Apa Itu Hirschsprung pada Anak?

Konten dari Pengguna
2 Desember 2022 11:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi hirschsprung pada anak (Sumber: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hirschsprung pada anak (Sumber: Pexels)
ADVERTISEMENT
Apa itu hirschsprung pada anak? Apakah Mama-mama di sini sudah mengetahuinya?
ADVERTISEMENT
Sebagai orang tua tentunya kita menginginkan si kecil bisa bertumbuh kembang dengan optimal tanpa adanya hambatan. Melihat anak mengalami perkembangan yang utuh saja, sudah bikin Mama-mama dan Papa-papa bahagia kan?
Tapi, sebagai langkah antisipasi, enggak ada salahnya juga buat Mama-mama dan Papa-papa mengetahui mengenai berbagai gangguan kesehatan pada anak.
Salah satu masalah kesehatan yang paling sering terjadi pada anak adalah gangguan pencernaan. Seperti sakit perut, diare, konstipasi, dan lain sebagainya.
Sebenarnya hal tersebut wajar terjadi, mengingat kondisi saluran pencernaan anak memang belum optimal seperti orang dewasa.
Namun, ada juga gangguan kesehatan pada pencernaan anak yang serius, yang perlu kamu waspadai. Salah satunya adalah penyakit hirschsprung.
Mungkin masih banyak Mama-mama yang masih asing dengan penyakit hirschsprung. Sebenarnya apa sih hirschsprung pada anak dan apa saja bahayanya?
ADVERTISEMENT
Daripada kamu bertanya-tanya lagi, yuk kita simak penjelasan selengkapnya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber ini!

Hirschsprung pada Anak

Ilustrasi hirschsprung pada anak (Sumber: Pexels)
Mengutip laman resmi Kemenkes, penyakit hirschsprung atau yang sering disebut juga dengan Megakolon Kongenital, merupakan suatu kelainan bawaan berupa tidak adanya ganglion pada usus besar. Dengan detail, mulai dari stingter ani interna ke arah proksimal termasuk rektum, dan terdapat gejala klinis berupa gangguan pasase usus.
Penyakit ini terjadi pada usus dan paling sering terdapat pada usus besar.
Jadi singkatnya, penyakit hirschsprung adalah gangguan pada usus besar yang menyebabkan feses atau tinja terjebak dalam usus. Penyakit ini tergolong langka dan bisa membuat bayi tidak bisa buang air besar.
Perlu Mama-mama ketahui, saraf di usus besar memiliki fungsi untuk mengontrol pergerakan usus. Dalam kondisi normal, pergerakan usus besar bisa membantu mendorong feses keluar.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, pada bayi yang mengalami penyakit hirschsprung, saraf di usus besar tidak terbentuk dengan sempurna. Sehingga feses menumpuk di dalam usus besar.
Hingga kini memang belum diketahui mengapa saraf usus besar pada penyakit hirschsprung ini enggak terbentuk dengan sempurna. Meski begitu, ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebabnya, seperti keluarga yang memiliki riwayat penyakit hirschsprung. Bisa juga anak menderita penyakit bawaan yang diturunkan, sebut saja penyakit jantung bawaan atau kelainan seperti down syndrome.
Ilustrasi hirschsprung pada anak (Sumber: Pexels)
Sesungguhnya penyakit hirschsprung sudah dapat diketahui sejak bayi baru lahir. Tapi, dalam kondisi yang ringan, penyakit ini baru bisa terdeteksi setelah anak sudah besar.
Masih menurut laman Kemenkes, ada beberapa tanda-tanda anak mengalami hirschsprung, antara lain:
ADVERTISEMENT
Apabila anak terlihat mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan ke dokter ya untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih serius. Sebab, kondisi ini bisa berbahaya bagi kinerja organ pencernaannya jika tidak ditangani dengan baik.
Itulah dia penjelasan mengenai apa itu hirschsprung pada anak? Semoga informasi ini bermanfaat bagimu ya!
(AN)