Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Apa Itu Induksi Laktasi? Berikut Penjelasannya
8 November 2022 13:48 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ngomongin soal menyusui memang enggak ada habisnya ya, Ma! Termasuk apa itu induksi laktasi. Apakah kamu sudah pernah mendengar istilah ini sebelumnya, Ma?
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita ketahui, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif pada bayi baru lahir sampai usia 6 bulan. Lalu, gimana ya dengan Mama-mama yang mengadopsi anak dan belum pernah mengalami kehamilan sebelumnya. Apakah tubuhnya bisa memproduksi ASI ?
Selama ini, banyak yang menganggap jika ibu yang bayinya hasil adopsi bakal memberikan susu formula sebagai nutrisi buat bayinya. Padahal, sesungguhnya biarpun seorang ibu tidak melahirkan, tetap bisa kok memberikan ASI. Caranya adalah dengan induksi laktasi.
Kondisi ini pun bisa dilakukan oleh ibu yang belum pernah menyusui maupun yang sudah lama tidak menyusui.
Lantas, apa itu induksi laktasi yang sebenarnya? Jika kamu penasaran, yuk simak penjelasan lengkapnya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber ini!
ADVERTISEMENT
Pengertian Induksi Laktasi
Kalau yang pernah Mama baca dari La Leche League USA, induksi laktasi adalah proses menstimulasi produksi ASI pada ibu yang ingin menyusui. Meskipun sebelumnya belum pernah terjadi kehamilan.
Sesungguhnya, setiap tubuh wanita dapat memproduksi ASI tanpa harus hamil dan melahirkan. Akan tetapi, Mama-mama memerlukan proses guna merangsang ASI supaya bisa merangsang cairan tersebut keluar dari payudara.
Untuk ibu yang hamil, produksi ASI sendiri dimulai sejak kehamilan usia 16 minggu. Ketika bayi sudah lahir, ibu akan melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) untuk membiasakan si kecil menyusui pada Mama-mama.
Nah, ketika bayi mengisap puting payudara ibu, nantinya isapan tersebut akan mengirim sinyal hipofisis pada bagian otak. Sinyal hipofisis bakal mengeluarkan hormon prolaktin yang masuk ke dalam aliran darah. Kemudian refleks prolaktin berperan untuk menjaga suplai ASI.
ADVERTISEMENT
Selain ibu yang mengadopsi anak, ada beberapa kondisi wanita yang memungkinkan melakukan induksi laktasi. Seperti ibu pengganti, ibu yang terpisah dengan anaknya, kondisi bencana alam, hingga ibu yang dalam keadaan medis yang gawat.
Berdasarkan laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), biarpun induksi laktasi dapat dilakukan, kemungkinan wanita yang tidak hamil sebelumnya akan lebih kesulitan memproduksi kolostrum.
Biarpun begitu, total protein serta imunoglobin pada ibu yang tidak hamil tetap akan sama di hari kelima setelah menyusui.
Bagi ibu yang melakukan induksi laktasi, umumnya memerlukan waktu 2-3 minggu untuk membentuk produksi ASI.
Agar kamu mendapatkan produksi ASI yang melimpah dan berkualitas, penting bagi kamu untuk menjaga pola hidup sehat, dengan mengonsumsi makanan yang bergizi, cukup beristirahat dan rutin berolahraga.
ADVERTISEMENT
Jangan lupa juga untuk mengelola stres dengan baik. Sebab, sudah banyak penelitian yang menyebutkan pengaruh suasana hati dengan produksi ASI.
Pastikan juga kamu menjaga cairan tubuhmu. Sebab, menyusui akan menghabiskan banyak cairan tubuh. Maka, kamu perlu mengonsumsi air putih setidaknya 8-10 gelas per harinya.
Lalu berikan ASI secara bergantian, jangan hanya pada satu sisi payudara. Hal ini guna produksi ASI terus berjalan dengan lancar pada kedua sisi payudara.
Itulah dia penjelasan mengenai induksi laktasi. Semoga informasi ini bermanfaat bagimu ya!
(AN)