Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Bagaimanakah Perubahan Psikis pada Remaja?
21 April 2022 18:34 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mama-Mama yang memiliki anak di usia remaja, saatnya kamu mengetahui nih apa saja perubahan psikis pada remaja .
ADVERTISEMENT
Mendidik anak yang remaja tentunya akan penuh tantangan ya buat Mama-Mama dan Papa-Papa. Dari awal masa pubertas , sampai beranjak remaja, bakal banyak banget perubahan yang dialami oleh buah hatimu, mulai dari perubahan fisik, psikis, sampai pola pikir.
Enggak hanya bagi orang tua sih, masa pubertas juga merupakan masa perubahan yang besar yang dialami oleh buah hatimu. Kalau orang tua tidak mendampinginya dan memberikan pemahaman yang baik pada anak, mungkin peralihannya ke masa remaja ini bakal terasa cukup berat.
Sebagai orang tua juga mungkin bakal menjadi khawatir dan waspada karena takut terjadi hal buruk pada anak di masa transisinya menjadi remaja ini.
Maka dari itu, Mama-Mama dan Papa-Papa perlu memahami apa saja sih perubahan yang terjadi, termasuk perubahan psikis pada remaja, baik untuk anak laki-laki maupun perempuan. Apa sajakah perubahan tersebut? Simak selengkapnya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber ini.
ADVERTISEMENT
Perubahan Psikis pada Remaja
1. Perubahan Suasana Hati dan Perasaan
Mengutip dari laman Raising Children, di masa remaja, tubuh anak bakal mengalami lonjakan hormon. Jadi, tidak hanya menyebabkan perubahan di fisiknya, adanya lonjakan hormon ini juga berpengaruh pada perubahan suasana hati dan perasaannya.
Jadi, jangan heran untuk Mama-Mama yang punya anak beranjak remaja dan dia terlihat lebih moody dan emosinya seringkali berubah. Lebih keras kepala, mudah marah, atau anak perempuan yang lebih cepat menangis.
Cobalah Mama-Mama mendekati mereka perlahan-lahan saat dia mulai berubah suasana hatinya. Tenangkan dulu apabila si kecil terlihat marah atau sedih. Jika sudah reda, kamu bisa mulai menanyakan apa masalahnya. Jangan ragu juga tawarkan bantuan apabila dia memiliki masalah yang memang menguras emosinya.
ADVERTISEMENT
2. Menjadi Lebih Sensitif
Perubahan psikis lainnya yang terjadi saat anak menginjak remaja adalah dia menjadi lebih sensitif. Kalau Mama-Mama mempunyai anak perempuan, mungkin bakal mendapati dia menjadi lebih emosian serta mudah tersinggung. Sementara itu, anak laki-laki bisa jadi lebih senang menyendiri ketika dia menghadapi hal sulit atau saat sedang ada masalah.
Di saat ini, penting bagi kita sebagai orang tua untuk menjadi teman bicara yang baik buat anak. Berikan nasihat yang baik dengan cara yang sangat lembut agar lebih dapat diterima oleh remaja. Jangan sekali-kali memarahinya atau menggunakan kata-kata dengan nada yang tinggi, ya. Pasalnya malah akan membuat anak menjadi semakin tidak nyaman.
3. Krisis Kepercayaan Diri
Akibat adanya serangkaian perubahan fisik yang terjadi saat pubertas, seringkali membuat anak menjadi bingung atau bahkan tidak percaya diri.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, anak perempuan yang merasa tiba-tiba payudaranya menjadi lebih berisi atau anak laki-laki yang bertambah tinggi dengan pesat. Adanya perubahan fisik yang mendadak ini, kadang membuat mereka menjadi tidak nyaman.
Tugas kita nih Ma, sebagai orang tua untuk memberikan penjelasan kepadanya bahwa tidak ada yang salah dari adanya perubahan tubuh ini. Buatlah anak untuk menerima segala perubahan fisik dan mencintai tubuhnya apa adanya.
Kamu juga bisa mengajaknya untuk berolahraga atau mulai menjaga pola makan secara teratur agar mereka nantinya lebih nyaman dengan tubuhnya tersebut.
4. Mulai Menyukai Lawan Jenis
Melansir Mom Loves Best, salah satu perubahan yang paling dirasakan saat memasuki remaja adalah mereka mulai menyukai lawan jenis.
Hal ini bisa menjadi sebuah perkara yang rumit loh untuk si kecil. Begitu pula dengan Mama-Mama dan Papa-Papa ya, tentunya akan mulai khawatir deh ketika mengetahui anakmu mulai menyukai lawan jenisnya.
ADVERTISEMENT
Ketika kamu menghadapi hal ini, Mama-Mama perlu tetap tenang ya dan jangan terlalu memperlihatkan ekspresi khawatir pada anak. Cobalah untuk menjadi teman bicara yang baik padanya.
Kamu bisa mulai memberikan pengertian mengenai apa sih perbedaan karakter antara anak laki-laki dan perempuan. Alih-alih melarangnya menyukai lawan jenis, Mama-Mama juga bisa memberikan masukan supaya anak lebih baik untuk berteman dulu. Sambil pelan-pelan menjelaskan pandangan mengenai hubungan antar lawan jenis ini.
5. Sering Berkonflik dengan Orang Tua
Memasuki masa puber, anak mungkin akan lebih senang bermain atau nongkrong dengan teman-temannya. Di sisi lain, dia bakal lebih menjaga jarak atau malah sering berkonflik dengan Mama-Mama dan Papa. Kalau sudah begini apa yang harus kita lakukan ya sebagai orang tua?
Mama-Mama perlu mengetahui apa saja sih kegiatan yang dia lakukan bersama teman-temannya. Kalau bisa, kamu pun dapat bergabung dengan buah hatimu dalam kegiatan yang dia lakukan.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, anak yang sedang aktif-aktifnya bergabung di klub olahraga, Mama-Mama bisa mulai memberikannya dukungan dengan sesekali mengunjunginya saat dia latihan atau menontonnya ketika anak mengikuti pertandingan. Dengan begitu, buah hatimu tetap merasakan kehadiran dan dukungan darimu.
Itulah dia beberapa perubahan psikis pada remaja yang mungkin bakal kamu dan anak hadapi. Memang bukanlah hal yang mudah, tapi sebagai orang tua kita harus selalu siap dengan berbagai perubahan ini. Pastikan juga kamu selalu mendampinginya ya di setiap proses perubahan ini, Ma!
(AN)