Bolehkah Naik Motor Setelah Kuret?

Konten dari Pengguna
1 Desember 2021 18:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bolehkah naik motor setelah kuret (Sumber: Freepik)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bolehkah naik motor setelah kuret (Sumber: Freepik)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang teman Mama yang baru saja keguguran kemarin sempat bertanya, bolehkah naik motor setelah kuret? Iya benar, teman Mama itu diharuskan untuk menjalani proses kuretase untuk membersihkan sisa janin yang tertinggal di dalam kandungannya.
ADVERTISEMENT
Keguguran memang menjadi momen yang menyedihkan ya. Enggak ada ibu hamil yang menginginkan kejadian seperti ini.
Tindakan kuretase atau kuret umumnya dilakukan dengan anestesi dulu sebelumnya. Jadi Mama-Mama akan enggak akan merasakan sakit saat prosesnya.
Usai kuret ini, mungkin Mama-Mama ingin segera beraktivitas seperti sedia kala. Mulai dari kembali bekerja atau bepergian.
Ada beberapa Mama-Mama yang mungkin dalam kesehariannya terbiasa menggunakan motor dalam aktivitasnya. Akan tetapi, bolehkah naik motor setelah kuret? Atau bagaimana ya yang harusnya kita lakukan usai tindakan kuret dilakukan.
Kalau penasaran, simak penjelasan selengkapnya ya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber ini.

Apa Itu Kuret?

Ilustrasi bolehkah naik motor setelah kuret (Sumber: Freepik)
Sebelumnya akan Mama jelaskan sedikit dulu ya mengenai proses kuretase ini. Dikutip dari laman Livehealthily, dilatasi dan kuretase (D&C) merupakan prosedur bedah kecil untuk mengangkat jaringan dari endrometrium atau lapisan rahim.
ADVERTISEMENT
Hal ini dilakukan oleh seorang ginekolog atau dokter spesialis dalam merawat kondisi sistem reproduksi wanita. Kurang lebih waktu yang diperlukan untuk kuretase adalah 10 menit.
Proses kuret biasanya dilakukan untuk wanita yang keguguran namun masih terdapat sisa jaringan janin di dalam kandungannya.
Meskipun begitu, kuret juga sering dilakukan sebagai pengobatan untuk beberapa gangguan kesehatan. Seperti adanya keluhan dalam lapisan terdalam pada rahim atau sel endrometrium yang ditemukan ketika pemeriksaan pap smear.
Kemudian kuret juga bisa dilakukan ketika sering terjadi pendarahan pada vagina meski tidak menstruasi. Artinya terdapat pendarahan yang tak normal di luar siklus haid.
Tindakan kuretase juga bisa menjadi alternatif yang dilakukan untuk wanita yang sering mengalami pendarahan setelah menopause.
ADVERTISEMENT

Bolehkah Naik Motor Setelah Kuret?

Setelah menjalani prosedur medis kuret ini, disarankan untuk Mama-Mama lebih banyak beristirahat dan tidak melakukan aktivitas berat selama masa pemulihan.
Salah satunya dianjurkan untuk tidak berkendara atau naik motor dulu setelah kuret. Hal ini dikhawatirkan akan membuat proses pemulihan menjadi lebih lama.
Menurut laman resmi Mater Mother's Hospital, umumnya wanita usai mengalami kuret disarankan untuk beristirahat kurang lebih selama seminggu.
Ilustrasi bolehkah naik motor setelah kuret (Sumber: Freepik)
Meski begitu, hal ini juga tergantung dari kondisi fisik Mama-Mama. Ada yang pemulihan membutuhkan waktu lebih cepat, hanya beberapa hari, namun ada juga yang lebih lama sampai kondisi tubuhnya menjadi fit.
Biar proses pemulihan menjadi lebih cepat, selain menghindari aktivitas yang dirasa berat. Kamu juga sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual sampai kondisimu benar-benar pulih.
ADVERTISEMENT
Pasalnya leher rahim memerlukan waktu buat kembali ke ukuran normal dan membutuhkan waktu sekitar kurang lebih dua minggu sampai sebulan. Dinding rahim yang belum kembali seutuhnya dikhawatirkan akan mengalami terinfeksi jika memaksakan berhubungan suami istri.
Usai keguguran atau melakukan kuretase, Mama-Mama juga disarankan lebih banyak mengonsumsi makanan yang mengandung asam folat tinggi untuk lebih cepat mengembalikan kondisi sistem reproduksimu.
Beberapa jenis makanan yang kandungan asam folatnya tinggi antara lain, ikan salmon, sayuran hijau, buah bit, jeruk, serta kacang-kacangan.
Jangan lupa juga untuk rutin memeriksakan kondisimu ke dokter ya, Ma. Sampai akhirnya siap untuk menjalani program kehamilan yang selanjutnya.
Semoga informasi ini bermanfaat untukmu ya!
(AN)