Konten dari Pengguna

Apa Itu Upacara Tedak Siten?

28 September 2022 6:21 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tedak Siten adalah (Sumber: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tedak Siten adalah (Sumber: Pexels)
ADVERTISEMENT
Upacara Tedak Siten merupakan salah satu tradisi dari budaya Jawa. Upacara ini menjadi pembicaraan sejak prosesi ini dijalankan oleh Ameena Hanna, anak dari artis Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Sebagai keponakan online kesayangan para warganet, apa saja yang dilakukan Ameena dalam upacara ini mengundang rasa penasaran publik. Termasuk jadi banyak orang yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai upacara Tedak Siten.
Kebetulan, suami Mama berasal dari suku Jawa dan anak-anak Mama juga pernah menjalankan Tedak Siten saat mereka masih bayi. Jadi, Mama punya beberapa pengalaman nih yang bisa di-share mengenai Tedak Siten tersebut.
Selain melestarikan tradisi dan budaya yang sudah turun temurun, sebenarnya Tedak Siten juga ditujukan sebagai rasa syukur atas anugerah Tuhan atas kehadiran si buah hati.
Lalu, apa itu Tedak Siten serta bagaimana prosesinya? Apabila kamu penasaran, yuk simak penjelasannya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber ini!
ADVERTISEMENT

Pengertian Tedak Siten

Mengutip laman resmi Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Tedak Siten diambil dari kata 'Tedak' yang memiliki makna turun, serta 'Siten' berasal dari kata 'Siti' yang artinya adalah tanah. Jadi kalau disimpulkan, Tedak Siten mempunyai arti 'melangkah di bumi'.
Umumnya, Tedak Siten dilakukan saat bayi berusia hitungan ketujuh bulan dari hari kelahirannya pada hitungan pasaran Jawa. Perlu Mama-mama ketahui, hitungan satu bulan pada pasaran Jawa berbeda dengan Masehi. Sebulan dalam pasaran Jawa berjumlah 36 hari. Maka dari itu, bulan ketujuh hitungan Jawa dari kelahiran si kecil sama dengan 8 bulan pada hitungan Masehi.
Tedak Siten dilaksanakan sebagai gambaran bagi seorang anak buat menghadapi kehidupan yang sukses di masa depan kelak. Ditambah dengan doa serta bimbingan dari orang tua agar hidup si kecil selalu mendapatkan berkat dan kebahagiaan.
ADVERTISEMENT

Prosesi Acara Tedak Siten

Menurut laman resmi Kemendikbud.go.id, dalam pelaksanaannya upacara Tedak Siten diikuti oleh keluarga inti (ayah, ibu, kakak-adik, kakek, dan nenek) serta dihadiri oleh keluarga, kerabat, maupun tetangga dekat. Mereka hadir guna mendoakan si kecil.
Pada Tedak Siten biasanya terdapat serangkaian makanan tradisional untuk selamatan. Makanan tradisional ini berupa 'jadah' atau disebut juga dengan 'tetel' tujuh warna.
Makanan tersebut terbuat dari beras ketan dicampur dengan parutan kelapa muda. Lalu ditumbuk hingga bisa tercampur jadi satu dan diiris. Nantinya beras ketan diberikan pewarna merah, putih, hitam, kuning, biru, jingga, dan ungu.
Bisa dibilang, jadah merupakan simbol kehidupan bagi bayi. Sementara itu, warna-warni yang ada di dalamnya seperti jalan hidup yang nantinya akan dilalui oleh si kecil.
ADVERTISEMENT
Jadah tersebut akan disusun dari warna yang paling gelap hingga putih. Sebagai pertanda bahwa setiap permasalahan yang berat akan ada jalan keluar atau titik terangnya.
Setelah itu rangkaian acara dilanjutkan dengan prosesi menapakkan kaki bayi di atas jadah 7 warna tersebut. Lalu diteruskan dengan naik tangga yang dibuat dari tebu jenis Arjuna dengan dihiasi kertas warna-warni.
Prosesi ini dimaksudkan agar anak mempunyai sifat seperti Arjuna, yakni tokoh pewayangan yang memiliki sifat ksatria, selalu berbuat baik dan mencintai kedamaian.
Ritual selanjutnya adalah bayi bakalan dimasukkan ke dalam kurungan ayam yang telah dihias dengan kertas berwarna warni. Di dalam kurungan ayam tersebut telah disimpan berbagai mainan atau barang yang bisa dipilih anak. Hal ini menyimbolkan pekerjaan atau kegemaran apa yang bisa dipilih si kecil.
ADVERTISEMENT
Misalnya bayi memilih mainan mobil-mobilan, bisa jadi dia kelak akan menjadi seorang pembalap. Atau bayi memilih mainan dokter-dokteran, maka di masa depan mungkin saja si kecil akan menjadi seorang dokter.
Selanjutnya, Mama-mama akan menebarkan beras kuning yang telah dicampur dengan uang logam, layaknya kegiatan saweran. Ritual seperti ini ditujukan agar si buah hati mempunyai sifat yang dermawan.
Biasanya Tedak Siten ditutup dengan acara doa bersama yang dipimpin pemuka agama. Lalu diteruskan dengan menyantap hidangan berupa tumpeng.
Banyak yang percaya, bahwa tradisi tumpengan ini juga menjadi simbol kesejahteraan, kemandirian, dan kebahagiaan.
Itulah dia penjelasan dari apa itu Tedak Siten? Sekarang sudah enggak penasaran lagi bukan? Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagimu ya!
ADVERTISEMENT
(AN)