Konten dari Pengguna

Cerita Dongeng Anak tentang Pembalasan Koloni Semut Melawan Kawanan Gajah

15 Juli 2021 10:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Koloni Semut dalam Dongeng Anak. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Koloni Semut dalam Dongeng Anak. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Sudah tahu belum Ma kalau membacakan cerita dongeng anak itu bisa menjadi salah satu cara yang menyenangkan untuk mengenalkan budaya membaca sejak dini? Atau jangan-jangan, Mama-Mama justru sudah biasa yah mendongengkan anak? Kalau iya, harus dipertahankan terus, Ma.
ADVERTISEMENT
Dari kegiatan membacakan dongeng, adanya kalimat sederhana atau ditambah juga dengan ilustrasi yang menggemaskan dan berwarna-warni, anak-anak kita secara enggak langsung mulai menanamkan kecintaan terhadap membaca di dalam dirinya, lho.
Tapi, tantangan terbesarnya adalah Mama-Mama harus menyiapkan beragam stok dongeng supaya anak enggak bosan. Nah, tenang saja ya, Ma. Banyak kok kumpulan dongeng anak yang bisa diceritakan kepada anak.
Contohnya, dongeng tentang koloni semut ketika harus melawan kawanan gajah yang selalu menindas mereka. Sebelum penasaran, yuk langsung saja simak cerita lengkapnya di bawah ini!

Cerita Dongeng Anak “Pembalasan Koloni Semut Melawan Kawanan Gajah”

Ilustrasi Hutan dalam Cerita Dongeng Anak. Foto: Pixabay
Pada suatu hari yang cerah bersama terik matahari yang memenuhi hutan, koloni semut memilih untuk bersantai di rumah mereka sambil menikmati makanan yang berhasil dikumpulkan sejak sepekan yang lalu.
ADVERTISEMENT
Namun, tiba-tiba saja mereka merasakan guncangan hebat.
“Gempa bumi! Gempa bumi!” Ketua koloni segera berteriak kencang dan memastikan semua semut meninggalkan rumah agar tidak terkena reruntuhan bangunan itu.
Sesampainya di luar, barulah para semut itu mengetahui bahwa goncangan hebat yang melanda mereka bukan berasal dari gempa bumi.
“Kawanan gajah itu yang merusak waktu bersantai kita,” protes seekor semut yang berada tidak jauh dari kawanan gajah yang mendekat ke arah pohon bambu.
Ilustrasi Gajah dalam Dongeng Anak. FotoL: Pixabay
“Hei, Kawanan Gajah! Bisakah kalian pelankan langkah? Kalian benar-benar mengganggu.” Ketua koloni semut meminta dengan tegas kemurahan hati kawanan gajah.
“Apa? Kau semut kecil berani-beraninya memerintah kami?”
Bukannya merasa iba dengan kondisi koloni semut yang terkejut dan berhamburan keluar rumah, kawanan gajah justru menantang mereka.
ADVERTISEMENT
“Kalian itu hewan paling kecil di hutan ini. Kalian tidak bisa berbuat apa-apa. Jadi, berpasrah saja!” Seekor gajah menghentakkan sebelah kakinya dan membuat para semut ketakutan dan masuk ke dalam rumah.
Tidak berhenti di sana, sekawanan gajah itu malah secara sengaja menendang rumah koloni semut. Semuanya menjadi berantakan. Beberapa bagian rumah itu hancur begitu saja.
Ilustrasi Rumah Koloni Semut. Foto: Pixabay
Setelah puas menindas makhluk kecil itu, sekawanan gajah kembali melanjutkan perjalanan mereka untuk minum di sungai.
Pada malam harinya, koloni semut berkumpul bersama. Usai merapikan kembali rumah mereka, para semut itu merasa perlu untuk memberikan perlawanan agar gajah-gajah tersebut tidak terus-menerus menindas mereka.
“Apa yang harus kita lakukan?” tanya salah satu semut membuka diskusi.
ADVERTISEMENT
“Tenang saja, sebenarnya aku sudah memiliki sebuah ide,” jawab ketua koloni semut dengan tenang.
“Besok, kita harus berani masuk ke dalam tubuh gajah-gajah itu.” Ketua koloni melanjutkan penjelasan strategi untuk membalas perlakuan jahat kawanan gajah.
Ilustrasi Semut dalam Cerita Dongeng Anak. Foto: Pixabay
Keesokan harinya, koloni semut telah siap menunggu di luar rumah. Tidak lama setelahnya, kawanan gajah mulai berjalan mendekat.
Ketua koloni menghadang gajah-gajah itu. Ia melarang gajah menghentak-hentakkan kaki secara sengaja di depan rumah koloni semut. Namun dengan angkuhnya, kawanan gajah tidak menanggapi larangan tersebut.
Saat itu juga, koloni semut memberikan serangan mendadak. Mereka mulai memasuki telinga, belalai, bahkan mata kawanan gajah. Meskipun bertubuh besar dan kulit luarnya tampak keras, kulit bagian dalam tubuh gajah tidaklah sekuat itu.
ADVERTISEMENT
Begitu para semut mengigitnya, kawanan gajah berteriak kesakitan dan satu per satu tubuh mereka pun terjatuh. Kawanan gajah berbondong-bondong meminta ampun dan memohon maaf kepada koloni semut. Dengan besar hati, koloni semut memaafkan mereka.
Ilustrasi Ketua Koloni Semut. Foto: Pixabay
***
Nah, itu dia Ma, cerita dongeng anak tentang koloni semut dan kawanan gajah. Selain membacakannya kepada anak, Mama-Mama juga bisa nih menyampaikan pesan moral yang ada dari cerita tersebut.
Salah satunya adalah jangan pernah meremehkan orang-orang yang tampak lemah dan kecil. Seperti halnya semut, ternyata mereka juga bisa memiliki kekuatan yang enggak kalah hebat dari gajah. Selain itu, anak kita juga bisa belajar untuk menjauhi sikap sombong.
Semoga semua yang Mama bagikan di sini bermanfaat, ya. Tunggu apalagi, Ma? Langsung saja, persiapkan diri untuk mendongengkan anak, ya.
ADVERTISEMENT
(TMA)