Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Cara Mencegah Baby Blues pada Ibu Hamil
2 Januari 2023 7:05 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Perubahan suasana hati setelah melahirkan merupakan hal yang lumrah terjadi. Mama mungkin merasa lebih mudah marah, sering menangis tanpa sebab, lelah namun tidak bisa beristirahat, dan selalu khawatir tentang kesehatan si kecil.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini dikenal dengan baby blues, Ma. Ini adalah bentuk depresi postpartum ringan yang normal terjadi oleh sebagian besar ibu hamil. Seluruh perasaan tersebut muncul saat seorang wanita baru memiliki bayi atau tengah menjalani kehamilan.
Sekitar 80 persen wanita mengalami kesedihan dan perubahan suasana hati setelah melahirkan. Gejala-gejala dari baby blues biasanya berlangsung beberapa hari atau minggu setelah kelahiran. Namun, terkadang berkembang menjadi depresi pasca persalinan (PPD) yang lebih parah.
Perubahan hormon menjadi penyebab utama wanita bisa mengalami kondisi ini. Lantas, bagaimana cara mencegah baby blues pada ibu hamil setelah melahirkan?
Gejala Baby Blues
Sebelum mengetahui cara mencegahnya, ketahui terlebih dahulu gejala baby blues yang mungkin sebagian besar Mama-mama alami. Gejala baby blues ini biasanya mulai dirasakan 2-4 hari setelah melahirkan.
ADVERTISEMENT
Gejala yang dialami setiap wanita tentunya akan berbeda-beda, namun secara umum gejala baby blues adalah sebagai berikut:
Cara Mencegah Baby Blues pada Ibu Hamil
Memiliki bayi adalah perubahan besar dalam hidup. Mama mungkin berharap untuk merasa bahagia dan bangga dengan kehadiran si kecil, tetapi banyak Mama-mama yang malah merasa murung dan kewalahan.
Nah, guna mencegah terjadinya baby blues setelah melahirkan, berikut langkah-langkah yang dapat Mama coba:
ADVERTISEMENT
1. Bicarakan Kekhawatiran Mama
Bicarakan kekhawatiran dan kesedihan yang Mama rasakan dengan dokter. Seringnya, profesional kesehatan bisa mendeteksi tanda-tanda depresi yang mungkin tidak Mama sadari. Dengan begitu, mereka bisa membantu untuk mengendalikan gejalanya sebelum terlalu parah.
2. Istirahat yang Cukup
Saat bayi lahir, rutinitas Mama untuk bangun tiap malam dan kurangnya beristirahat mungkin akan menjadi teman sehari-hari. Rasa lelah yang berkepanjangan bisa memicu baby blues semakin parah.
Karena itu, Mama perlu beristirahat yang cukup. Jika, Mama tidak mau si kecil diasuh oleh orang lain selama beristirahat, kamu bisa ikut tidur selama bayi tidur. Dengan begitu, Mama dan bayi bisa tetap bersama dan masih bisa memantau aktivitas bayi.
3. Berjalan-jalan Keluar Rumah
Memiliki bayi bisa terasa seperti terisolasi di rumah. Mama bisa berjalan-jalan sejenak menikmati udara yang sejuk dan melihat pemandangan.
ADVERTISEMENT
Kamu bisa bertemu kerabat atau ibu lainnya untuk membicarakan permasalahan yang dialami. Dengan berbicara dengan teman, mungkin akan memberikan kekuatan baru untuk mengurus si kecil.
4. Minta Bantuan Orang Lain
Setelah melahirkan, sebagian besar Mama tidak hanya mengurus bayi, namun juga mengurus segala pekerjaan rumah. Ini membuat rasa lelah kamu semakin menumpuk dan menyebabkan baby blues tak kunjung usai.
Mama bisa lho meminta bantuan kerabat, teman, atau keluarga lain untuk mengurus pekerjaan rumah. Atau kamu bisa membicarakan permasalahan ini bersama pasangan.
Tak jarang, banyak Mama yang meminta bantuan ART untuk mengurus pekerjaan rumah. Sehingga, Mama bisa terfokus dalam mengurus bayi saja.
5. Sempatkan Olahraga
Sebuah studi menemukan bahwa Mama yang rajin berolahraga sebelum dan setelah melahirkan cenderung merasa lebih baik secara emosional dan lebih mudah bersosialisasi daripada mereka yang tak berolahraga.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Mama tidak perlu memaksakan diri untuk melakukan olahraga berat. Kamu bisa melakukan olahraga yang ringan dan fokuskan untuk memperlancar aliran darah serta membuat badan lebih rileks. Mama juga bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk saran olahraga terbaik yang bisa Mama-mama lakukan.
(ANS)