Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Apa Itu Kolik serta Penyebabnya?
16 November 2022 18:56 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu kondisi pada bayi yang mungkin bikin Mama-mama jadi khawatir adalah kolik. Sesungguhnya apa itu kolik pada bayi dan penyebabnya?
ADVERTISEMENT
Bagi bayi, menangis merupakan hal yang wajar ya, Ma. Malahan bisa dibilang, menangis menjadi cara bayi untuk berkomunikasi. Ketika bayi merasa lapar, saat popoknya basah, mengantuk, lelah, maupun kesakitan, dia akan menangis untuk menunjukkan rasa tidak nyaman tersebut pada orang tua.
Umumnya, ketika kebutuhan bayi telah terpenuhi, maka dia enggak akan menangis atau rewel lagi. Tapi, gimana jika si kecil nangis terus menerus hingga sulit dikendalikan? Nah, bisa jadi hal tersebut menandakan bahwa bayi mengalami kolik.
Bayi yang mengalami kolik sering membuat Mama-mama dan Papa-papa jadi bingung. Makanya, penting bagi kita buat lebih memahami mengenai apa itu kolik serta penyebabnya.
Bagaimana penjelasan selanjutnya? Apabila Mama-mama penasaran, yuk simak selengkapnya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber ini!
ADVERTISEMENT
Apa Itu Kolik
Mengutip laman resmi Mayo Clinic, kolik merupakan kondisi saat bayi menangis terus menerus tanpa ada sebab yang jelas. Kondisi ini sebenarnya bukan termasuk penyakit dan bisa dibilang keadaan yang umum terjadi pada bayi.
Menurut laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kolik biasanya terjadi pada bayi berusia 2 minggu hingga 4 bulan. Ketika bayi mengalami kolik, dia umumnya menangis hingga lebih dari 3 jam dan setidaknya selama 3 hari dalam seminggu.
Ada beberapa tanda anak yang mengalami kolik, pertama adalah waktu menangis yang dapat terprediksi. Bayi yang sedang kolik kerap kali menangis pada saat yang sama setiap harinya, biasanya sore maupun malam hari.
Bayi yang kolik juga akan menangis tanpa alasan yang jelas. Padahal dia tidak sedang lapar, popoknya tidak basah, atau tidak sedang mengantuk.
ADVERTISEMENT
Hal yang sering bikin Mama-mama khawatir adalah saat bayi kolik, dia akan menangis dengan intens, bernada tinggi, dan umumnya sulit ditenangkan.
Kalau yang Mama baca dari Kids Health, bayi yang mengalami kolik akan terlihat adanya perubahan pada fisiknya juga, seperti kondisi kaki yang melingkar, otot perut yang jadi kencang, hingga tangan yang mengepal. Wajah bayi yang menangis karena kolik pun biasanya tampak memerah.
Sampai sekarang sebenarnya penyebab kolik belum diketahui secara pasti. Berdasarkan penjelasan dari Mayo Clinic, hingga kini para peneliti mengalami kesulitan menjelaskan kondisi tersebut.
Akan tetapi, ada beberapa faktor pendukung yang memungkinkan kolik terjadi, antara lain:
ADVERTISEMENT
Kamu enggak perlu khawatir, kondisi kolik sebenarnya akan hilang seiring dengan bertambahnya usia bayi. Umumnya saat dia berusia 3-4 bulan, kondisi kolik ini akan berkurang bahkan menghilang dengan sendirinya.
Saat bayi mengalami kolik, kamu bisa menggendong, menenangkannya, atau memijat badan bayi agar tubuhnya tetap hangat. Sehingga bayi menjadi rileks dan kolik menjadi berkurang.
Itulah dia penjelasan apa itu kolik pada bayi. Apabila kondisi kolik pada si kecil tidak kunjung reda ditambah ada gejala sakit pada fisik bayi. Jangan tunda untuk membawa si kecil ke dokter ya untuk penanganan yang lebih lanjut.
Semoga informasi ini bermanfaat bagimu ya!
(AN)