5 Jenis Autisme pada Anak

Konten dari Pengguna
26 Oktober 2022 12:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi jenis autisme pada anak (Sumber: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jenis autisme pada anak (Sumber: Pexels)
ADVERTISEMENT
Enggak ada salahnya kita sebagai orang tua mengetahui mengenai apa saja jenis autisme pada anak.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, autis atau autism spectrum disorder (ASD) adalah gangguan perkembangan pada anak yang bisa menyebabkan hambatan pada komunikasi, perilaku, hingga sosialisasi.
Sampai sekarang, penyebab terjadinya autisme belum diketahui secara pasti. Meski begitu, ada beberapa faktor pemicu terjadinya gangguan autisme, seperti faktor genetik, adanya efek samping obat-obatan, infeksi, ibu hamil memiliki riwayat medis tertentu, adanya paparan racun atau radiasi, hingga gaya hidup yang tidak sehat selama hamil.
Umumnya tanda atau gejala awal anak dengan autisme adalah kurangnya kontak mata serta keterbatasan dalam lisan maupun bahasa ketika usia anak berusia 1-6 tahun.
Lebih lanjut, ternyata ada beberapa jenis autisme pada anak. Sehingga penanganannya pun bakalan berbeda-beda. Apa sajakah? Yuk, simak selengkapnya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber ini!
ADVERTISEMENT

Jenis Autisme pada Anak

Berdasarkan keterangan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), gangguan spektrum autisme sebenarnya termasuk ke dalam beberapa kondisi yang didiagnosis secara terpisah, antara lain:

1. Gangguan Autistik

Ilustrasi jenis autisme pada anak (Sumber: Pexels)
Kalau kamu mendengar istilah autis atau autisme, umumnya yang dimaksud adalah gangguan autistik.
Anak yang mengalami gangguan autistik biasanya mempunyai masalah dalam komunikasi, sosialisasi, serta perilaku.
Memang, anak dengan gangguan autistik memerlukan penanganan yang khusus. Meski begitu, banyak dari mereka juga mempunyai keunggulan di berbagai bidang dibandingkan anak lain seumurannya. Keunggulan tersebut bisa dalam hal matematika, olahraga, sains, musik, memori, dan lain sebagainya.

2. Sindrom Rett

Sindrom rett merupakan gangguan perkembangan saraf yang rata-rata penderitanya adalah perempuan.
Keadaan ini ditandai dengan adanya pertumbuhan otak yang lambat, sehingga bisa mengganggu ke perkembangan lainnya, seperti kesulitan untuk berjalan, sering kejang, hingga mengalami gangguan kecerdasan.
ADVERTISEMENT

3. Sindrom Asperger

Ilustrasi jenis autisme pada anak (Sumber: Pexels)
Kemudian ada sindrom asperger yang merupakan gangguan perkembangan yang dapat membuat penderitanya mengalami hambatan dalam berkomunikasi, bersosialisasi, serta berimajinasi. Sehingga, kalau kita sekilas melihat orang yang mengalami sindrom asperger, seperti dia tidak memiliki empati.
Sebenarnya mereka memiliki empati, namun tidak bisa memberikan respons yang umum diberikan orang-orang. Seperti tidak menampakkan ekspresi, kecenderungan suka berbicara sendiri, atau berbicara mengenai hal-hal yang dianggapnya menarik.

4. Gangguan Disintegrasi Anak

Gangguan disintegrasi anak sering juga disebut childhood disintegrative disorder. Di mana ini adalah sebuah kondisi anak yang mengalami keterlambatan dalam kemampuan motorik, bahasa, serta fungsi sosialnya.
Umumnya anak dengan jenis autis ini, bisa mengalami perkembangan normal sampai setidaknya usia 2 tahun. Usai itu, secara perlahan dia bisa mengalami kehilangan keterampilan atau kemampuan yang dimilikinya.
ADVERTISEMENT
Para ahli menyatakan penyebab jenis autis yang satu ini adalah ketidaksinkronan kerja sistem saraf yang ada di otak.

5. Gangguan Perkembangan Menurun

Ilustrasi jenis autisme pada anak (Sumber: Pexels)
Jenis autis yang satu ini dikenal juga dengan istilah pervasive developmental disorder not otherwise specified. Bisa dibilang yang termasuk ke dalam kategori ini punya gejala yang lebih kompleks dibandingkan tipe autis lainnya.
Anak dengan gangguan ini umumnya tidak bisa menanggapi perilaku orang lain, baik lisan maupun tulisan. Mereka juga memiliki masalah dengan daya ingat, sulit menerima perubahan, menunjukkan perilaku repetitif (pengulangan), tidak fokus, dan tidak suka bermain dengan mainan atau benda apa pun.
Itulah dia beberapa jenis autisme pada anak. Dengan mengetahui apa saja perbedaannya, jadi sebagai orang tua pun bisa lebih memahami bagaimana menangani anak autis sesuai dengan keluhannya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Semoga informasi ini bermanfaat bagimu ya!
(AN)