Konten dari Pengguna

Berat Badan Ideal Anak 2 Tahun, Cek Selengkapnya di Sini!

13 Juli 2021 11:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Anak 2 Tahun. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak 2 Tahun. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Memasuki tahun kedua kelahiran anak kita, Mama-Mama jangan lupa yah untuk memahami secara tepat segala informasi tentang berat badan ideal anak 2 tahun.
ADVERTISEMENT
Di antara beberapa indikator penentu normal atau enggaknya pertumbuhan mereka, memantau berat badan memang termasuk salah satu cara yang paling mudah untuk dilakukan oleh para ibu.
Terlebih seperti yang pernah Mama baca di laman Smart Parenting, pertumbuhan anak usia 2 tahun sering mengkhawatirkan beberapa orang tua. Mama pun mengalami hal yang sama. Kok bisa gitu, Ma? Ya bisa dong, karena umumnya, anak usia 2 tahun mulai kehilangan penampilan seperti badan bayi yang semula padat dan gemuk.
Memasuki usia 2 tahun, anak mulai membangun lebih banyak otot sehingga kalau dilihat dari tampilan fisik memang cenderung tampak lebih kurus, Ma. Daripada diserang kekhawatiran seperti itu, akan lebih baik bagi Mama-Mama untuk tahu berapa sih berat badan ideal mereka.
ADVERTISEMENT

Berat Badan Ideal Anak 2 Tahun Menurut Kemenkes

Ilustrasi Anak 2 Tahun. Foto: Freepik
Berdasarkan tabel standar antropometri anak yang dimuat dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 terdapat berat badan ideal anak usia 2 tahun berdasarkan jenis kelamin. Berikut datanya ya, Ma.
Selain ketetapan dua data di atas ada juga Ma rumus menghitung berat badan ideal anak 2 tahun dan seterusnya. Rumus tersebut dinamakan The Best Guest Method yang diperoleh dari penelitian dokter-dokter anak di Australia.
Ilustrasi Berat Badan Ideal Anak 2 Tahun. Foto: Freepik

Rumus Berat Badan Ideal Anak 2 Tahun

Berat Badan Ideal (kg) = 2 X (Usia dalam satuan tahun + 5)
ADVERTISEMENT
Melalui rumus itu, Mama-Mama tinggal memasukkan usia dalam satuan tahun lalu mulai mejumlahkan dan mengalikannya.
Contoh Penghitungan
Berat Badan Ideal (kg) = 2 X (2+5)
Berat Badan Ideal (kg) = 2 X 7
Berat Badan Ideal (kg) = 14
Nah, hasil perhitungan itu termasuk standar ideal yang telah ditetapkan Kemenkes juga kan, Ma?
Tapi, terlepas dari segala data yang ditetapkan, pada dasarnya masih sulit Ma untuk mendefinisikan hal yang dianggap “normal” bagi pertumbuhan anak kita.
Enggak semua tubuh anak akan mengalami proses pertumbuhan yang sama karena ada beberapa faktor eksternal yang juga harus dipertimbangkan.

Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Berat Badan Anak

Ilustrasi Anka 2 Tahun. Foto: Freepik
Masih dari informasi yang Mama temukan di laman Smart Parenting, faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan anak, khususnya berat badan anak yang perlu Mama-Mama ketahui adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
1. Kesehatan selama Kehamilan
Jika sang ibu mengalami kehamilan yang sulit karena pola makan yang buruk, kemungkinan anak yang dilahirkan akan memiliki berat badan lebih ringan dibandingkan anak pada umumnya ya, Ma. Namun, bisa juga lebih berat apabila kamu mengalami diabetes gestasional selama hamil.
2. Usia Persalinan
Pada kasus kehamilan yang persalinannya terjadi lebih lama dari jadwal perkiraan kelahiran, sering kali bayi yang dilahirkan memiliki berat badan berlebih dari bayi pada umumnya, Ma. Sementara bayi prematur, mereka cenderung memiliki berat badan yang lebih kecil.
3. Jenis Kelamin
Anak perempuan biasanya lebih kecil saat dilahirkan daripada anak laki-laki.
Anak Perempuan 2 Tahun. Foto: Freepik
4. Diberi ASI atau Diberi Susu Formula
Bayi yang cenderung diberi asupan susu formula akan mengalami pertumbuhan pada saat memasuki usia tiga bulan. Hal itu membuat tubuh mereka terbilang tampak kecil daripada anak yang diberi asupan ASI sesuai kebutuhannya.
ADVERTISEMENT
Intinya, dari standar berat badan ideal anak 2 tahun dan faktor eksternal yang mempengaruhinya, pemantauan yang lebih akurat bisa Mama-Mama tempuh melalui konsultasi dengan dokter anak atau langsung datang ke layanan posyandu, ya.
Semangat terus Ma dalam memantau tumbuh kembang anak. Semoga selalu terpantau normal, ya.
(TMA)