam keadaan musim kemarau air terjun ini tetap tidak akan berkurang loh airnya. Subhanallah indahnya ...
Panorama Air Terjun Tumpak Sewu
Air Terjun Tumpak Sewu ini terletak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang Provinsi Jawa Timur. Untuk melihat panorama air terjun ini sebenarnya tidak sulit. Kami hanya perlu berjalan kaki sekitar 10 menit maka sudah bisa menikmati panoram air terjun ini. Oh iya, ada dua track untuk bisa melihat panorama air terjun ini yaitu dari Desa Sidomulya dan dari Malang. Bagi pengunjung yang ingin berkunjung ke Tumpak Sewu lewat jalur Desa Sidomulyo, Lumajang maka akan dikenakan biaya sebesar Rp 10.000 Lalu untuk biaya jalur Malang dikenakan biaya sebesar Rp 7.000. Menurutku biaya untuk melihat panorama ini murah dan worth it banget dengan panorama yang luar biasa indah.
Pintu Masuk Panorama Air Terjun Tumpak Sewu.
Tiba di panorama air terjun ini, kami para peserta dan travel blogger Febrian mengabadikan moment yang langka ini dengan foto bersama. Satu, dua, tiga, Cissss ...
ADVERTISEMENT
Foto bersama seluruh peserta dan travel blogger Febrian. (Foto : Dokumentasi Kambing Gunung)
Ngopi dan diskusi di Warung Kopi Lestari Dampit Malang
Setelah dari air terjun tumpak sewu ini, kami niatnya akan mengunjungi bukit pelangi namun sayangnya karena waktu yang sudah tidak memungkinkan dan agenda kami masih padat maka ke bukit pelangi diurungkan dan diganti dengan sharing session bersama travel blogger Febrian di warung kopi Lestari Dampit Malang. Konon katanya kopi disini memiliki cita rasa yang nikmat banget.
Para peserta memesan kopi di Warung Lestari Dampit Malang. (Foto : Dokumentasi Kambing Gunung)
Menurutku, adanya kegiatan sharing session itu perlu banget karena kami bisa menambah wawasan baru terkait dari makna suatu perjalanan. Jadi, melakukan perjalanan itu bukan hanya sekedar foto-foto saja tetapi lebih dari itu. Aku pribadi setiap melakukan perjalanan selalu menambah rasa syukurku terhadap Tuhan yang telah memberikan nikmat dalam perjalananku. Oh ya, aku juga mau mengucapkan terima kasih untuk Febrian yang sudah memberikan wawasan baru dari setiap perjalanannya.
Sharing Session bersama travel blogger Febrian. (Foto : Dokumentasi Kambing Gunung)
Kurang lebih satu jam kami sharing session dengan travel blogger Febrian. Tentunya, ada banyak manfaat yang bisa kita ambil dari cerita yang sudah disampaikan oleh Febrian dan para peserta. Setelah itu kami pun bergegas ke bus untuk melanjutkan kegiatan selanjutnya yaitu berkunjung ke Museum Angkut di Malang.
ADVERTISEMENT
Berwisata dan Belajar Sejarah di Museum Angkut Malang
Museum Angkut merupakan museum transportasi dan tempat wisata modern yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur. Dengan harga tiket Rp.100.000 untuk weekend dan membayar lagi Rp.30.000 bagi yang membawa kamera, pengunjung bisa masuk dan menikmati Museum Angkut sepuasnya. Buat aku pribadi, mengunjungi museum ini adalah kali keduaku karena mungkin sudah tau isi koleksinya maka perjalanan kedua ini aku manfaatkan dengan membaca informasi dari beberapa koleksi yang tersedia. Makanya disini aku hanya foto di beberapa spot saja dan lebih menikmati informasi yang ada pada setiap koleksinya. Yeah, belajar sejarah lagi !
Pintu Masuk Museum Angkut
Museum Angkut ini terdiri dari beberapa zona. Aku paling senang ke zona yang memperlihatkan ciri khas dari setiap negara. Menurutku unik dan menambah wawasan banget. Jadi disana selain berwisata kita juga bisa belajar budaya dan sejarah.
Aku dan Hendra berfoto bersama.
Akhirnya setelah puas mengelilingi koleksi yang ada di tempat wisata museum angkut ini. Kami pun kembali ke bus dan makan malam. Lalu, setelah itu kami kembali ke Hotel untuk persiapan ke Gunung Bromo. Puncak acara yang kami semua tunggu. Happy !
ADVERTISEMENT
Ini link cerita perjalananku bersama #YouCMyTravelStory di hari pertama.