Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Cara Melepas KB Spiral, Seperti Apa Ya?
2 Maret 2022 20:03 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Mama-Mama perlu tahu bagaimana cara melepas KB spiral dan kapan KB spiral harus dilepas. KB spiral atau IUD adalah alat kontrasepsi yang bisa mencegah kehamilan selama 3 sampai 10 tahun, tergantung pada jenis yang kamu miliki.
ADVERTISEMENT
Setelah kedaluwarsa, dokter harus mengeluarkannya. Kamu juga dapat melepas KB spiral sebelum tanggal kedaluwarsa jika kamu ingin hamil. Pelepasan KB spiral adalah prosedur cepat yang bisa dilakukan di dokter atau klinik.
Kapan ya, kita harus melepas KB spiral? Mama-Mama perlu melepaskan KB spiral jika:
Persiapan dan Cara Melepas KB Spiral
Sebenarnya, kamu enggak perlu melakukan apa pun untuk mempersiapkannya. Melepaskan KB spiral biasanya tidak terlalu menyakitkan dibandingkan saat memasangnya, Ma.
ADVERTISEMENT
Dokter mungkin menyarankan kamu agar menghindari seks selama 7 hari sebelum melepas KB. Ini dilakukan untuk mencegah kamu hamil segera setelah KB dilepas jika kamu tidak menggantinya dengan yang lain.
Dari yang Mama baca di WebMD, prosedur pelepasannya sama untuk semua bentuk KB spiral, baik yang tembaga atau hormonal.
Kamu akan berbaring di atas meja dengan lutut ditekuk dan kaki dibuka. Dokter akan memasukkan alat khusus yang disebut spekulum ke dalam vagina untuk memperlebar lubangnya.
Benang dari KB spiral harus menggantung keluar dari leher rahim ke vagina. Dengan menggunakan alat penggenggam khusus, dokter akan dengan lembut menarik senar dan mengeluarkan perangkat. KB spiral berbentuk T, dan lengannya akan terlipat saat meluncur keluar.
ADVERTISEMENT
Jika dokter tidak dapat melihat atau mencapai benang, mereka dapat menggunakan pengait khusus atau alat lain untuk menariknya agar terlihat, Ma.
Ada sedikit kemungkinan KB spiral enggak akan keluar dengan mudah. Ini mungkin kalau KB tersangkut di dinding rahim. Kalau ini terjadi, dokter mungkin perlu melebarkan leher rahim dengan obat-obatan dan menggunakan forsep untuk menariknya keluar.
Dokter juga mungkin menggunakan alat khusus untuk melihat ke dalam vagina dan rahimmu untuk melepaskan KB. Tetapi tenang saja ya Ma, kamu akan mendapatkan obat untuk mencegah rasa sakit selama prosedur ini.
Apakah Ada Risiko Lain saat Melepas KB Spiral?
Meskipun prosedur pelepasan KB spiral ini aman, kamu mungkin penasaran, ada enggak ya risiko yang mungkin muncul ketika melepas KB spiral?
ADVERTISEMENT
Dari yang Mama baca di Medical News Today, komplikasi mungkin timbul selama pelepasan KB spiral walau kemungkinannya kecil. Beberapa di antaranya adalah:
1. Pelepasan tidak lengkap
Ada kemungkinan kecil KB spiral tidak akan keluar dengan mudah. Hal ini dapat terjadi jika dokter tidak dapat menemukan benang KB, mungkin karena seseorang memotongnya terlalu pendek.
Dokter mungkin menggunakan ultrasound untuk menemukan benang dan mereka mungkin menggunakan peralatan medis lain selain forsep untuk membantu mengeluarkan perangkat dari rahim, seperti cytobrush atau kait IUD.
2. KB Spiral Berpindah Tempat
Meskipun sangat jarang, ada beberapa kasus di mana KB spiral berpindah tempat melalui dinding rahim. Dalam hal ini, operasi histeroskopi mungkin diperlukan dan kamu akan mendapatkan anestesi. Pilihan lain adalah menggunakan ultrasound untuk memandu pengangkatan.
ADVERTISEMENT
3. Kehamilan Tidak Direncanakan
Komplikasi lain dari pelepasan IUD adalah kehamilan yang tidak direncanakan yang timbul dari hubungan seks pada hari-hari sebelum pelepasan.
Untuk mencegah hal ini, kamu bisa bertanya kepada dokter mengenai alternatif pengendalian kelahiran sebelum melepas perangkat KB spiral.
(RPR)