3 Cerita Fabel Singkat Pengantar Tidur Anak

Konten dari Pengguna
21 Mei 2021 9:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Cerita Fabel Singkat. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Cerita Fabel Singkat. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Cerita fabel singkat jadi alternatif Mama beberapa malam belakangan untuk mengatasi masalah anak yang susah tidur. Selain cukup ampuh bikin anak cepat terlelap, mendongengkan cerita fabel ke anak bisa juga membantu meningkatkan minat baca mereka lho!
ADVERTISEMENT

Rekomendasi Cerita Fabel Singkat

Kali ini, Mama akan membagikan 3 rekomendasi cerita fabel singkat yang bisa kamu coba untuk diceritakan ke anak-anak. Yuk, simak daftar lengkapnya.
1. "Kancil dan Buaya"
Cerita fabel satu ini sebenarnya diturunkan langsung dari ayah Mama. Cerita "Kancil dan Buaya" mengisahkan seekor kancil yang sempat kebingungan untuk menyebrangi sungai yang sangat panjang.
Setelah berpikir keras, akhirnya si Kancil mendapatkan inspirasi ketika beberapa buaya mulai terlihat menyusuri sungai. “Hei, Buaya!” Dalam satu teriakan, semua buaya menoleh ke arah Kancil. Mereka yang penasaran akhirnya merapat ke arah sumber suara dan menanyakan maksud Kancil memanggil.
Dengan penuh percaya diri, Kancil meledek sekawanan buaya itu. “Kalian mau menguasai sungai ini? Mana bisa, kalian terlalu sedikit.” Karena kesal, para buaya memanggil beberapa buaya yang lain. Kancil menahan tawa karena rencana cerdiknya tampak berhasil.
ADVERTISEMENT
“Jumlah kami sudah banyak untuk menguasai sungai ini.” dengan tidak kalah percaya diri, seekor buaya menanggapi ledekan Kancil. “Ah, aku tidak percaya. Aku perlu menghitung jumlah kalian. Sekarang, kalian harus berbaris di sepanjang sungai ini. Jika jumlah kalian memang banyak, aku pasti bisa menghitung kalian sampai ke seberang sana.”
Karena tidak mau kalah, para buaya segera mengikuti perkataan Kancil. Dengan gerakan tubuh yang lincah, Kancil menyebrangi sungai sambil menginjak satu per satu tubuh buaya dan tidak lupa untuk berhitung. Di hitungan ke-20, Kancil berhasil menyebrangi sungai.
Tidak ingin membuat para buaya itu merasa dipermainkan, Kancil sengaja memuji jumlah buaya yang banyak. Para buaya merasa bangga dan Kancil berhasil menyebrangi sungai.
ADVERTISEMENT
Selesai. Gimana nih, Ma? Tertarik dengan fabel singkat ini? Kamu bisa loh memberikan variasi pemilihan kata yang lain dalam menceritakannya untuk anak sesuai dengan umur mereka.
2. "Tiga Anak Domba dan Serigala"
Kalau cerita fabel singkat yang satu ini, Mama dengar langsung dari ibu Mama. Cerita "Tiga Anak Domba" berkisah tentang seorang ibu domba yang ingin anak-anaknya hidup dengan mandiri di hutan tempat mereka tinggal. Merekapun diperintahkan untuk membangun rumah masing-masing.
Anak domba pertama memilih untuk membangun rumahnya dari jerami. Karena tidak ingin kesulitan mencari bahan bangunan, dia memilih jerami yang sangat mudah didapatkan di sekitar hutan.
Berbeda dengan kakaknya, anak domba kedua yang malas, memilih untuk membangun rumah dari kayu-kayu sisa yang tidak terpakai di sekitar hutan. Dari ketiga anak domba itu, anak domba paling terakhir yang sangat rajin dan pantang menyerah, memilih untuk membangun rumah dari batu bata.
ADVERTISEMENT
Melihat adiknya membutuhkan waktu yang lama dalam membangun rumah, anak domba yang pertama dan kedua menertawakan pilihan tersebut.
Berselang beberapa hari, hutan dihebohkan oleh kabar bahwa seekor serigala kelaparan sedang mencari mangsa. Semua binatang yang ketakutan memilih untuk berdiam di rumah mereka masing-masing.
Ilustrasi Binatang. Foto: Pixabay
Anak domba pertama ternyata menjadi salah satu incaran serigala. Dengan tiupan yang kencang, rumah jerami milik anak domba pertama itu roboh begitu saja.
Anak domba pertama segera menyelamatkan diri ke rumah anak domba kedua. Namun, kayu yang lapuk itu juga sangat mudah dihancurkan oleh serigala.
Untuk menyelamatkan diri, kedua anak domba itu berlari cepat menuju rumah anak domba ketiga.
Rumah dari batu bata ternyata terlalu kuat untuk dihancurkan oleh serigala. Serigala selalu gagal meskipun telah melakukan berbagai cara. Karena kelelahan, Serigala menyerah dan memilih untuk pergi ke hutan yang lain.
ADVERTISEMENT
Saat itu, kedua anak domba meminta maaf kepada adik bungsu mereka. Keduanya menyesal karena telah menertawakan rumah dari batu bata itu.
Selesai.
Nah, kalau cerita yang kedua ini gimana, Ma? Lebih menarik atau sama menariknya dengan cerita fabel singkat yang pertama.
3. Kelinci dan Kura-Kura
Untuk cerita yang terakhir ini, Mama pernah dengar dari guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD. Mama juga jamin, kamu akrab dengan cerita kali ini.
Cerita fabel singkat "Kelinci dan Kura-Kura" berkisah tentang lomba lari yang diikuti oleh Kelinci dan Kura-Kura.
Ilustrasi Kelinci. Foto: Pixabay
Kelinci sangat yakin dia bisa mengalahkan Kura-Kura. Dengan sombongnya, dia meledek Kura-Kura untuk menyerah daripada harus malu nantinya karena kalah. Namun, Kura-Kura tidak menanggapi ledekan tersebut. Dia tetap ingin berusaha memenangkan lomba.
ADVERTISEMENT
Saat hitungan ketiga terdengar dari salah seorang juri, kelinci sengaja tetap diam. "Aku akan membiarkan kamu berlari duluan, Kura-Kura." Kelinci tertawa setelah berhasil sengaja membiarkan Kura-Kura untuk memulai berlari terlebih dahulu.
Dengan sabar dan bersungguh-sungguh, Kura-Kura mulai berlari. Tidak lama setelahnya, Kelinci juga ikut menyusul. Akan tetapi, dia kembali meledek Kura-Kura dengan berlari cukup jauh, lalu berhenti di bawah sebuah pohon. Di sana, ia sengaja menunggu Kura-Kura terlebih dahulu sebelum berlari hingga ke garis finish.
Namun karena terbawa suasana berangin yang membuat ngantuk, Kelincipun tanpa sengaja tertidur. Karena Kelinci yang tertidur pulas dalam waktu yang lama, Kura-Kura yang berlari sangat lambat berhasil menjadi pemenangnya.
Selesai.
Itulah ketiga cerita fabel singkat yang bisa Mama rekomendasikan untuk Moms yang kebingungan mencari ide cerita.
ADVERTISEMENT
Selain menceritakan kepada anak-anak, Mama saranin juga Moms buat menjelaskan pesan moral dari setiap cerita itu, ya.
Kapan lagi kita bisa mengajarkan hal baik kepada anak dengan kegiatan semenyenangkan berdongeng?
Semoga info satu ini bermanfaat ya, Moms. Selamat mencoba!
(TMA)