Apa Itu Induksi Persalinan? Ini Penjelasannya

Konten dari Pengguna
30 Maret 2022 9:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi apa itu induksi persalinan? Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi apa itu induksi persalinan? Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Salah satu teman Mama yang sedang menunggu kelahiran bayinya pernah tanya apa itu induksi persalinan? Kebetulan ini pengalaman pertama dia untuk melahirkan. Jadi wajar ya, Ma, kalau belum banyak tahu soal persalinan.
ADVERTISEMENT
Induksi persalinan ini biasanya dilakukan karena ada kondisi tertentu pada ibu dan bayi. Induksi ini tujuannya untuk mempercepat proses persalinan, Ma.
Prosedur ini tidak boleh dilakukan secara sembarangan, karena mengandung lebih banyak risiko dibandingkan dengan persalinan normal umumnya.

Apa Itu Induksi Persalinan?

Ilustrasi apa itu induksi persalinan? Foto: Shutterstock
Mengutip Mayo Clinic, induksi persalinan adalah stimulasi kontraksi rahim selama kehamilan sebelum persalinan dimulai secara alami untuk mencapai kelahiran pervaginam atau kelahiran normal.
Dokter mungkin merekomendasikan induksi persalinan karena berbagai alasan, terutama jika ada kekhawatiran terhadap kesehatan ibu atau kesehatan bayi.
Salah satu faktor terpenting dalam memprediksi kemungkinan induksi persalinan yang sukses adalah seberapa lunak dan distensi serviksmu (pematangan serviks).
Untuk menentukan apakah induksi persalinan diperlukan, dokter akan mengevaluasi beberapa faktor, termasuk kesehatanmu, kesehatan bayi, usia kehamilan, berat dan ukuran bayi, posisi bayi di dalam rahim, dan status serviks.
ADVERTISEMENT
Alasan paling umum mengapa ibu hamil harus melewati prosedur induksi persalinan meliputi:
ADVERTISEMENT
Lalu, apakah semua ibu hamil yang ingin melahirkan normal perlu induksi persalinan? Jawabannya enggak ya, Ma.
Kalau ternyata kondisimu dan bayi normal, maka induksi persalinan enggak akan dilakukan. Jadi, kamu bisa menunggu waktu kelahiran secara alami.
Selain itu, induksi persalinan juga tidak cocok digunakan oleh sebagian orang dengan kondisi seperti berikut ini, Ma.

Risiko Induksi Persalinan

Ilustrasi apa itu induksi persalinan? Foto: Shutterstock
Mengutip Mayo Clinic, induksi persalinan adalah prosedur yang aman, namun tetap ada risikonya, antara lain:
ADVERTISEMENT
1. Induksi gagal
Sekitar 75 persen ibu yang pertama kali diinduksi akan berhasil melahirkan normal. Ini berarti bahwa sekitar 25 persennya, mungkin memerlukan operasi caesar.
2. Detak jantung rendah
Obat-obatan yang digunakan saat induksi persalinan dapat menyebabkan kontraksi abnormal atau berlebihan, yang dapat mengurangi suplai oksigen bayi dan menurunkan detak jantung bayi.
3. Infeksi
Beberapa metode induksi persalinan, seperti memecahkan selaput ketuban, dapat meningkatkan risiko infeksi bagi ibu dan bayi. Ketuban pecah berkepanjangan meningkatkan risiko infeksi.
4. Pendarahan setelah melahirkan
Induksi persalinan meningkatkan risiko otot rahim tidak berkontraksi dengan baik setelah melahirkan (atonia uteri), yang dapat menyebabkan pendarahan serius setelah melahirkan.
Nah, itu dia penjelasan soal induksi persalinan yang perlu kamu ketahui, Ma. Semoga bermanfaat, ya!
ADVERTISEMENT
(RPR)