Konten dari Pengguna

Berapa Lama Proses Induksi Sampai Melahirkan?

30 April 2022 11:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi berapa lama proses induksi sampai melahirkan (Sumber: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berapa lama proses induksi sampai melahirkan (Sumber: Pexels)
ADVERTISEMENT
Berapa lama proses induksi sampai melahirkan? Mungkin itu menjadi salah satu pertanyaan yang bikin Mama-Mama, khususnya yang sedang berada di usia akhir kehamilan menjadi penasaran.
ADVERTISEMENT
Mama-Mama tentunya sudah enggak asing lagi ya mendengar soal induksi persalinan. Induksi persalinan ini umumnya dilakukan guna semakin melancarkan proses melahirkan.
Akan tetapi, proses induksi juga enggak bisa sembarangan dilakukan. Soalnya, tidak semua ibu yang akan melahirkan memerlukan tindakan tersebut.
Induksi persalinan biasanya dilakukan apabila ada kondisi tertentu yang membuat melahirkan normal menjadi sulit dilakukan. Lalu, tindakan induksi juga dapat dilakukan ketika bayi tidak kunjung lahir meski sudah melewati batas waktu HPL. Nah, biasanya dokter kandungan juga akan menyarankan untuk Mama-Mama buat diinduksi.
Makanya, sebelum itu Mama-Mama perlu lebih mengetahui secara detail nih mengenai proses induksi ini. Bagaimanakah metode induksi hingga berapa lama proses induksi sampai melahirkan?
Daripada penasaran, yuk disimak penjelasan lengkapnya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber ini!
ADVERTISEMENT

Berapa Lama Proses Induksi Sampai Melahirkan

Ilustrasi berapa lama proses induksi sampai melahirkan (Sumber: Pexels)
Menurut yang Mama baca dari laman resmi Mayo Clinic, induksi merupakan stimulasi untuk kontraksi rahim yang biasanya dilakukan buat mempercepat persalinan pervaginam atau normal.
Ada beberapa alasan mengapa tindakan induksi ini dibutuhkan oleh ibu hamil. Salah satunya adalah bumil yang usia kehamilannya sudah mencapai 42 minggu, namun belum menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan.
Nah, di usia kehamilan 42 minggu ini, cairan ketuban bakal mulai berkurang. Kalau bayi enggak segera dilahirkan, maka bisa sangat berisiko, mulai dari kemungkinan gawat janin hingga kematian.
Bumil yang mengalami komplikasi saat kehamilan, seperti preeklamsia, diabetes gestational, gangguan pada plasenta, infeksi pada ketuban, begitu juga dengan ibu hamil yang mengalami obesitas akan memerlukan tindakan induksi. Tujuannya agar tidak semakin membahayakan kondisinya serta janin yang ada dalam kandungan.
ADVERTISEMENT
Mungkin Mama-Mama juga bertanya-tanya, kira-kira berapa lama sih proses induksi sampai akhirnya bisa melahirkan dengan normal? Dilansir laman Medicine Net, biasanya dokter, bidan, atau ahli medis di bidangnya akan melakukan induksi dengan jarak 2-3 hari dari induksi ke proses persalinan.
Akan tetapi, waktu induksi ini akan berbeda-beda tergantung bagaimana tubuh Mama-Mama merespons proses induksi tersebut. Untuk Mama-Mama yang baru saja menjalani induksi atau buat ibu hamil yang usia kandungannya masih di bawah 37 minggu, bisa saja waktu induksi sampai melahirkan waktunya akan lebih lama.

Metode Induksi

Ilustrasi berapa lama proses induksi sampai melahirkan (Sumber: Pexels)
Perlu Mama-Mama ketahui juga, ada berbagai metode induksi yang bisa dilakukan pada ibu hamil, di antaranya adalah:

1. Pengupasan Membran

Metode pertama induksi yang bisa dilakukan adalah pemisahan kantung amnion dari rahim atau yang dikenal juga dengan proses pengupasan membran. Kantung amnion sendiri ibaratnya adalah tas yang berada di dalam dinding rahim yang berfungsi buat menahan janin yang ada di dalam kandungan. Nah, kantung tersebut berisi air ketuban.
ADVERTISEMENT
Nantinya dokter akan melakukan bukaan kecil pada kantung ketuban tersebut menggunakan pengait plastik. Ketika proses ini berlangsung, mungkin Mama-Mama bakal merasakan cairan hangat yang mengalir. Cairan itu sendiri merupakan air ketuban.

2. Menggunakan Obat Prostaglandin

Tindakan induksi juga bisa dilakukan dengan memasukkan obat prostaglandin ke dalam jalur kelahiran. Obat ini bisa mematangkan dan melunakkan leher rahim secara efektif pada Mama-Mama yang akan melahirkan.
Terdapat dua jenis obat prostaglandin, pertama yang berbentuk gel dan supositoria. Kalau diberikan gel prostaglandin, tubuh Mama-Mama bakal dipantau setiap 6-8 jam hingga terjadinya kontraksi selanjutnya.
Sementara itu, apabila menggunakan supositoria, prostaglandin ini bakal dilepaskan ke dalam tubuh Mama-Mama selama 12-24 jam. Persiapkan dirimu ya, soalnya setelah diberikan obat prostaglandin ini biasanya waktu persalinan akan semakin dekat.
ADVERTISEMENT

3. Memakai Kateter Foley

Tak hanya dua metode di atas, induksi bisa dilakukan dengan menggunakan bantuan alat. Salah satunya adalah kateter Foley menuju ujung leher rahim Mama-Mama.
Buat Mama-Mama yang masih belum tahu, apa sih kateter Foley tersebut? Ini merupakan salah satu jenis kateter dengan ujung balon yang berisi cairan saline. Nantinya kateter Foley ini akan menekan serviks dan bisa menstimulasi timbulnya kontraksi setidaknya dalam waktu 24 jam ke depan.

4. Menggunakan Pitosin

Selain itu, dokter juga bisa memberikan Mama-Mama obat pitosin atau yang merupakan bentuk sintesis dari hormon oksitosin yang terjadi secara alami dengan melalui infus, sebagai salah satu tindakan induksi.
Saat pitosin ini digunakan, biasanya Mama-Mama akan mengalami kontraksi yang lebih kuat dan lebih sering dibandingkan dengan kontraksi normal.
ADVERTISEMENT
Itulah dia penjelasan berapa lama induksi sebelum melahirkan. Jadi, sudah semakin jelas kan gambarannya mengenai induksi? Sebaiknya Mama-Mama juga rutin berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui apakah kamu perlu memerlukan tindakan induksi atau tidak.
Semoga informasi ini bermanfaat untukmu ya, Ma!
(AN)