4 Penyebab ASI Tidak Lancar dan Cara Mengatasinya

Konten dari Pengguna
14 Oktober 2021 15:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penyebab ASI tidak lancar. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyebab ASI tidak lancar. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu teman Mama pernah cerita kalau dia stres karena ASI tidak lancar dan bertanya pada Mama, apa aja sih penyebab ASI tidak lancar? Setelah Mama cari tahu, ternyata ada banyak faktor yang memengaruhi produksi ASI.
ADVERTISEMENT
Enggak ada yang bisa menyaingi kualitas dan manfaat ASI untuk bayi. Mama-Mama bahkan disarankan untuk memberikan ASI selama dua tahun agar manfaatnya optimal.
Menyusui memang salah satu momen penting untuk memenuhi kebutuhan gizi si kecil. Tetapi saat dijalani, momen menyusui ini sering banget menemui kendala. Salah satunya adalah ketika ASI tidak lancar.
Kalau sudah begini, kadang-kadang kita suka jadi pusing sendiri karena enggak bisa memberikan apa yang anak kita butuhkan. Untuk itu, penting sekali mengetahui apa penyebab ASI tidak lancar supaya kamu bisa jaga-jaga untuk menghindarinya.

Penyebab ASI Tidak Lancar dan Cara Mengatasinya

Ilustrasi penyebab ASI tidak lancar. Foto: Shutterstock
Ada beragam faktor yang bisa memengaruhi produksi ASI pada ibu menyusui. Untuk itu, Mama sudah rangkum empat faktor penyebab ASI tidak lancar dan cara mengatasinya seperti dikutip dari UTSouthWestern Medical Center.
ADVERTISEMENT
1. Stres atau Cemas
Stres adalah penyebab nomor satu ASI tidak lancar, terutama dalam beberapa minggu pertama setelah melahirkan. Antara kurang tidur dan menyesuaikan dengan jadwal bayi, peningkatan kadar hormon tertentu seperti kortisol dapat mengurangi suplai ASI.
Bahkan ada lho, Ma ibu menyusui yang memiliki persediaan susu yang cukup dalam 24 jam berubah menjadi benar-benar tidak punya ASI karena stres.
Meskipun menyusui itu penting, kesehatan mental adalah kunci untuk merawat bayi dengan benar. Jika kamu atau orang di sekitarmu memperhatikan bahwa ibu menyusui mengalami gejala stres, kecemasan, atau depresi pascamelahirkan, sangat penting untuk menghubungi layanan kesehatan dan mendapatkan perawatan yang memadai.
Sebagai ibu baru, Mama-Mama mungkin punya perasaan ingin melakukan semuanya sendiri. Tetapi boleh kok mencari dan menerima bantuan dari pasangan, anggota keluarga, dan teman-teman untuk membantu merawat bayi sehingga kamu bisa beristirahat, memulihkan tubuh, dan mempertahankan pasokan ASI yang memadai untuk si kecil.
ADVERTISEMENT
Mereka memang enggak bisa membantumu menyusui bayi, tetapi mereka dapat membantu memasak, mencuci pakaian, dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga lainnya.
2. Memberi Susu Formula pada Bayi
Ilustrasi penyebab ASI tidak lancar. Foto: Freepik
Mama-Mama harus tahu kalau setelah melahirkan, payudara akan memproduksi ASI sesuai dengan kebutuhan. Jika kamu memberi ASI eksklusif, maka tubuh akan memberi sinyal pada payudara kalau kamu membutuhkan banyak stok ASI sehingga ASI terus diproduksi.
Tetapi ketika kamu menambahkan susu formula untuk si kecil, maka tubuh akan menganggap kamu hanya membutuhkan sedikit ASI sehingga ASI tidak banyak diproduksi.
Memang bayi tidak akan terus menyusu sepanjang waktu. Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa memompa ASI pada interval pemberian makan yang teratur sepanjang hari.
Memompa memberi tahu tubuh untuk terus memproduksi, bahkan jika bayi tidak makan pada saat itu. Setelah itu, ASI disimpan dengan baik di dalam freezer agar kualitasnya selalu baik.
ADVERTISEMENT
Ingat prinsip supply and demand pada produksi ASI ya, Ma. Semakin sering kamu menyusui, maka produksi ASI pun akan semakin banyak.
3. Makan atau Minum Terlalu Sedikit
Mungkin Mama-Mama tergoda untuk diet dan menurunkan berat badan. Meskipun diet sehat itu penting, pastikan untuk makan cukup untuk mengisi 500 kalori yang dibakar saat menyusui setiap hari. Pertimbangkan untuk makan camilan sehat, seperti buah-buahan, di antara waktu makan untuk menutup kesenjangan kalori.
Hidrasi yang memadai juga penting untuk produksi ASI. Jumlah cairan yang kamu masukkan ke dalam tubuh akan memengaruhi seberapa banyak ASI yang dapat kamu hasilkan.
Kalau bisa, minum segelas air setiap kali kamu menyusui ya, Ma. Itu adalah cara mudah untuk mengingatkan kamu agar mendapatkan hidrasi yang cukup.
ADVERTISEMENT
4. Sakit
Sakit ringan seperti flu atau pilek tidak akan mengurangi suplai ASI, Ma. Namun, gejala terkait seperti kelelahan, diare, muntah, atau penurunan nafsu makan pasti berpengaruh pada ASI.
Oleh karena itu, mintalah bantuan orang rumah ketika kamu sakit sehingga kamu tidak stres dan bisa terus memproduksi ASI yang cukup untuk menyusui.
(RPR)