Apa Saja Perbedaan Kontraksi Palsu dan Asli?

Konten dari Pengguna
8 November 2022 14:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perbedaan kontraksi palsu dan asli (Sumber: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perbedaan kontraksi palsu dan asli (Sumber: Pexels)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mama-mama, apakah sudah mengetahui apa saja perbedaan kontraksi palsu dan asli? Terutama, bagi kamu yang kini sedang berada dalam usia akhir kehamilan.
ADVERTISEMENT
Salah satu tanda bahwa persalinan akan semakin dekat adalah terjadinya kontraksi. Kontraksi sendiri merupakan kondisi ketika rahim terasa lebih kencang selama beberapa saat. Kemudian kembali rileks dalam beberapa saat.
Ketika kontraksi terjadi, sebenarnya pertanda bahwa tubuh bumil sedang mempersiapkan diri untuk jalannya persalinan. Tapi, perlu kamu ketahui bahwa tidak semua kontraksi merupakan tanda melahirkan sudah dekat.
Ada juga kontraksi yang sudah terjadi di trimester kedua atau bahkan jauh sebelum waktunya persalinan. Kontraksi palsu ini dikenal juga dengan nama braxton hicks.
Nah, biar Mama-mama enggak bingung lagi, yuk mulai sekarang kita kenali apa saja perbedaan kontraksi palsu dan asli yang merupakan tanda persalinan. Apa sajakah? Simak penjelasan lengkapnya di sini ya!
ADVERTISEMENT

Perbedaan Kontraksi Palsu dan Asli

Ilustrasi perbedaan kontraksi palsu dan asli (Sumber: Pexels)
Biar enggak bingung, akan Mama jelaskan dulu mengenai kontraksi palsu. Kontraksi palsu atau braxton hicks merupakan kontraksi yang terjadi di masa trimester kedua maupun ketiga kehamilan. Menurut laman resmi American Pregnancy, kontraksi palsu lebih sering muncul di akhir usia kehamilan.
Supaya kamu tidak terkecoh, berikut adalah beberapa perbedaan kontraksi asli dan palsu, antara lain:

1. Waktu Berlangsungnya Kontraksi

Kontraksi palsu atau braxton hicks dapat mulai terjadi di usia kehamilan trimester kedua dan ketiga kehamilan. Umumnya, kontraksi ini lebih sering muncul pada sore maupun malam hari.
Bumil yang memiliki aktivitas atau telah melakukan kegiatan fisik yang berat, akan lebih rentan mengalami kontraksi palsu.
Sementara itu, kontraksi asli biasanya berlangsung pada saat kandungan Mama-mama mulai menginjak 37 minggu atau sebagai tanda waktunya persalinan. Namun, apabila kontraksi lebih sering muncul di bawah usia kehamilan 37 minggu, maka kemungkinan terjadinya kelahiran prematur lebih besar.
ADVERTISEMENT

2. Durasi Kontraksi

Ilustrasi perbedaan kontraksi palsu dan asli (Sumber: Pexels)
Pada kontraksi palsu, biasanya berlangsung dalam waktu yang lebih bervariasi. Bisa saja terjadi kurang dari 30 detik hingga 2 menit. Intervalnya pun tidak teratur.
Berbeda dengan kontraksi asli yang terjadi kurang lebih 30-75 detik. Tapi, jarak waktu antar kontraksinya lebih teratur.
Pada kontraksi asli, kamu juga bisa merasakan perut terasa semakin kencang. Bahkan tidak jarang disertai juga dengan kram maupun nyeri perut yang intens menjelang waktunya persalinan.

3. Hal yang Dirasakan saat Kontraksi

Sebenarnya Mama-mama tidak perlu terlalu khawatir ketika mengalami kontraksi palsu. Umumnya sensasi perut yang kencang, terjadi hanya di bagian perut dan selangkangan.
Sementara itu, pada kontraksi asli, rasa kencang yang dialaminya bisa menjalar dari punggung atas, panggul, hingga ke seluruh bagian perut.
Ketika mengalami kontraksi palsu, Mama-mama bisa mengatasinya dengan mengubah posisi dari berdiri misalnya ke duduk. Dalam kontraksi asli, adanya perubahan posisi tubuh tidak akan menghilangkan rasa nyeri atau kram saat kontraksi.
ADVERTISEMENT
Itulah dia penjelasan mengenai perbedaan kontraksi palsu dan asli. Jika kamu mengalami kontraksi yang intens dan nyeri tertahankan, padahal masih jauh dari waktunya HPL. Sebaiknya segera menghubungi dokter atau layanan kesehatan terdekat ya, Ma!
Semoga informasi ini bermanfaat bagimu!
(AN)