Konten dari Pengguna

Apa Itu Radang Kelenjar Susu?

17 Juni 2022 8:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi radang kelenjar susu (Sumber: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi radang kelenjar susu (Sumber: Pexels)
ADVERTISEMENT
Salah satu masalah yang mungkin ditemui oleh ibu menyusui adalah radang kelenjar susu atau mastitis. Mama jadi ingat deh, seorang sahabat Mama juga pernah mengalaminya saat menyusui.
ADVERTISEMENT
Mama malah pernah baca juga di berita online kalau seorang artis pernah sampai dilarikan ke rumah sakit karena penyakit mastitis ini. Sebenarnya mastitis bisa menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita. Namun, kebanyakan radang kelenjar susu ini menyerang ibu yang sedang menyusui.
Kalau yang Mama baca dari laman Mayo Clinic, radang kelenjar susu atau mastitis biasanya disebabkan oleh infeksi. Tak hanya infeksi, penyakit ini juga bisa dikarenakan adanya tersumbatnya saluran ASI.
Seharusnya, proses menyusui bisa menjadi hal yang menyenangkan dan meningkatkan bonding antara kamu dan si kecil. Namun, ketika Mama-Mama mengalami mastitis, tentunya bakal membuatmu merasa enggak nyaman. Selain itu, radang kelenjar susu juga membuat Mama-Mama tidak bisa memberikan ASI pada si kecil.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana sih detailnya radang kelenjar susu atau mastitis ini? Berikut adalah penjelasannya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber. Cek infonya di sini, ya!

Radang Kelenjar Susu

Ilustrasi radang kelenjar susu (Sumber: Pexels)
Menurut laman resmi Claveland Clinic, mastitis merupakan infeksi yang berkembang di jaringan payudara. Ibu menyusui yang terkena mastitis umumnya payudaranya mengalami bengkak, merah, dan meradang. Bisa terjadi pada satu sisi payudara maupun keduanya.
Kondisi ini umum terjadi pada tiga bulan pertama usai Mama-Mama melahirkan. Biarpun terasa menyakitkan, tapi sebenarnya kamu enggak perlu terlalu khawatir, Ma. Dikutip dari WebMD, radang kelenjar susu ini masih termasuk ke dalam penyakit payudara jinak dan non kanker.
Selain disebabkan oleh bakteri, mastitis juga dapat dikarenakan tersumbatnya saluran ASI, sehingga terjadi penumpukan dan peradangan pada payudara. Terdapat dua jenis mastitis, yakni mastitis laktasi dan mastitis periductal.
ADVERTISEMENT
Mastitis laktasi yang umumnya terjadi pada Mama-Mama yang menyusui. Sementara itu, mastitis periductal terjadi ketika kondisi saluran susu menebal. Puting pada payudara yang terkena radang ini dapat masuk ke dalam atau puting terbalik dan bisa mengeluarkan cairan bening seperti ASI.
Ilustrasi radang kelenjar susu (Sumber: Pexels)
Secara garis besar, radang kelenjar susu pada ibu menyusui dapat menunjukkan berbagai gejala seperti berikut:
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada beberapa kondisi saat ibu menyusui lebih rentan mengalami mastitis. Pertama adalah pada ibu yang pernah memiliki riwayat radang kelenjar susu sebelumnya. Lalu, puting yang lecet pun bisa meningkatkan risiko mastitis, sebab kondisi ini menjadi jalan masuk bagi bakteri ke dalam saluran ASI.
ADVERTISEMENT
Adanya sumbatan pada saluran ASI pun bisa menyebabkan terjadinya mastitis. Ketika saluran ASI tersumbat, ASI bisa menjadi lebih mudah menggumpal dan mengakibatkan timbulnya jamur.
Proses menyusui yang belum sepenuhnya selesai juga dapat menjadi penyebab radang kelenjar susu. Pasalnya payudara tidak benar-benar kosong dan membuat ASI tidak seluruhnya keluar dan malah menjadi menggumpal.
Ibu menyusui yang mengalami stres serta mempunyai riwayat penyakit kronis tertentu pun dapat lebih rentan terkena mastitis ini.
Dilansir laman NHS, apabila Mama-Mama merasa tidak enak badan selama lebih dari 24 jam usai terkena gejala mastitis, sebaiknya kamu segera mendatangi dokter, ya. Agar kamu mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.
Itu dia penjelasan dari radang kelenjar susu atau mastitis. Semoga informasi ini bermanfaat untukmu ya, Ma!
ADVERTISEMENT
(AN)