news-card-video
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Apa Saja Penyebab Infeksi Mata pada Bayi?

17 Juni 2022 15:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penyebab infeksi mata pada bayi (Sumber: iStock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyebab infeksi mata pada bayi (Sumber: iStock)
ADVERTISEMENT
Mendapati mata si kecil yang tiba-tiba memerah dan berair pastinya membuat Mama khawatir ya, Ma. Bisa jadi mata anak kamu mengalami infeksi yang disebabkan oleh penyakit tertentu. Apa saja penyebab infeksi mata pada bayi tersebut?
ADVERTISEMENT
Menurut ahli, ada berbagai penyebab munculnya infeksi pada bayi, seperti alergi atau bahkan karena adanya kelainan bawaan. Penyebabnya ini menentukan apakah infeksi mata pada bayi bersifat ringan atau parah.
Ciri-ciri infeksi yang terjadi pada mata bayi yakni ketika mata anak menjadi merah, berair, gatal, bengkak, dan si kecil sering mengucek matanya berulang kali.
Sebagai sumber informasi kamu, Mama sudah merangkum berbagai penyebab infeksi mata pada bayi yang penting diketahui oleh orang tua. Apa saja? Simak selengkapnya setelah ini, Ma!

Apa Saja Penyebab Infeksi Mata pada Bayi?

Ilustrasi penyebab infeksi mata pada bayi (Sumber: iStock)

1. Konjungtivitis

Salah satu penyebab mata terinfeksi dan menjadi merah secara umumnya yakni konjungtivitis. Apa itu konjungtivits? Konjungtivitis merupakan kondisi tertularnya mata bayi dengan bakteri dari cairan kelamin ketika proses persalinan berlangsung.
ADVERTISEMENT
Konjungtivitis bisa dialami bayi yang baru lahir akibat adanya infeksi menular seksual, seperti gonore dan chlamydia yang tak terobati pada ibu yang melahirkan. Oleh karena itu, penting menjaga kebersihan sistem reproduksi anak.

2. Pinkeye

Penyebab lainnya yang menyebabkan munculnya infeksi mata pada bayi yakni penyakit mata menular yang disebut pinkeye. Pinkeye akan membuat mata bayi menjadi kemerahan, berkaca-kaca dan bengkak.
Penyakit pinkeye disebabkan oleh adanya infeksi bakteri, virus, atau alergi pada mata bayi. Pinkeye bisa disebabkan oleh iritasi dari air kolam renang yang mengandung klorin dan asap kendaraan lho, Ma.

3. Tersumbatnya Saluran Air Mata

Tersumbatnya saluran air mata bayi bisa menyebabkan munculnya infeksi pada mata bayi. Hal ini umumnya terjadi pada bayi karena saluran air mata bayi belum berkembang secara sempurna, Ma.
ADVERTISEMENT
Beberapa tanda dari tersumbatnya saluran air mata bayi, yakni mata bayi yang terus berair serta mengeluarkan cairan kental dari bagian dalam matanya.
Ilustrasi penyebab infeksi mata pada bayi (Sumber: iStock)

4. Bintitan (Hordeolum)

Anak kamu juga kemungkinan mengalami infeksi mata akibat dari adanya bintit atau benjolan merah berisi nanah akibat infeksi kelenjar minyak oleh bakteri di dasar bulu mata.
Bintitan sesungguhnya bisa hilang secara sendirinya, Ma, namun kamu bisa meringankan bintitan dengan menempelkan handuk yang dibasahi air hangat ke mata anak kamu.
Jangan pernah memencet, menyentuh, atau pun mencoba mengeluarkan nanah dari bintitan yang dialami anak kamu secara sembarangan ya, Ma, karena hal ini bisa memperparah kondisi infeksinya.

5. Selulitis Periorbital

Selulitis periorbital merupakan salah satu penyebab mata infeksi yang harus kamu waspadai ya, Ma. Ciri-ciri dari adanya selulitis periorbital pada anak yakni mata anak kamu menjadi bengkak dan berwarna kemerahan yang terkadang disertai dengan pilek, demam, dan pinkeye.
ADVERTISEMENT
Selulitis periorbital disebabkan oleh masuknya bakteri ke dalam kelopak mata bayi. Kondisi ini perlu penanganan serius dari ahlinya, jadi jangan ragu membawa anak ke dokter ya, Ma.
Demikian pembahasan terkait penyebab infeksi mata pada bayi yang kemungkinan menjadi penyebab munculnya gejala-gejala infeksi.
Penting sekali bagi Mama untuk memberikan tindakan agar infeksi mata si kecil tidak semakin parah. Kamu juga sebaiknya mengunjungi dokter atau ahli di bidangnya supaya anak kamu bisa sehat seperti sedia kala. Semoga informasi ini bermanfaat.
(SRP)