Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Apa Saja Ciri Janin Cacat dalam Kandungan?
30 Juni 2022 11:03 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Banyak hal yang mungkin dikhawatirkan mengenai kondisi bayi dalam kandungan. Makanya kita perlu mengetahui apa saja ciri janin cacat dalam kandungan.
ADVERTISEMENT
Setiap Mama-Mama yang tengah mengandung, tentunya menginginkan bayinya bertumbuh kembang dengan optimal hingga saatnya dilahirkan. Meski begitu, tetap ada saja kemungkinan bayi terlahir cacat.
Kalau yang pernah Mama baca dari laman Healthline, sekitar 1 dari setiap 33 bayi lahir dengan adanya cacat lahir. Adanya cacat lahir ini sebenarnya merupakan masalah yang telah terjadi di dalam kandungan.
Kondisi ini bisa terjadi karena adanya kelainan pada kromosom, mengalami infeksi, faktor radiasi, serta berbagai penyebab lainnya.
Enggak bisa kita pungkiri, cacat pada janin ini merupakan sebuah hal yang menakutkan bagi setiap ibu hamil. Pasalnya, kita berharap si kecil bisa lahir dengan sehat dan sempurna, bukan?
Akan tetapi, di zaman yang semakin modern ini, kita bisa mengetahui bagaimana kondisi bayi di dalam kandungan serta berbagai kemungkinan komplikasi yang dapat dialami. Caranya adalah dengan melakukan pemeriksaan USG atau dengan serangkaian tes medis.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, kamu juga perlu mengetahui apa saja ciri janin cacat dalam kandungan. Apa sajakah? Simak selengkapnya di sini yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber ini.
Ciri Janin Cacat dalam Kandungan
1. Detak Jantung Janin Tidak Normal
Cara pertama buat mengetahui apakah janin tumbuh dengan normal atau tidak adalah dengan mendeteksi detak jantung janin. Cara ini disebut juga dengan ekokardiogram janin, yang menggunakan gelombang suara guna mengevaluasi kelainan jantung pada bayi sebelum dia lahir.
Ekokardiogram janin bisa Mama-Mama lakukan mulai dari trimester kedua. Adanya detak suara jantung yang tidak normal bisa menandakan adanya cacat maupun kelainan jantung pada janin dalam kandungan.
2. Ada Perubahan pada Kadar Protein Ibu Hamil
Mengutp dari Medline Plus, janin cacat dalam kandungan selanjutnya adalah dengan melakukan tes darah. Di mana di dalamnya dua kadar protein pun ikut diukur, yakni human chorionic gonadotropin (hCG) dan protein plasma A terkait kehamilan (PAPP-A).
ADVERTISEMENT
Apabila jumlah kadar protein tersebut terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka bisa saja terdapat kelainan kromosom pada janin, yang dapat mengakibatkan cacat lahir, contohnya down syndrome.
3. Jumlah Kromosom yang Tidak Normal
Salah satu penyebab bayi cacat lahir yang paling umum adalah kelainan pada kromosom. Kelainan kromosom ini bisa ditandai dengan adanya jumlah kromosom yang tidak normal.
Mengutip laman Parents, idealnya bayi mempunyai 23 kromosom yang masing-masing didapatkan dari kedua orang tuanya. Apabila jumlah kromosom terdapat kekurangan maupun kelebihan, bisa jadi bayi akan mengalami cacat lahir. Sebut saja down syndrome yang terjadi karena bayi kelebihan kromosom.
4. Lihat dari Ukuran Tubuh Janin
Melalui tindakan USG, kita bisa melihat bagaimana perkembangan janin yang ada dalam kandungan. Salah satunya apakah tubuh janin telah bertumbuh dengan ideal setiap bulannya.
ADVERTISEMENT
Kalau diketahui ukuran tubuh janin lebih kecil dari usia kehamilan seharusnya, kamu perlu waspada, nih! Bisa saja ini pertanda adanya potensi bayi dapat lahir cacat.
5. Adanya Cairan Berlebih di Leher Janin
Saat pemeriksaan USG, Mama-Mama juga bisa memerhatikan apakah adanya kelebihan cairan yang berada di leher atau posisi tengkuk bayi.
Apabila ada peningkatan jumlah cairan pada leher bayi ini, bisa merupakan pertanda janin mengalami kelainan kromosom atau kelainan pada jantung.
6. Kondisi Otak Bayi yang Abnormal
Jika sejak awal, kehamilan Mama-Mama dianggap berisiko akan mengalami cacat janin. Maka memungkinkan, Mama-Mama disarankan oleh dokter buat melakukan pemeriksaan lanjutan berupa QMS atau Quadruple Marker Screen, untuk mengetahui bagaimana kondisi otak serta tulang belakang bayi.
Tes tersebut bisa mulai dilakukan mulai dari usia 15-20 minggu kehamilan. Ketika hasilnya diketahui tidak normal, ada kemungkinan janin mengalami kelainan pada otak serta tulang belakangnya. Bisa jadi juga bayi berpotensi mengalami down syndrome.
ADVERTISEMENT
Itulah dia beberapa ciri janin cacat dalam kandungan. Dengan lebih mengetahui poin-poin tersebut, diharapkan Mama-Mama bisa melakukan antisipasi di awal kehamilan agar kondisi janin tetap sehat dan selamat hingga nanti jelang persalinan.
Semoga informasi ini bisa bermanfaat buatmu, ya!
(AN)