Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Apa Saja Rangsangan Taktil pada Bayi?
7 November 2022 14:23 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Guna semakin menunjang tumbuh kembang si kecil, Mama-mama perlu mengetahui nih apa saja rangsangan taktil pada bayi .
ADVERTISEMENT
Sebagai orang tua, tentunya penting bagi kita buat memerhatikan setiap perkembangan dan pertumbuhan si buah hati. Seiring dengan bertambahnya usia bayi, dia pun bisa semakin memperlihatkan banyak kemampuan.
Ada berbagai perkembangan bayi yang perlu Mama-mama ketahui. Mulai dari perkembangan motorik, kognitif, bahasa, dan sosial. Jangan lupa juga ada perkembangan sensorik yang penting pula buat kamu perhatikan pada bayi.
Mungkin kemampuan sensorik jarang dibahas dibandingkan dengan perkembangan yang lainnya. Padahal perkembangan sensorik juga pura peranan yang enggak kalah penting loh!
Secara umum, kemampuan sensorik merupakan penggunaan setiap indera yang dimiliki bayi, seperti pendengaran, penciuman, penglihatan, pengeceap, sampai peraba.
Selain fungsi beberapa indera di atas, ada lagi beberapa indera lain yang sangat penting, yakni indera vestibular (keseimbangan) serta indera proprioseptif (gerakan), dan taktil (sentuhan).
ADVERTISEMENT
Nah, lantas gimana sih rangsangan taktil pada bayi yang perlu dilakukan? Daripada bertanya-tanya lagi, yuk simak berbagai penjelasannya dari sumber yang telah Mama himpun ini!
Rangsangan Taktil pada Bayi
Bagi kamu yang baru memiliki buah hati, mungkin sampai sekarang masih mempelajari mengenai gimana cara si kecil bisa merespons sesuatu di sekitarnya.
Melansir laman Parents, dijelaskan kalau bayi menggunakan panca indera mereka untuk menerima informasi, bereaksi pada lingkungan sekitar, mengungkapkan rasa lapar, tidak nyaman, dan lain sebagainya.
Berbagai indera yang ada pada tubuh bayi seperti peraba dan pendengaran, sebenarnya sudah bisa berkembang sesaat setelah si kecil lahir. Akan tetapi, yang lainnya seperti indera penglihatan juga sentuhan, membutuhkan waktu beberapa lama sampai akhirnya bisa matang. Kematangan fungsi indera pun bakalan dipengaruhi dengan bertambahnya usia si kecil.
ADVERTISEMENT
Ngomongin soal indera, tahukah kamu ada indera utama dalam sensori integrasi , yakni taktil, vestibular, dan proprioseptif. Ketiga fungsi indera ini mungkin enggak familiar kamu dengar, namun penting buat membantu interpretasi serta respons anak terhadap lingkungannya.
Taktil sendiri bertugas memberikan informasi anak melalui apa yang disentuhnya, apa yang menyentuhnya, termasuk pula mengenai tekstur benda, rasa sakit, tekanan, dan lain-lain.
Bisa dibilang taktil adalah indera terbesar yang dimiliki seseorang. Sebab, ada reseptor dari ujung rambut sampai ujung kaki manusia. Ketika seseorang memiliki gangguan taktil maka, akan terjadi mispersepsi mengenai informasi yang diberikan melalui sentuhannya.
Buat merangsang kemampuan taktil bayi, ketika dia sudah menginjak usia 3 bulan ke atas, kamu bisa mulai memberikannya mainan dengan tekstur yang berbeda-beda. Dimulai dari mainan yang bertekstur lembut seperti soft book atau boneka kecil yang lembut.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan bertambahnya usia bayi, kamu bisa mengenalkannya pada mainan yang teksturnya lebih terasa. Seperti yang terbuat dari plastik yang agak keras tapi masih aman untuk dimainkan bayi.
Nanti ketika tangan bayi sudah semakin kuat dan koordinasi tangannya semakin optimal, kamu bisa memberikan benda atau sesuatu yang dapat digenggamnya dengan kuat.
Hal ini bertujuan guna melatih rasa serta sentuhan bayi anak. Jadi, jika dia sudah bisa mengambil sesuatu, kamu bisa memberikan mainan atau benda-benda di sekitarnya untuk melatih kemampuan dari tangannya ini.
Maka dari itu, penting bagi Mama-mama buat mengetahui gimana menstimulasi kemampuan taktil ini secara tepat. Apabila tidak, maka anak bisa mengalami gangguan pada sensosinya. Seperti anak yang cenderung tidak suka disentuh, menghindari menyentuh, menolak benda dengan tekstur tertentu, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Jika dibiarkan, tentu hal ini bisa mengganggu proses tumbuh kembangnya kelak.
Itulah dia penjelasan mengenai rangsangan taktil pada bayi. Semoga informasi ini bermanfaat bagimu ya!
(AN)