Konten dari Pengguna

Menggugah Kesadaran Akan Nasib Anak Jalanan

Malva Sasmaya Febryana
Mahasiswa Informasi dan Hubungan Masyarakat Universitas Diponegoro
12 Juni 2024 9:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Malva Sasmaya Febryana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Penulis (Malva Sasmaya F)
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Penulis (Malva Sasmaya F)
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu kota besar di Indonesia, Semarang menghadapi tantangan besar dalam menyelaraskan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur yang pesat. Namun, di balik gemerlapnya pembangunan, terselip kisah pilu kaum marginal, terutama anak-anak jalanan, yang nasibnya terpinggirkan di tengah dinamika kota, seperti yang terlihat jelas di kawasan wisata Kota Lama Semarang.
ADVERTISEMENT
Jalanan di kota Semarang seringkali dianggap sebagai tempat yang penuh bahaya dan gangguan, terutama bagi anak-anak di bawah umur. Mereka terpaksa menghabiskan hari-harinya di jalanan, menambah pemandangan yang memprihatinkan di perkotaan. Fenomena ini menyoroti perlunya upaya perbaikan kualitas hidup di Semarang, yang harus dilakukan oleh pemerintah serta didukung oleh masyarakat.
Fenomena anak jalanan tidak hanya terbatas di kawasan Kota Lama Semarang, tetapi juga menjalar ke daerah-daerah lain di kota ini. Wawancara dengan anak-anak yang berjualan di sekitar Kota Lama mengungkapkan realitas yang menyedihkan. Banyak dari mereka yang harus berjualan hingga larut malam demi membantu perekonomian keluarga. Bahkan, ironisnya, ada yang terpaksa putus sekolah karena ketidakmampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan pendidikan mereka.
ADVERTISEMENT
Melihat kondisi ini, sangat jelas bahwa diperlukan perhatian serius serta tindakan nyata dari pemerintah dan masyarakat. Langkah-langkah konkret perlu diambil untuk menangani masalah ini, termasuk memberikan perlindungan dan memastikan kesempatan pendidikan yang layak bagi anak-anak di Semarang. Anak-anak adalah masa depan bangsa, dan nasib mereka tidak boleh diabaikan.
Problematika yang dihadapi oleh anak-anak jalanan di Semarang adalah refleksi dari tantangan yang lebih besar yang dihadapi oleh kota dalam mengelola pertumbuhan dan pemerataan kesejahteraan. Dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan nasib anak-anak jalanan ini bisa berubah, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang lebih baik dan aman. Peningkatan kualitas hidup mereka akan menjadi cerminan keberhasilan Semarang dalam menjadi kota yang inklusif dan berkeadilan sosial.
ADVERTISEMENT