Apa Itu ADHD pada Anak dan Bagaimana Gejalanya?

Konten dari Pengguna
18 Juni 2022 14:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi apa itu ADHD pada anak (Sumber: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi apa itu ADHD pada anak (Sumber: Pexels)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apa itu ADHD pada anak? Apakah Mama-Mama sudah mengetahuinya?
Kalau istilah hiperaktif, mungkin sudah akrab kita dengar, ya? Atau sudah pernah melihat anak hiperaktif. Sebenarnya hiperaktif ini pun mengacu pada ADHD.
ADVERTISEMENT
Perlu kamu ketahui, ADHD merupakan gangguan perkembangan dalam kemampuan motorik yang terjadi pada saat anak-anak, bahkan malah terbawa hingga dewasa.
Jadi ingat deh, salah satu tetangga Mama ada yang anaknya ADHD. Selain cenderung hiperaktif, buah hatinya juga seringkali enggak bisa mengontrol tindakannya serta sulit memusatkan perhatian.
Pada akhirnya anaknya yang ADHD ini memerlukan perlakuan serta treatment yang khusus. Selain memasukkan ke sekolah inklusi, anak ADHD juga perlu diberikan terapi agar bisa berinteraksi dan mengontrol perilakunya.
Mungkin masih banyak juga Mama-Mama dan Papa-Papa yang belum mengetahui soal ADHD ini. Jadi apa itu ADHD pada anak serta gejala apa saja yang ditunjukannya?
Berikut adalah penjelasannya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber ini!
ADVERTISEMENT

Apa Itu ADHD pada Anak?

Ilustrasi apa itu ADHD pada anak (Sumber: Pexels)
Dari yang Mama baca di laman NHS, ADHD atau attention deficit disorder atau ADHD merupakan kondisi yang bisa memengaruhi perilaku seseorang.
Individu dengan ADHD bisa sering tampak gelisah, mengalami kesulitan berkonsentrasi, hiperaktif, dan bertindak impulsif berdasarkan dorongan hatinya.

Gejala ADHD

Gejala ADHD sebenarnya sudah diperlihatkan sejak usia dini dan semakin tampak saat dia sudah mulai berusia sekolah. Dalam sebagian kasus, ADHD dapat didiagnosis dari anak mulai berusia 3-7 tahun. Akan tetapi, ada juga anak yang baru menunjukkan gejala ADHD saat mereka beranjak remaja.
Perlu Mama-Mama ketahui, anak dengan ADHD umumnya mengalami gejala seperti berikut:
Ilustrasi apa itu ADHD pada anak (Sumber: Pexels)

Tipe ADHD

ADHD ini dikelompokkan menjadi 3 subtipe, antara lain:
ADVERTISEMENT

1. Dominan Hiperaktif Impulsif

Anak-anak pada tipe ADHD ini biasanya mempunyai masalah hiperaktivitas sekaligus dengan perilaku impulsif.

2. Dominan Inatentif

Lalu ada ADHD dominan inatentif yang lebih sulit menaruh perhatian pada satu objek maupun satu hal dalam satu waktu tertentu. Anak-anak dengan tipe ADHD ini umumnya mengalami masalah belajar dan konsentrasi.

3. Kombinasi antara Hiperaktif Impulsif dan Inatentif

Bisa dibilang kategori yang ini merupakan kombinasi dari semua gejala. Jadi, anak pada tipe ini menunjukkan tingkah laku hiperaktif, impulsif, serta tidak dapat memerhatikan sesuatu dengan baik.

Penyebab ADHD

Hingga kini penyebab ADHD masih belum diketahui. Meski begitu, kalau yang pernah Mama baca dari laman Mayo Clinic, kondisi ini bisa diduga akibat adanya ketidakseimbangan senyawa kimia atau neurotransmitter di dalam otak.
Terdapat juga faktor yang diduga menjadi penyebab ADHD, seperti berikut:
ADVERTISEMENT

1. Faktor Genetik

Risiko anak menderita ADHD bisa meningkat apabila orang tua ataupun ada anggota keluarga yang mengalami riwayat yang sama atau mempunyai penyakit mental.

2. Kelahiran Prematur

Anak yang lahir di usia kehamilan kurang dari 37 minggu bisa lebih rentan mengalami komplikasi, salah satunya adalah ADHD ini.

3. Faktor Lingkungan

Bagi orang tua yang tinggal di wilayah yang berkaitan dengan paparan timah atau radiasi bisa lebih berisiko buah hatinya menderita ADHD maupun gangguan lainnya yang berhubungan dengan otak.

4. Faktor Kesehatan

Adanya cedera pada otak atau trauma otak, bisa jadi juga menyebabkan anak dapat menderita ADHD.
Selain belum diketahui secara pasti penyebabnya, sampai sekarang ADHD juga belum dapat disembuhkan. Akan tetapi, orang tua perlu mengetahui penanganan yang tepat agar si kecil dengan ADHD ini dapat beradaptasi dengan lingkungannya dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Firstcry Parenting, mengikuti CBT atau cognitive behavioural therapy dapat menjadi salah satu upaya bagi anak ADHD bisa mengontrol perilakunya.
Bagi orang tua yang anaknya mengidap ADHD, kamu juga tetap perlu menstimulasi mereka dalam melakukan interaksi sosial. Supaya nantinya dia bisa lebih mengenal dirinya serta memahami setiap perilaku sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Biasanya anak dengan ADHD juga akan mengonsumsi obat-obatan khusus dari dokter untuk membantu dirinya menjadi lebih tenang serta mengurangi sikap impulsifnya.
Itu dia penjelasan apa itu ADHD pada anak. Semoga informasi ini bermanfaat untukmu ya, Ma!
(AN)