Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
6 Penyebab Test Pack Positif Palsu, Kok Bisa?
5 Oktober 2021 18:41 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Awalnya juga Mama kira hasil test pack selalu bisa akurat. Ternyata belum tentu juga ya. Mama pernah dengar informasi, kalau test pack punya tingkat akurasi sebanyak 97 persen. Artinya 3 persennya bisa saja menujukkan hasilnya tidak sesuai dengan kondisi yang sesungguhnya. Hal tersebut dikenal dengan sebutan positif palsu atau false positive.
Jadi bagaimana sih detailnya mengenai test pack positif palsu ini? Apa sajakah penyebabnya? Simak beberapa penjelasannya di sini ya yang telah Mama rangkum dari beberapa sumber.
Penyebab Test Pack Positif Palsu
Sebelumnya bakal Mama jelaskan sedikit dulu ya mengenai alat test pack ini. Test pack sendiri merupakan alat tes kehamilan yang bisa digunakan secara mandiri oleh kebanyakan wanita. Alat ini mudah didapatkan di apotek maupun minimarket.
ADVERTISEMENT
Test pack bekerja dengan mengecek kadar hormon human chorionic gonadotropin atau hCG yang terkandung di dalam urine. Hormon hcG adalah hormon kehamilan yang bisa ditemukan di dalam urine dan darah.
Berikut adalah beberapa penyebab test pack positif palsu, antara lain:
1. Tidak Mengikuti Instruksi dengan Benar
Setiap merk test pack akan memiliki instruksi masing-masing pada setiap kemasannya. Biasanya dalam instruksi, pengguna disarankan membaca hasilnya dalam waktu 4 sampai 5 menit usai melakukan tes dan tidak lebih dari 10 sampai 30 menit setelahnya.
Kalau Mama-Mama sengaja membiarkan membaca hasil test pack terlalu lama dari waktu yang disarankan, bisa jadi urine pada tes dapat menguap dan membuat garis yang muncul menjadi dua bukan hanya satu. Maka dari itu, ikutilah instruksi penggunaan alat dengan cermat ya, Ma.
ADVERTISEMENT
2. Konsumsi Obat Kesuburan
Ada beberapa Mama-Mama yang tengah menjalani program kehamilan, sering kali diberikan obat kesuburan yang harus dikonsumsi. Bisa juga berupa suntik hCG untuk memperlancar proses terjadinya kehamilan. Ternyata konsumsi obat kesuburan juga bisa berdampak pada hasil test pack positif
Untuk itu, baiknya kamu berkonsultasi pada dokter kandungan atau bidan mengenai penggunaan obat-obatan apa pun, termasuk obat untuk kesuburan ini agar nantinya tidak memiliki efek untuk jangka panjangnya.
3. Hamil Anggur
Pernah dengar yang namanya hamil anggur Ma? Hamil anggur atau hamil mola merupakan kelainan genetik pada saat pembuahan yang menghasilkan kehamilan yang abnormal.
Berdasarkan yang Mama baca dari laman Medical News Today, dalam kehamilan anggur ini biasanya kromosom ibu tidak ada, hanya ada kromosom ayah saja sehingga tidak terdapat embrio atau jaringan plasenta.
ADVERTISEMENT
Terdapat juga kehamilan anggur parsial, di mana kehamilan ini memiliki embrio dan plasenta, tetapi kondisinya memiliki dua set kromosom dari ayah dan satu set kromosom dari ibu. Jadi embrio memiliki 69 kromosom, bukan 49 kromosom seperti jumlah normal.
Jaringan plasenta inilah yang berkembang menyerupai seikat anggur. Apabila wanita mengalami kehamilan anggur, umumnya harus diangkat melalui tindakan kuretase.
4. Pernah Mengalami atau Keguguran di Awal
Test positif palsu juga bisa saja menandakan adanya keguguran di awal. Sebagian besar keguguran terjadi pada 13 minggu pertama kehamilan. Beberapa kasus di antaranya bahkan keguguran telah terjadi bahkan sebelum wanita mengetahui dirinya hamil.
Menurut American Pregnancy Association, keguguran di awal ini disebut juga dengan istilah kehamilan kimia, di mana kondisi kehamilan tersebut menghilang tidak berapa lama setelah implantasi. Hal ini bisa juga diakibatkan adanya kelainan pada kromosom pada sel telur yang telah dibuahi.
ADVERTISEMENT
5. Kondisi Medis Tertentu
Dikutip dari laman Healthline, ada beberapa kondisi medis tertentu, bisa saja menyebabkan kadar hCG pada tubuh wanita meningkat, bahkan ketika dia tidak sedang hamil.
Kondisi tersebut beberapa di antaranya adalah Begitu juga kondisi pada wanita perimenopause atau menopause dan penyakit trofoblas gestasional yang menyebabkan kadar hCG meningkat dan dapat mengganggu hasil dari alat penguji kehamilan.
6. Alat Tes Sudah Kedaluwarsa
Bisa jadi ini merupakan penyebab paling umum penyebab hasil test pack positif palsu. Ketika alat tes sudah kedaluwarsa atau melewati batas waktu penggunaan, akan berpengaruh pada bahan kimia yang terdapat di dalamnya sehingga salah membaca kadar hormon hCG dan menunjukkan hasil positif yang palsu.
Baiknya alat test pack ini segera digunakan seminggu atau dua minggu setelah telat menstruasi. Jika ingin mendapatkan hasil yang lebih akurat, sebaiknya kamu segera mendatangi dokter kandungan terdekat ya, Ma!
ADVERTISEMENT
(AN)
Live Update
Gedung Glodok Plaza yang terletak di Jalan Mangga Besar II Glodok Plaza, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, terbakar, pada Rabu (15/1) malam. Kebakaran dilaporkan terjadi pada pukul 21.30 WIB. Api diduga bersumber dari lantai 7.
Updated 16 Januari 2025, 15:37 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini