Cerita Anak Islami tentang Nabi Ilyas dan Kemarau Panjang di Zamannya

Konten dari Pengguna
25 Agustus 2021 11:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Gurun Gersang Musim Kemarau. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gurun Gersang Musim Kemarau. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Semalam, Mama baru saja mendongengkan cerita anak islami tentang Nabi Ilyas kepada anak-anak sebelum mereka tidur. Apakah di sini ada juga Mama-Mama yang rutin mengisahkan dongeng anak islami? Sudah pernah belum mengisahkan tentang Nabi Ilyas?
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita tahu, Nabi Ilyas merupakan keturunan Nabi Harun yang diutus oleh Allah untuk membimbing kaum Bani Israil agar berhenti menyembah berhala, Ma.
Kisah pengutusan itu pun dituangkan ke dalam Al-Qur’an surat Ash-Shaffat ayat 123 sampai 126.
وَإِنَّ إِلۡيَاسَ لَمِنَ ٱلۡمُرۡسَلِينَ ١٢٣ إِذۡ قَالَ لِقَوۡمِهِۦٓ أَلَا تَتَّقُونَ ١٢٤ أَتَدۡعُونَ بَعۡلٗا وَتَذَرُونَ أَحۡسَنَ ٱلۡخَٰلِقِينَ ١٢٥ ٱللَّهَ رَبَّكُمۡ وَرَبَّ ءَابَآئِكُمُ ٱلۡأَوَّلِينَ ١٢٦
Artinya:
“Dan sesungguhnya Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul. (Ingatlah) ketika ia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu tidak bertaqwa? Patutkah kamu menyembah Baa’l dan kamu tinggalkan Sebaik-baik Pencipta, (yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?” (Q.S. Ash-Shaffat: 123-126)
Akan tetapi, dalam menjalankan tugasnya, Nabi Ilyas dihadapkan pada kaum yang murka sehingga Allah memberikan azab berupa kemarau panjang kepada kaum yang durhaka itu. Bagaimana kisah lengkapnya? Berikut, Mama bagikan di bawah ini ya.
ADVERTISEMENT

Cerita Anak Islami tentang Nabi Ilyas dan Kemarau Panjang

Ilustrasi Perjalanan Menunggangi Unta. Foto: Freepik
Setelah diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan syariat agama, Nabi Ilyas tidak henti di kala siang dan malam dalam menunaikan tugasnya. Akan tetapi, hati kaumnya itu telah begitu keras, sekeras batu. Mereka tidak mengikuti seruan Nabi Ilyas, bahkan bersikap kejam dengan merencanakan pembunuhan.
Allah SWT Yang Mahatahu tidak tinggal diam. Allah menurunkan azab kepada mereka melalui munculnya musim kemarau panjang sehingga setetes air pun sulit untuk ditemukan sepanjang 3 tahun lamanya.
Seluruh sumber air dimatikan oleh Allah SWT. Tidak ada lagi sawah, ladang, dan aliran air bersih. Selama itu pula, banyak tanaman dan ternak di sekitar mereka yang mati.
Ilustrasi Foto Kemarau. Foto: Freepik
Akan tetapi, Allah SWT menganugerahkan keistimewaan pada Nabi Ilyas dengan membuat setiap rumah yang dimasuki oleh beliau selalu saja memiliki makanan di dalamnya. Di tengah pengembaraannya, kaum Nabi Ilyas mulai mencari sang nabi dan ingin menyatakan bertobat dan beriman kepada Allah.
ADVERTISEMENT
Setelah berhasil menemukan Nabi Ilyas, mereka memohon agar beliau memohonkan kepada Allah SWT untuk menghentikan musim kemarau dan meminta untuk segera diturunkan hujan. Nabi Ilyas pun berkata kepada kaumnya yang akan bertobat itu.
“Jika kamu benar-benar beriman kepada Allah SWT dan percaya dengan kerasulanku, maka aku akan berdoa kepada Tuhanku yang juga merupakan Tuhan kalian semua.” Lalu, berdoalah Nabi Ilyas untuk memohon kepada Allah agar mencabut azab yang dilimpahkan pada kaumnya.
Allah mengabulkan doa tersebut. Hujan pun turun dan sawah beserta ladang kembali subur. Akan tetapi, tobat mereka tidak berlangsung lama. Allah kembali mendatangkan siksaan dan bencana yang lebih dahsyat.
Ilustrasi Hujan. Foto: Freepik
Namun sebelum bencana itu terjadi, Allah terlebih dahulu memerintahkan Nabi Ilyas beserta pengikutnya yang benar-benar beriman untuk meninggalkan daerah tersebut.
ADVERTISEMENT
Ketika mereka telah meninggalkan tempat penuh kemungkuran itu, Allah SWT menurunkan gempa dahsyat yang membinasakan seluruh kaum durhaka tersebut.
Selesai.
Kisah di atas dipenuhi oleh banyak pelajaran tentang pentingnya beriman dan mematuhi segala perintah Allah SWT. Mama-Mama bisa mengajarkan kepada anak untuk tidak menjadi hamba yang durhaka seperti kaum Bani Israil itu.
Semoga cerita yang Mama bagikan ini dapat bermanfaat dan semakin membuat kita bersemangat untuk menjadi hamba yang baik, ya.
(TMA)