Konten dari Pengguna

Apa Saja Perbedaan Sensorik dan Motorik Anak?

25 Oktober 2022 14:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Istilah perbedaan sensorik dan motorik (Sumber: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Istilah perbedaan sensorik dan motorik (Sumber: Pexels)
ADVERTISEMENT
Mama-mama apakah sudah mengetahui perbedaan sensorik dan motorik anak? Kalau mendengar kedua istilah ini, mungkin masih banyak orang tua yang mengira bahwa keduanya merupakan hal yang sama. Padahal sebenarnya, keduanya merupakan hal yang berbeda loh, Ma!
ADVERTISEMENT
Sebagai orang tua, tentunya tumbuh kembang si kecil merupakan hal yang penting bagi Mama dan Papa. Biar semakin membantu anak tumbuh sehat dan menjadi pribadi yang baik, kamu perlu memperhatikan berbagai aspek perkembangan anak sejak usia dini.
Secara garis besar, perkembangan anak merupakan proses si buah hati mengalami berbagai perubahan seiring dengan berjalannya waktu serta usianya. Dalam proses perkembangannya, peran orang tua sangatlah berarti agar anak bisa tumbuh dengan sehat dan menjadi pribadi yang baik.
Ada dua aspek dalam perkembangan yang penting pula diperhatikan oleh Mama-mama, yakni aspek sensorik dan motorik. Sampai sekarang, rupanya masih ada saja orang tua yang menganggapnya sebagai hal yang sama. Padahal terdapat perbedaan sensorik dan motorik anak.
ADVERTISEMENT
Apa saja perbedaannya tersebut? Yuk, simak penjelasannya di sini yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber ini.

Perbedaan Sensorik dan Motorik Anak

Ilustrasi perbedaan sensorik dan motorik (Sumber: Pexels)
Sebenarnya sejak bayi baru lahir, dia sudah memiliki kemampuan sensorik dan motoriknya sendiri. Kemampuan sensorik bayi merupakan keterampilan seorang bayi buat menggunakan indera yang ada pada dirinya. Dalam hal ini meliputi indera pendengaran, penglihatan, perasa, penciuman, hingga sentuhan.
Mengutip laman Soundstory, kemampuan sensorik akan berfungsi dalam pemrosesan informasi, mengenali, serta mengeksplor apa pun yang ada di masa tumbuh kembang anak.
Secara umum, kemampuan sensorik akan berkembang seusai dengan usia anak. Ada 7 aspek dalam kemampuan sensorik ini antara lain:
Ilustrasi perbedaan sensorik dan motorik (Sumber: Pexels)
Semua indera ini akan saling bekerja sama untuk mendukung tumbuh kembang bayi. Termasuk akan berhubungan juga dengan kemampuan kecerdasan bayi, fisik, bahasa, serta lainnya.
ADVERTISEMENT
Kalau tadi kemampuan sensorik lebih fokus terhadap fungsi alat indera, kemampuan motorik sendiri justru fokus pada gerakan serta koordinasi dari setiap fungsi tubuh.
Kemampuan motorik adalah unsur kematangan serta pengendalian gerak tubuh, melibatkan banyak kontrol dari saraf, pusat saraf, serta otot.
Sebagaimana diketahui, ada dua macam jenis kemampuan motorik, yakni motorik kasar dan motorik halus. Kemampuan motorik kasar merupakan kemampuan pergerakan tubuh yang melakukan koordinasi melalui otot besar pada tubuh. Sebut saja saat anak berlari, berjalan, maupun melompat.
Sementara itu, motorik halus adalah kemampuan anak dalam menggerakkan fisiknya menggunakan otot kecil. Sebagai contoh bermain puzzle, mewarnai, menggambar, bermain kertas lipat dan lainnya.
Sama halnya seperti aspek perkembangan lainnya, kemampuan motorik anak pun akan semakin matang seiring dengan bertambahnya usia si kecil. Misalnya saat bayi, dia hanya bisa menggapai atau mengambil mainannya. Namun, saat memasuki usia balita, bayi sudah bisa berlari, lebih aktif bergerak, sekaligus mengontrol pergerakannya.
ADVERTISEMENT
Itulah perbedaan sensorik dan motorik yang perlu orang tua ketahui. Dengan mengetahui poin-poin ini, orang tua diharapkan menjadi lebih aware lagi mengenai perkembangan anak dan apa yang harus dilakukan untuk stimulasi tumbuh kembangnya.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagimu ya!
(AN)