Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Batas Umur Aqiqah Anak Menurut Islam
15 Maret 2022 16:40 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Akhir-akhir ini buat mengisi waktu, Mama sedang rajin ikut kajian nih. Salah satu topik yang dibahas di kajian tersebut adalah mengenai batas umur aqiqah anak .
ADVERTISEMENT
Selain mencukur rambut pada kepala bayi, biasanya pada saat akikah juga orang tua dianjurkan untuk menyembelih kambing yang jumlahnya disesuaikan dengan jenis kelamin anak. Untuk anak laki-laki, Mama-Mama dan Papa-Papa perlu menyiapkan dua ekor kambing buat disembelih. Sementara itu, bagi anak perempuan, orang tua hanya perlu menyembelih seekor kambing saja.
Penyelenggaraan akikah juga menjadi salah satu bentuk rasa syukur dari orang tua kepada Allah SWT atas kehadiran si buah hati. Bagi Mama-Mama dan Papa-Papa yang menjadi orang tua baru, mungkin saja kalian bertanya-tanya mengenai batas umur akikah anak.
ADVERTISEMENT
Bagaimana penjelasan selengkapnya? Simak infonya di sini yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber, ya!
Batas Umur Aqiqah Anak
Mungkin masih banyak orang tua yang bingung, apakah akikah ini merupakan kewajiban yang perlu orang tua lakukan? Sesungguhnya hukum akikah ini adalah sunah muakad atau amat ditekankan pengerjaannya. Meski enggak wajib, akan tetapi bagi orang tua yang mampu buat melaksanakannya, sangat dianjurkan untuk melakukan prosesi akikah ini.
Adapun dalil mengenai ketentuan akikah telah tercantum pada hadis dari Rasulullah yang berbunyi:
“Setiap anak tergadaikan dengan akikahnya, yang harus disembelih di hari ketujuh, dicukur, dan diberi nama.” (HR. Ahmad)
Berdasarkan hadis tersebut dapat disimpulkan bahwa akikah ini disarankan buat dilaksanakan di hari ketujuh setelah bayi lahir. Pendapat dari Mahzab Hambali menyatakan, apabila tidak memungkinkan menjalani akikah di hari ketujuh, maka bisa dilakukan di hari ke 14. Jika tidak memungkinkan kembali, dapat dilaksanakan di hari ke 21 usai bayi dilahirkan.
ADVERTISEMENT
Mama juga pernah baca di laman NU Online, bahwa para ulama sepakat apabila belum sempat dilaksanakan di hari ketujuh karena ada alasan yang masuk akal. Maka bisa dilakukan di hari kelipatan tujuh berikutnya (hari ke 14, 21, serta selanjutnya).
Di sisi lain, kalangan Syafi’iyah juga meyakini bahwa akikah ini sebenarnya masih bisa dilakukan selama si kecil belum akil baligh. Sebagai catatan juga, jika aqiqah masih tertunda sampai anak akil baligh, maka gugur tanggung jawab dari orang tua untuk melaksanakan aqiqahnya.
Namun, beberapa pendapat ulama juga ada yang menyatakan bahwa prosesi akikah dapat dianggap gugur apabila tidak dilaksanakan lebih dari 7 hari setelah anak lahir.
Kemudian, selain memerhatikan usia anak sebagai salah satu syarat akikah. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jumlah kambing yang akan disembelih. Seperti tadi yang telah Mama singgung dengan singkat, ya. Untuk bayi laki-laki, jumlah kambing yang dipotong adalah dua ekor, sedangkan buat anak perempuan adalah satu ekor.
Hal ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:
ADVERTISEMENT
“Bayi laki-laki diakikahi dengan dua kambing yang sama dan bayi perempuan satu kambing.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah)
Nantinya, kambing yang telah disembelih ini akan dimasak dan dibagikan kepada para tetangga sebagai rasa syukur dari Mama-Mama dan Papa-Papa atas kelahiran si buah hati.
Dalam pelaksanaan akikah juga disertai dengan proses mencukur rambut bayi dan penyematan nama yang baik untuknya. Orang tua juga diwajibkan untuk mendoakan si kecil pada saat aqiqah ini agar si kecil selalu mendapatkan rida, pertolongan, dan hidupnya selalu diberkahi oleh Allah SWT.
Itulah dia penjelasan mengenai batas umur aqiqah anak dan beberapa informasi lainnya tentang akikah. Semoga dapat semakin membuka pengetahuan dan wawasanmu, Ma.
(AN)