Batas Normal Bilirubin pada Bayi Baru Lahir

Konten dari Pengguna
4 November 2022 13:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi batas bilirubin pada bayi baru lahir (Sumber: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi batas bilirubin pada bayi baru lahir (Sumber: Pexels)
ADVERTISEMENT
Bagi Mama-mama yang baru saja atau akan melahirkan, apakah kamu sudah mengetahui batas normal bilirubin pada bayi baru lahir?
ADVERTISEMENT
Orang tua perlu mengetahui kadar bilirubin bayi. Pasalnya kebanyakan dari Mama-mama akan merasa khawatir bayinya mengalami penyakit kuning. Nah, penyakit kuning disebabkan oleh kadar bilirubin pada darah bayi baru lahir yang terlalu tinggi.
Bayi kuning memang kondisi yang sering terjadi pada bayi baru lahir. Umumnya kondisi ini tidak berbahaya. Gejala yang paling terlihat adalah munculnya warna kuning pada kulit serta bagian putih mata.
Terkadang, warna kekuningan juga akan menyebar ke dada, perut, kaki, serta telapak kaki. Dalam kasus tertentu, bayi yang mengalami penyakit kuning kondisi tubuhnya lebih lemas dan jadi mudah rewel.
Sesungguhnya pada kebanyakan bayi, penyakit ini tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan khusus. Keadaan ini pun bakalan membaik dengan sendirinya sekitar 10-14 hari.
ADVERTISEMENT
Mengingat penyakit ini erat kaitannya dengan produksi bilirubin, maka Mama-mama perlu mengetahui berapa batas normal bilirubin pada bayi baru lahir. Bagaimana penjelasannya? Simak selengkapnya di sini ya!

Batas Normal Bilirubin pada Bayi Baru Lahir

Ilustrasi batas bilirubin pada bayi baru lahir (Sumber: Pexels)
Mengutip dari Very Well Family, bilirubin adalah pigmen kuning dalam darah dan tinja. Perlu kamu ketahui, bilirubin ini dibuat oleh tubuh saat sel darah merah hancur secara alami. Nah, pada bayi baru lahir, pertanda kalau kadar bilirubinnya tinggi, yakni kondisinya menjadi kuning.
Bilirubin yang terbuat terlalu banyak bisa membuat hati menjadi tidak sanggup untuk memprosesnya. Selain itu, kadar bilirubin yang tinggi pun dapat terjadi diakibatkan hati yang tak mampu mengolahnya dengan baik, sehingga terdapat gangguan.
Buat memastikan kadar bilirubin sebelumnya perlu dilakukan pemeriksaan darah. Pemeriksaan ini akan dilakukan sejak hari pertama bayi lahir. Tujuannya adalah mencegah adanya dampak berbahaya dan bisa mengancam keselamatan bayi.
ADVERTISEMENT
Umumnya bayi baru lahir mempunyai kadar bilirubin di bawah 5 mg/dL. Sementara itu, pada bayi berusia 1-2 hari, kadar bilirubinnya sekitar 15 mg/dL. Kemudian untuk bayi berusia 2-3 hari, kadarnya semakin bertambah di angka 18 mg/dL, hingga begitu seterusnya.
Ketika bayi bilirubinnya tinggi, maka dia akan terkena penyakit kuning. Ciri-ciri bayi kuning adalah kulit wajah serta mata bagian putihnya jadi berwarna kuning, lalu urine nya pun berwarna kuning pekat. Padahal sesungguhnya, urine bayi baru lahir normalnya tidak berwarna.
Ilustrasi batas bilirubin pada bayi baru lahir (Sumber: Pexels)
Begitu pula dengan kondisi feses bayi yang menjadi lebih pucat, saat bayi mengalami kondisi kuning ini. Idealnya, feses bayi baru lahir berwarna kekuningan atau kecokelatan.
Sebenarnya Mama-mama enggak perlu khawatir dulu, soalnya kadar bilirubin ini akan turun sekitar 1-2 minggu setelah bayi dilahirkan. Namun, jika kadar bilirubin bayi terus tinggi melebihi angka normal, maka bayi akan dirawat ke ruangan NICU atau ruang perawatan intensif khusus bayi.
ADVERTISEMENT
Ada berbagai cara yang bisa orang tua lakukan agar kadar bilirubin bayi bisa kembali normal. Mulai dari rajin memberikan ASI, menjemur bayi di pagi hari, melakukan terapi sinar atau fototerapi, hingga transfusi imunoglobin jika diperlukan.
Itulah dia penjelasan batas normal bilirubin pada bayi baru lahir. Semoga informasi ini bermanfaat bagimu ya!
(AN)