Bagaimana Kondisi Rahim setelah Kuret? Ini Penjelasannya!

Konten dari Pengguna
14 September 2022 7:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bagaimana kondisi rahim setelah kuret (Sumber: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bagaimana kondisi rahim setelah kuret (Sumber: Pexels)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagaimana kondisi rahim setelah kuret? Apakah kamu sudah mengetahuinya, Ma?
ADVERTISEMENT
Setiap pasangan yang sudah menikah, tentu saja mendambakan hadirnya keturunan. Makanya, ketika mengetahui Mama-mama positif hamil, hal tersebut merupakan kabar yang membahagiakan untukmu dan pasangan ya!
Akan tetapi, proses kehamilan kadang enggak berjalan dengan lancar seperti yang kita harapkan. Ibu hamil bisa saja mengalami keguguran atau berhentinya kehamilan secara spontan, karena berbagai alasan tertentu.
Keguguran umumnya terjadi di saat usia kehamilan belum menginjak 20 minggu. Dalam sebagian kasus, bahkan ada juga wanita hamil yang sudah mengalami keguguran bahkan sebelum dia mengetahui kalau sedang mengandung.
Untuk membersihkan janin serta jaringan yang tertinggal di dalam rahim karena keguguran, wanita dapat menjalani prosedur kuret atau kuretase. Proses ini cenderung aman dilakukan.
Namun, bagaimana kondisi rahim setelah kuret? Apabila kamu penasaran, berikut adalah penjelasannya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber ini. Simak selengkapnya di sini ya!
ADVERTISEMENT

Kondisi Rahim setelah Kuret

Ilustrasi bagaimana kondisi rahim setelah kuret (Sumber: Pexels)
Melansir laman WebMD, kuret atau kuretase merupakan prosedur untuk mengeluarkan jaringan dari dalam rahim. Biasanya proses ini diawali dengan tindakan untuk melebarkan leher rahim atau serviks. Maka dari itu, prosedur ini juga sering dikenal dengan nama dilatasi dan kuretase.
Perlu kamu ketahui, kuretase dilakukan dengan metode pengkisan memakai alat berbahan logam maupun metode penyedotan lewat alat khusus. Dengan cara ini, jaringan serta sisa embrio yang ada di dalam rahim akan dikeluarkan.
Prosedur kuret ini umumnya enggak berlangsung lama, sekitar 20-30 menit saja. Mama-mama yang akan menjalani proses kuret, akan diberikan anastesi atau pembiusan total.
Kuretase dimulai dengan dokter akan memasukkan alat khusus untuk melebarkan vagina selama proses kuret berlangsung. Kemudian, dokter bakal melebarkan serviks secara perlahan dengan menggunakan alat khusus.
ADVERTISEMENT
Ketika serviks telah terbuka cukup lebar, dokter lalu memasukkan alat kuret untuk membersihkan sisa jaringan serta embrio yang tertinggal di dalam rahim. Pada saat proses kuret ini, beberapa wanita mungkin akan merasakan sensasi kram di daerah pinggul.
Setelah tindakan kuret, umumnya pasien perlu tinggal selama beberapa jam di rumah sakit. Untuk memastikan kondisi rahim telah bersih dan enggak ada jaringan maupun embrio yang tertinggal. Dokter juga akan mengobservasi apakah ada komplikasi yang mungkin terjadi setelah kuret.
Ilustrasi bagaimana kondisi rahim setelah kuret (Sumber: Pexels)
Biarpun rahim setelah kuret telah bersih, namun rahim atau uterus memerlukan waktu buat kembali membentuk jaringan endometrium, hingga kondisi rahim Mama-mama benar-benar pulih.
Kamu juga mungkin akan mengalami gangguan pada periode menstruasi yang menjadi terlambat, saat proses pemulihan rahim ini. Tapi enggak usah khawatir, fase haidmu akan kembali normal setidaknya satu hingga dua bulan setelah kuret.
ADVERTISEMENT
Selama proses recovery, ada beberapa hal juga nih yang perlu kamu perhatikan. Pertama adalah jangan dulu berhubungan seksual usai kuret selama beberapa waktu atau sesuai dengan anjuran dokter. Mama-mama juga dilarang untuk melakukan aktivitas fisik yang berat, seperti mengangkat barang yang berat maupun melakukan olahraga yang ekstrem.
Pastikan juga kamu cukup beristirahat dan menjalani pola hidup sehat selama masa pemulihan usai kuret. Disarankan untuk Mama-mama mengonsumsi makanan yang tinggi asam folat, untuk pemulihan kondisi rahim serta mempersiapkan rahim buat nantinya hamil kembali. Beberapa makanan yang tinggi asam folat antara lain, alpukat, pepaya, pisang, jeruk, ikan salmon, asparagus, serta hati sapi.
Lakukan juga kunjungan rutin ke dokter untuk cek bagaimana kondisi Mama-mama setelah tindakan kuret. Konsultasikan juga pada dokter, kapan waktu terbaik agar kamu dan pasangan bisa melakukan program hamil lagi.
ADVERTISEMENT
Itu dia penjelasan bagaimana kondisi rahim setelah kuret. Semoga informasi ini bermanfaat untukmu ya!
(AN)