4 Ciri-ciri Anak Akan Mengalami Menstruasi Pertama

Konten dari Pengguna
8 Juni 2022 19:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ciri-ciri anak anak mengalami menstruasi pertama (Sumber: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ciri-ciri anak anak mengalami menstruasi pertama (Sumber: Pexels)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagi Mama-Mama yang memiliki anak perempuan remaha, penting nih untukmu mengetahui apa saja ciri-ciri anak akan mengalami menstruasi pertama.
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian besar anak perempuan remaja, mengalami haid untuk pertama kalinya merupakan sesuatu yang bisa membuat khawatir atau panik, ya. Bisa jadi Mama-Mama pun bakal ikutan cemas saat mengetahui putri kecilmu ternyata sudah mengalami menstruasi.
Kalau yang pernah Mama baca dari laman Flo Health, menstruasi pertama pada anak perempuan ini sering juga disebut dengan istilah menarche. Umumnya anak perempuan bakal mengalami haid pertamanya di usia 10-15 tahun.
Akan tetapi, setiap anak perempuan bakal memiliki kematangan yang berbeda-beda ya, Ma. Tergantung dari banyak faktor, mulai dari faktor genetik, pola makan, lingkungan, status gizi, dan stres yang dialami.
Sebagai orang tua, tentunya Mama-Mama perlu memberi penjelasan dan pemahaman mengenai menstruasi serta edukasi kesehatan organ intim. Hal tersebut sangat penting loh, agar anak bisa lebih mengantisipasi ketika mengalami haid ke depannya.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa saja sih ciri-ciri anak akan mengalami menstruasi pertama? Simak penjelasannya di sini yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber ini, ya!

Ciri-ciri Anak Akan Mengalami Menstruasi Pertama

Ilustrasi ciri-ciri anak anak mengalami menstruasi pertama (Sumber: Pexels)

1. Mengalami Keputihan

Ciri-ciri pertama anak akan mengalami menstruasi pertama kalinya adalah bagian vagina bakal terasa lebih lembap dan keluarnya keputihan.
Keputihan jelang haid yang pertama ini biasanya berwarna bening seperti putih telur. Keluarnya keputihan ini biasanya dipengaruhi oleh perubahan hormon jelang menstruasi untuk pertama kalinya.

2. Perubahan Pada Payudara

Menurut yang Mama baca dari laman Helloclue, sekitar dua hingga tiga tahun menjelang haid pertama, anak perempuan mungkin bakal mulai mengalami perubahan pada payudara.
Mulanya, benjolan kecil yang ada di sekitar puting bakal terangkat. Kemudian, area gelap di sekitar puting menjadi lebih besar dan menonjol. Disusul payudara yang mulai tumbuh atau disebut juga dengan kuncup payudara.
ADVERTISEMENT
Ketika masa pertumbuhan payudara ini, bisa saja terjadi bersamaan atau satu sisi tumbuh terlebih dahulu.
Nah, ketika terjadi pertumbuhan pada payudara ini, mungkin si kecil akan merasa bingung dengan adanya perubahan fisik pada dirinya.
Maka dari itu, Mama-Mama perlu mendampinginya dan memberikan penjelasan bahwa ini merupakan sesuatu yang normal. Sekaligus menandakan dia akan masuk ke dalam usia yang yang lebih matang lagi.

3. Tumbuhnya Rambut di Beberapa Area Tubuh

Tanda lainnya jelang haid pertama pada anak perempuan adalah tumbuhnya rambut di area kemaluan. Selain itu, rambut juga mulai tumbuh di sekitar ketiak.
Melansir Healthline, kelenjar penghasil minyak pada kulit pun menjadi semakin aktif saat anak menjelang haid pertamanya. Jadi enggak heran, si kecil mulai tumbuh jerawat ketika mendekati menstruasi.
ADVERTISEMENT

4. Perubahan Suasana Hati

Ilustrasi ciri-ciri anak anak mengalami menstruasi pertama (Sumber: Pexels)
Bukan hanya perubahan secara fisik saja, pada saat menstruasi pertama, si kecil bisa saja mengalami perubahan suasana hati yang mendadak. Bisa jadi dia menjadi lebih tenang, mudah cemas, menangis, atau marah tanpa ada alasan yang jelas.
Hal ini sangat wajar terjadi ya, Ma. Pasalnya adanya lonjakan hormon jelang menstruasi, sangat berpengaruh pada perubahan mood atau suasana hati anak.
Itulah beberapa ciri-ciri anak akan mengalami menstruasi pertama yang perlu Mama-Mama ketahui. Jangan lupa dampingi terus mereka selama masa transisi ini, ya. Agar si kecil tetap nyaman dan tidak cemas dalam memasuki masa pubertas ini.
Semoga informasi ini bermanfaat untukmu ya, Ma!
(AN)