Cara Melatih Bayi Duduk yang Bisa Dicoba di Ruma

Konten dari Pengguna
25 September 2021 20:20 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi orang tua melatih anak duduk di pangkuannya. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi orang tua melatih anak duduk di pangkuannya. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Pertanyaan seputar langkah mempercepat perkembangan si kecil memang sering banget nih mengundang rasa penasaran sebagian ibu, khususnya cara melatih bayi duduk, seperti yang dipertanyakan oleh sahabat sekaligus istri dari rekan kerja suami Mama.
ADVERTISEMENT

Kapan Bayi Mulai Bisa Duduk?

Tapi sebelumnya, akan lebih baik kita pahami dulu ya Ma, kapan sih sebenarnya bayi mulai memasuki perkembangan untuk duduk sendiri?
Nah, dari yang Mama baca di Medical News Today, umumnya, bayi akan mulai duduk dengan bantuan terlebih dahulu pada rentang usia 4 sampai 6 bulan. Lalu, memasuki usia 9 bulan, barulah mereka bisa duduk sendirian tanpa adanya bantuan.
Perkembangan itu terjadi diiringi dengan kekuatan leher, otot, keseimbangan, dan kekuatan bagian-bagian tubuh pendukung lainnya yang menstimulasi anak untuk duduk secara mandiri.
Ilustrasi bayi laki-laki duduk dikelilingi bantal. Foto: Pixabay
Meskipun ada rentang usia umum seperti di atas, setiap perkembangan bayi itu berbeda-beda, Ma. Ada yang bisa duduk lebih cepat dan ada juga yang sebaliknya, lebih lambat.
ADVERTISEMENT
Jadi, enggak perlu khawatir berlebihan saat anak terlihat memiliki tonggak perkembangan yang berbeda dari anak yang lain. Berikan mereka waktu untuk melalui tahapan perkembangannya.

Cara Melatih Bayi Duduk

Nah, itu dia Ma beberapa cara yang bisa dilakukan agar bayi kita bisa duduk.
Ilustrasi bayi duduk. Foto: Pixabay
Informasi tambahan dari American Academy of Pediatrics (AAP), bila bayi kita tampak lemah, terkulai, atau kaku saat ditempatkan dalam posisi duduk, khususnya ketika usia 6 bulan, Mama-Mama disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter, ya.
Dengan begitu, akan didapatkan penilaian akurat terkait normal atau terlambatnya perkembangan anak kita. Semoga semua informasi yang ada di sini dapat bermanfaat bagi kita semua!
(TMA)