Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Bagaimana Cara Mengatasi Baby Blues dalam Islam?
4 Juni 2022 16:05 WIB
·
waktu baca 1 menitTulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Setelah perjuangan melahirkan bayi, tentunya Mama dan keluarga merasa sangat senang dengan kehadiran bayi. Mama selalu membayangkann jika hidup Mama menjadi sempurna setelah kelahiran si malaikat kecil. Namun, tiba-tiba saja kesedihan menyergap kamu tanpa alasan yang jelas. Kemungkinan kamu mengalami baby blues, Ma. Lalu bagaimana ya cara mengatasi baby blues dalam Islam?
ADVERTISEMENT
Dilansir dari laman What to Expect, baby blues adalah kemunculan perasaan sedih yang dialami wanita di masa-masa awal setelah melahirkan bayi. Rasa sedih ini bisa berlangsung sejak hari kedua atau ketiga setelah melahirkan dan bisa berlangsung selama berminggu-minggu. Lama berlangsungnya baby blues bisa berbeda-beda pada tiap Mama.
Kabar baiknya, baby blues bisa menghilang secara sendirinya tanpa membutuhkan treatment atau pengobatan khusus. Namun, penting juga untuk datang ke psikolog jika keadaan baby blues kamu mengganggu keseharian dan berlangsung terlalu lama.
Terdapat beberapa simptom dari baby blues yang perlu kamu ketahui nih, Ma. Sebagai berikut simptomnya:
ADVERTISEMENT
Di dalam Al-Qur’an ternyata baby blues juga pernah digambarkan lho, Ma. Disebutkan beban seorang ibu begitu berat sejak kehamilan hingga saat kelahiran seorang anak. Dalam agama Islam sendiri. kehamilan sampai persalinan termasuk sebagai masa-masa yang berat bagi psikologis seorang wanita.
Kondisi baby blues disebut sebagai wahnan ala wahnin di dalam Al-Qur’an. Di mana tafsirannya menurut Al-Qurthubi pada dasarnya wanita sudah memiliki kondisi fisik yang lemah dan kehamilan membuat wanita semakin bertambah kelemahannya.
Meskipun begitu, Mama tetap bisa mengatasi baby blues berdasarkan perspektif Islam. Seperti apa caranya? Kamu bisa simak setelah ini ya, Ma!
Bagaimana Cara Mengatasi Baby Blues dalam Islam?
1. Meminta Dukungan Suami
Dukungan salah satu orang terkasih tentunya akan sangat membantu Mama ketika mengalami kondisi baby blues. Komunikasikanlah kepada suami tentang apa yang Mama rasakan dan khawatirkan, mintalah dukungan secara penuh agar bisa menguatkan kamu. Tidak ada obat yang lebih mujarab dibandingkan cinta kasih orang terasayang, Ma. Jadi kamu tak perlu ragu meminta dukungan suami, ya.
ADVERTISEMENT
2. Mendekatkan Diri Kepada Yang Maha Kuasa
Mendekatkan diri kepada Allah SWT juga penting kamu lakukan jika kamu mengalami baby blues. Dengan mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa, niscaya Mama menjadi lebih sabar dan tabah dalam menjalani segala kesulitan yang ada. Mama juga bisa menjadi lebih tenang dan positif ketika merasa dekat dengan Allah SWT, sehingga berbagai halang rintang bisa dilalui karena kamu punya Alalh SWT.
3. Meminta Dukungan Keluarga
Selain meminta dukungan kepada suami, Mama juga bisa meminta bantuan pada keluarga terdekat ya, Ma. Dukungan keluarga bisa berdampak besar dalam mengatasi baby blues yang sedang dialami. Jelaskan kepada mereka tentang kondisi saat ini, sehingga mereka bisa memahami apa yang kamu alami dan mendukung kamu hingga kamu merasa lebih baik.
4. Menenangkan Diri dan Relaksasi
Saat dilanda baby blues, bagusnya kamu berupaya untuk menenangkan diri dengan cara relaksasi, Ma. Beberapa cara yang efektif membuat kamu lebih rileks yakni dengan membaca kitab suci Al-Qur’an, berdzikir, melakukan salat serta bertawakal pada Allah SWT. Kamu juga bisa berbagi cerita dengan orang tepercaya sehingga kamu bisa merasa lebih lega.
ADVERTISEMENT
Demikianlah cara mengatasi baby blues dalam Islam yang bisa kamu coba terapkan. Jika kamu merasa baby blues yang kamu alami semakin parah dan mengganggu keseharian, jangan ragu untuk menghubungi ahli di bidangnya seperti psikolog, psikiater ataupun konselor. Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuan kamu, Ma.
(SRP)