Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Apa Itu HPL dan Bagaimana Cara Menghitungnya?
16 Desember 2021 12:36 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sedikit cerita, waktu awal menikah Mama sempat bingung dengan istilah-istilah seputar kehamilan . Misalnya nih, waktu Mama ingin tahu usia kehamilan, Mama harus menghitung HPHT. Mama baru tahu kalau HPHT itu maksudnya hari pertama haid terakhir.
Lalu, waktu Mama lagi hamil besar ada juga istilah HPL. Lalu apa sih HPL itu? Simak artikelnya berikut ini ya, Ma.
HPL Adalah Waktu Perkiraan Lahir Bayi
Setelah Mama baca-baca, HPL adalah singkatan dari Hari Perkiraan Lahir. Sesuai namanya, HPL adalah tanggal perkiraan si kecil lahir, Ma.
HPL ini bisa diketahui dengan mengukur usia kehamilan . Tetapi perlu dicatat kalau perhitungan kehamilan yang bisa dipakai adalah dalam hitungan minggu ya, Ma.
Nah, usia kehamilan ini bisa diketahui dengan menghitung hari pertama haid terakhir. Catatan terkait HPHT menjadi penting karena hitungan itu dimulai dari sana.
ADVERTISEMENT
Jadi, dengan mengetahui hari pertama haid terakhir (HPHT), Mama-Mama enggak cuma tahu usia kehamilan, tapi juga bisa lho memprediksi kapan hari kelahiran bayi.
Untuk mengetahui HPL secara pasti, kamu bisa menggunakan rumus Naegele, Ma. Supaya lebih jelas, Mama akan bantu kasih ilustrasi cara menghitungnya ya!
Contoh Cara Menghitung HPL
Diketahui, hari pertama haid terakhir (HPHT) ibu Rina adalah 15 Desember 2021. Lalu bagaimana cara menghitung HPL nya?
Kita ingat lagi rumus Naegle, yaitu: tanggal di hari pertama haid terakhir + 7 hari – 3 bulan + 1 tahun.
HPHT Ibu Rina adalah 15 Desember 2021 dan ditambahkan 7 hari ke depan, maka hasilnya adalah 22 Desember 2021. Sehingga, 22 Desember 2021 adalah minggu pertama kehamilan ibu Rina.
ADVERTISEMENT
Setelahnya, kurangi 3 bulan dari bulan haid terakhir tersebut yaitu 22 September (Desember bulan ke-4 dikurang 3). Terakhir, tambahkan satu tahun dari 2021. Maka, Ibu Rina akan mendapatkan HPL yaitu 22 September 2022.
Nah itu dia Ma, contoh perhitungan HPL berdasarkan usia kehamilan yang dihitung sejak HPHT. Mudah banget, kan? Tapi, Mama-Mama juga harus tahu, rumus ini bekerja paling efektif untuk ibu hamil yang memiliki periode menstruasi siklus selama 28 hari.
Kalau hari perkiraan lahir (HPL) sudah diketahui seperti kasus Ibu Rina di atas, besar kemungkinan bahwa bayinya akan lahir pada hari yang berada di antara 2 minggu sebelum atau setelah HPL, Ma.
Terus bagaimana ya kalau HPHT ternyata enggak bisa dikurangi 3 bulan? Tenang, Ma soalnya ada kok alternatif perhitungan yang lain dan justru lebih mudah.
ADVERTISEMENT
Kamu hanya perlu menambahkan 7 hari setelah HPHT dan dilanjutkan dengan menambahkan hasil penjumlahan itu dengan 9 bulan. Biar lebih jelas, perhatikan contoh di bawah ini ya, Ma.
Ibu Kinan diketahui hari pertama haid terakhirnya (HPHT) jatuh pada tanggal 18 Januari 2021. Cara menghitung HPLnya adalah sebagai berikut.
HPHT + 7 Hari = 18 Januari 2021 + 7 Hari = 25 Januari 2021
(HPHT + 7 Hari) + 9 Bulan = 25 Januari 2021 + 9 Bulan = 25 Oktober 2021
Dari perhitungan seperti contoh di atas, Mama-Mama bisa tahu bahwa HPL Ibu Kinan adalah 25 Oktober 2021. Semoga informasi ini membantu, ya, Ma.
(RPR)