Bagaimana Rasanya Kontraksi Menjelang Persalinan?

Konten dari Pengguna
11 Januari 2022 22:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bagaimana rasanya kontraksi menjelang persalinan (Sumber: Freepik)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bagaimana rasanya kontraksi menjelang persalinan (Sumber: Freepik)
ADVERTISEMENT
Bagi Mama-Mama yang sedang berada di usia akhir kehamilan, mungkin bakal bertanya-tanya bagaimana rasanya kontraksi menjelang persalinan?
ADVERTISEMENT
Terlebih untuk Mama-Mama yang baru saja menghadapi persalinan pertamanya. Bisa jadi ketakutan yang paling terbayangkan adalah bagaimana rasa sakit saat kontraksi. Hal ini mungkin akan membuatmu menjadi khawatir sebelum waktunya melahirkan.
Sebenarnya Mama juga sempat merasakan takut dan cemas juga menjelang melahirkan. Pasalnya, saat melahirkan anak sulung Mama, itu merupakan pengalaman melakukan persalinan yang pertama, ya.
Tapi tenang kok Ma, sebenarnya ada beberapa persiapan yang bisa kamu lakukan menjelang persalinan biar kamu enggak cemas dan tentunya prosesnya menjadi lebih lancar. Termasuk salah satunya adalah mengetahui bagaimana rasanya kontraksi menjelang persalinan.
Lantas, bagaimana rasanya kontraksi serta apa tanda-tandanya? Simak penjelasan lengkapnya di sini, ya!

Bagaimana Rasanya Kontraksi Menjelang Persalinan

Ilustrasi bagaimana rasanya kontraksi menjelang persalinan (Sumber: Freepik)
Dari yang Mama baca di laman Heathline, kontraksi merupakan cara alami tubuh untuk mendorong kelahiran bayi di dalam kandungan. Saat kontraksi, seluruh otot tubuh akan mengencang. Bisa dibilang, rahim merupakan salah satu otot terkuat yang ada di dalam tubuh. Makanya, akan muncul rasa nyeri pada saat terjadinya kontraksi ini.
ADVERTISEMENT
Kontraksi ini ibaratnya seperti gelombang, Ma. Mengingat intensitasnya yang perlahan meningkat, memuncak, lalu kembali menurun. Beberapa bumil mengeluhkan kontraksi persalinan awalnya terasa seperti kram saat menstruasi, namun kemudian rasa sakitnya meningkat.
Dikutip dari Babylist, ketika kontraksi juga wanita hamil akan merasakan tekanan pada panggul. Bahkan rasa tak nyaman ini juga bisa menjalar hingga paha maupun kaki. Mengapa? Sebab, menjelang persalinan bayi akan semakin berupaya mendorong dirinya keluar dari rahim.
Perut Mama-Mama pada saat kontraksi mungkin akan merasa seperti kembung atau begah. Selain itu, perutmu pun terasa lebih keras dan seperti sedang ditekan. Enggak jarang juga, bumil sampai mengalami nyeri pada punggung pada saat kontraksi ini.
Ilustrasi bagaimana rasanya kontraksi menjelang persalinan (Sumber: Freepik)
Umumnya, kontraksi dapat berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa menit. Hormon oksitosin akan merangsang terjadinya kontraksi serta membuatnya menjadi lebih intens. Mama-Mama mungkin bakal mulai mengalami kontraksi setidaknya pada usia kehamilan 37 minggu.
ADVERTISEMENT
Coba perhatikan, apakah ketika mengalami kontraksi, jeda waktunya sudah teratur? Misalnya setiap 5 sampai 10 menit selama satu jam. Jika iya, kemungkinan waktu persalinan Mama-Mama sudah semakin dekat nih.
Terlebih ketika kamu sudah mengalami gejala akan melahirkan lainnya, seperti mengeluarkan flek, air ketuban yang pecah, lebih sering buang air kecil, serta beberapa tanda-tanda lainnya. Artinya, si kecil sudah siap untuk dilahirkan ke dunia nih.
Ketika jalan kelahiran semakin terbuka atau kamu sudah mengalami proses pembukaan, rasa nyeri pada perut ini mungkin bakal lebih terasa. Jeda waktu kontraksi juga menjadi semakin cepat. Umumnya berlangsung 45-60 detik dengan jeda 3 sampai 5 menit sekali.
Akan tetapi sebenarnya, selama kehamilan bisa jadi Mama-Mama juga akan mengalami kontraksi palsu atau yang disebut juga dengan braxton hicks. Kontraksi palsu ini biasanya mulai terjadi ketika memasuki trimester kedua.
ADVERTISEMENT
Bedanya dengan kontraksi yang sebenarnya, pada braxton hicks pengencangan otot masih jarang dan tidak teratur, sehingga rasa nyeri yang ditimbulkan pun tidak sekuat saat kontraksi asli. Meski begitu, sebagian Mama-Mama mungkin bakal merasa tak nyaman juga ya saat mengalami kontraksi palsu ini.
Kontraksi palsu juga dapat terjadi apabila kamu terlalu lelah, mengalami dehidrasi, atau berdiri terlalu lama. Tak usah panik dulu, kontraksi palsu ini bisa reda apabila kamu mengubah posisi, contoh dari berdiri menjadi duduk atau bersandar.
Nah, kamu perlu waspada jika mengalami kontraksi saat di bawah kehamilan usia 37 minggu. Bisa jadi ini merupakan sebuah tanda kelahiran prematur.
Jadi, sebaiknya rutin memeriksakan kandunganmu ya, Ma, agar mengetahui perkembangan si kecil serta apakah terjadi komplikasi pada kehamilanmu. Mengetahui keluhan lebih cepat juga dapat membantu agar bisa ditangani dengan lebih tepat lho.
ADVERTISEMENT
Begitulah penjelasan bagaimana rasanya kontraksi menjelang persalinan. Semoga informasi ini dapat membantumu ya, Ma!
(AN)