Konten dari Pengguna

Apa Saja Penyebab ASI Bening dan Encer?

10 Juni 2022 17:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penyebab ASI bening dan encer (Sumber: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyebab ASI bening dan encer (Sumber: Pexels)
ADVERTISEMENT
Tetangga Mama ada yang bertanya nih apa saja penyebab ASI bening dan encer? Soalnya dia baru mengalami hal seperti ini.
ADVERTISEMENT
Bagi Mama-Mama yang baru saja memiliki bayi dan memasuki masa menyusui, mungkin kamu bakal memerlukan adaptasi dalam fase ini. Sebab, setiap ibu tentunya menginginkan si kecil mendapatkan ASI eksklusif secara optimal.
Tapi pada kenyataannya, saat masa menyusui, ada banyak banget tantangan yang perlu kamu hadapi. Enggak semua Mama-Mama produksi ASI-nya lancar. Pasti ada saja ibu menyusui yang bermasalah dengan kuantitas ASI.
Kita juga seringkali dibuat bingung saat si kecil menolak untuk disusui. Padahal kan ASI merupakan sumber nutrisi utamanya hingga nanti usianya 6 bulan. Saat bayi menolak buat menyusui, kita otomatis bakal khawatir bagaimana nanti kondisi tubuhnya kalau kekurangan nutrisi.
Masalah lainnya yang mungkin ditemui oleh ibu menyusui adalah tekstur ASI encer. Sebenarnya ASI yang encer ini merupakan hal yang wajar enggak, ya? Lalu, apa saja penyebab ASI bening dan encer?
ADVERTISEMENT
Biar enggak bingung lagi berikut adalah penjelasannya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber. Cek di sini, ya!

Penyebab ASI Bening dan Encer

Ilustrasi penyebab ASI bening dan encer (Sumber: Pexels)
Buat Mama-Mama yang sedang menyusui, apakah kamu pernah mendapati ASI menjadi terlihat bening dan teksturnya encer? Banyak ibu menyusui yang menjadi khawatir, dan beranggapan kalau ASI yang encer mempunyai nutrisi yang rendah.
Sebenarnya hal tersebut bukan menjadi sebuah indikator kandungan dari nutrisi ASI. Baik ASI kental ataupun encer, enggak akan berpengaruh pada kualitas atau nutrisi dari ASI tersebut kok, Ma.
Kabar baiknya, yang pernah Mama baca dari laman Romper, tekstur susu yang encer sebenarnya normal dan lumrah terjadi kok. ASI encer ini dikenal juga dengan ASI awal atau istilahnya adalah foremilk.
ADVERTISEMENT
ASI sendiri mengandung lemak di dalamnya. Nah, seiring dengan bertambahnya kadar lemak pada ASI, nantinya tekstur ASI yang encer dan bening perlahan-lahan bakal berubah menjadi mengental. Semakin sering Mama-Mama memberikan ASI, kamu akan menyadari adanya perubahan tekstur dari yang awalnya encer menjadi kental.
Jika ASI yang masih encer disebut dengan foremilk, maka ASI yang sudah kental dan mempunyai kandungan lemak ini dikenal dengan istilah hindmilk.
Jadi, bisa disimpulkan kalau ASI yang bening dan encer tersebut merupakan hal yang wajar terjadi. Terlebih di masa-masa awal menyusui, ya. Namun, apabila kamu masih khawatir dengan ASI yang encer. Ada beberapa hal yang bisa Mama-Mama lakukan.
Menurut penelitian dari International Breastfeeding Journal, kandungan lemak dalam ASI bisa semakin banyak kalau payudara semakin sering dikosongkan. Maka dari itu, semakin sering ASI dikeluarkan, semakin tinggi pula lemak pada ASI yang dihasilkan dan teksturnya menjadi semakin kental.
Ilustrasi penyebab ASI bening dan encer (Sumber: Pexels)
Mama-Mama juga bisa memompa ASI untuk mengosongkan payudara. Lalu menyimpan ASI perah (ASIP) ke dalam botol atau wadah sebelum nanti diberikan pada si kecil.
ADVERTISEMENT
Buat semakin meningkatkan kualitas ASI, Mama-Mama jangan lupa untuk lebih sering mengonsumsi makanan yang bergizi, seperti makanan yang tinggi protein, serat, dan vitamin. Berbagai makanan yang direkomendasikan untuk ibu menyusui adalah daging ayam, ikan, susu serta olahannya, buah-buahan, dan sayuran hijau.
Selain mengonsumsi makanan yang bergizi, Mama-Mama disarankan untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih sebanyak 8-10 gelas per hari. Ketika tubuhmu terhidrasi dengan baik, maka produksi ASI juga bakalan otomatis meningkat.
Itu dia penyebab ASI bening dan encer. Semoga informasi ini bermanfaat untukmu ya, Ma. Selamat meng-ASI-hi!
(AN)