Cara Mengubur Ari-ari dalam Islam, Ini Panduannya

Konten dari Pengguna
15 Oktober 2021 19:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cara mengubur ari-ari dalam Islam (Sumber: Freepik)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara mengubur ari-ari dalam Islam (Sumber: Freepik)
ADVERTISEMENT
Apakah Mama-Mama dan Papa-Papa sudah mengetahui cara mengubur ari-ari dalam Islam? Usai melahirkan, salah satu ritual penting yang biasanya dilakukan para ayah adalah mengubur ari-ari. Tentunya ada tata cara tertentu yang penting buat diikuti, baik secara tradisi maupun agama.
ADVERTISEMENT
Buat Mama-Mama yang masih belum kebayang, apa sih ari-ari itu? Jadi begini, ketika kita melahirkan, plasenta yang melindungi bayi di dalam kandungan otomatis juga bakal ikut keluar. Pada masyarakat Indonesia, plasenta yang berguna menyalurkan oksigen serta makanan pada janin disebut juga dengan ari-ari.
Nanti begitu bayi dilahirkan, ari-ari tersebut akan digunting dan dipisahkan dari tubuh si kecil. Gimana, sekarang sudah kebayang belum?
Kebetulan suami Mama keturunan Jawa. Dalam tradisi Jawa, ari-ari ini dianggap sebagai sesuatu yang sakral. Bahkan ada banyak masyarakat yang juga percaya kalau ari-ari ini merupakan teman atau saudara bayi yang akan menemaninya seumur hidup.
Berdasarkan tradisi itulah, di tiap daerah biasanya memiliki ritual khusus untuk mengubur ari-ari. Nah bagaimana dengan ajaran Islam memandang tentang mengubur ari-ari ini? Apakah terdapat juga cara mengubur ari-ari dalam Islam?
ADVERTISEMENT
Kalau Mama penasaran, simak info lengkapnya yang telah Mama rangkum dari beberapa sumber ini ya!

Cara Mengubur Ari-ari dalam Islam

Ilustrasi cara mengubur ari-ari dalam Islam (Sumber: Freepik)
Biar lebih paham lagi, bakal Mama jelaskan dulu ya lebih detail mengenai ari-ari ini. Dikutip dari buku Ensiklopedia Fiqih Islam Wanita karya Agus Arifin (2019), plasenta atau ari-ari, dalam Islam disebut dengan istilah masyimah. Ari-ari merupakan semacam jaringan yang memiliki bentuk bundar. Letaknya berada tepat di dalam kandungan atau rahim.
Plasenta atau ari-ari ini berisi pembuluh darah yang berasal dari tali pusar. Sedangkan yang disebut dengan tali pusar adalah pembuluh darah yang terdiri dari dua arteri serta satu vena.
Nah inilah yang istilahnya menjadi penghubung antara bumil dengan janinnya. Di mana salah satu ujung tali pusar akan melekat pada janin, sementara ujung satunya lagi menempel pada plasenta yang ada di dalam rahim Mama-Mama.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana hukumnya mengubur ari-ari? Sebuah hadis pernah menyatakan bahwa mengubur ari-ari adalah sunah. Begini bunyi hadisnya:
"Nabi memerintahkan untuk mengubur tujuh potongan badan manusia; rambut, kuku, darah, haid, gigi, gumpalan darah dan ari-ari," (Kanzul Ummal No. 18320 dan Al-Jami As-Shagir, As-Suyuthi dari Imam Hakim).
Sementara itu, Mama pernah baca juga di artikel kumparanMOM, Ustaz Bendri Jaisyurrahman, konselor anak, remaja dan pernikahan serta aktivis gerakan Sahabat Ayah, mengatakan bahwa mengubur ari-ari dengan tujuan kebersihan dan kesehatan lingkungan, merupakan hal yang boleh untuk dilakukan.
Ilustrasi cara mengubur ari-ari dalam Islam (Sumber: Freepik)
Ustaz Bendri Jaisyurrahman juga menambahkan bahwa jika tidak segera dikubur dikhawatirkan ari-ari tersebut bisa dimakan oleh kucing maupun hewan-hewan lainnya.
Akan tetapi ia menambahkan, apabila mengubur ari-ari dengan tujuan lain dan menggunakan ritual-ritual yang tidak ada dalam syariat Islam, maka itu termasuk perbuatan tathayyur.
ADVERTISEMENT
Tathayyur sendiri adalah meyakini suatu tindakan dan kejadian yang dapat membawa keberuntungan maupun kesialan, namun bukan karena takdir Allah SWT. Hal tersebut jelas merupakan perbuatan syirik dan bisa mengundang datangnya setan.
Sementara itu untuk cara mengubur ari-ari yang pertama dilakukan adalah dengan mencucinya terlebih dahulu. Gunanya adalah buat membersihkan sisa darah yang masih menempel. Supaya lebih bersih, kamu bisa juga menggosokkan garam kasar serta perasan jeruk nipis ketika mencucinya.
Garam kasar dan perasan jeruk nipis ini juga dapat membantu menghilangkan bau tidak sedap yang ditimbulkan karena ari-ari sudah mulai membusuk. Usai ari-ari selesai dicuci, bungkuslah dengan kain putih dan ikat dengan kuat. Kamu bisa meletakkannya ke dalam suatu kendi atau wadah apa pun.
ADVERTISEMENT
Sambil mengubur ari-ari, orang tua juga bisa melakukannya diawali dengan membaca bismillah lalu dilanjutkan dengan bersalawat kepada Rasulullah SAW.
Agar tidak mudah dirusak atau dimakan oleh binatang, ada baiknya juga menggali tanah lebih dalam buat mengubur ari-ari. Hal yang tidak boleh dilakukan adalah turut serta mengubur beberapa barang-barang lain, seperti sisir atau pensil, karena hal ini termasuk juga dalam kategori syirik.
Nah itulah penjelasan mengenai cara mengubur ari-ari dalam Islam. Semoga informasi ini dapat membantumu ya, Ma!
(AN)