Cerita Dongeng Pendek Persahabatan Gagak dan Bangau

Konten dari Pengguna
28 Juli 2021 11:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Cerita Dongeng Pendek. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cerita Dongeng Pendek. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siapa di sini Mama-Mama yang suka membacakan cerita dongeng pendek kepada anak? Tapi, sudah tahu belum Ma kalau bercerita kepada anak itu memiliki peran penting dalam perkembangan mereka, apalagi di usia menuju prasekolah.
ADVERTISEMENT
Ternyata, sebagaimana yang ditulis oleh Learn at Corner Stone, selain karena anak memang sedang berada di usia yang gemar mendengarkan seseorang bercerita, kegiatan membacakan dongeng anak itu juga membawa beberapa manfaat.

Manfaat Penting Mendongengkan Anak

Apa saja? Di antaranya, untuk menanamkan kebaikan dalam diri mereka, meningkatkan keterampilan mendengar dan berkomunikasi, menumbuhkan imajinasi, menambah pemahaman budaya, dan membantu mempertajam memori.
Ilustrasi Ibu Berdongeng kepada Anak. Foto: Freepik
Selain itu, berdongeng juga dapat membuat kegiatan belajar mendatang akan lebih mudah bagi anak-anak karena mereka telah terbiasa meningkatkan fokus di saat Mama-Mama sedang bercerita.
Manfaat yang menakjubkan banget kan, Ma? Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, mulai biasakan bercerita kepada anak! Nah kebetulan semalam, Mama baru saja membacakan cerita baru tentang persahabatan di antara burung gagak dan burung bangau kepada anak-anak di rumah.
ADVERTISEMENT
Untuk membantu Mama-Mama yang mungkin saja bingung memilihkan dongeng anak, berikut Mama tuliskan kisah lengkapnya, ya. Selamat membaca!

Cerita Dongeng Pendek “Persahabatan Gagak dan Bangau”

Ilustrasi Hutan dalam Dongeng Persahabatan Gagak dan Bangau. Foto: Pixabay
Alkisah, di sebuah hutan yang luas, seekor gajah dan kelinci sedang mengumpulkan buah jeruk. Namun, gajah mempermainkan kelinci sejenak dengan melempar-lemparkan jeruk ke atas agar kelinci kesusahan meraihnya.
Hal yang tidak diharapkan terjadi. Gajah terpeleset dan buah jeruk paling besar terlempar sangat tinggi menjangkau langit. Beruntungnya, sepasang sahabat, yaitu burung gagak dan burung bangau sedang berterbangan mendekat ke arah gajah dan kelinci.
Burung gagak dengan tubuhnya yang berbulu putih bersih menangkap dengan cepat buah jeruk yang berukuran sangat besar itu. Bersama bangau, mereka mendekat ke arah gajah dan kelinci.
Ilustrasi Burung Bertebangan. Foto: Freepik
“Wah terima kasih, Gagak. Kau memang tidak hanya rupawan dengan tubuh putih bersih itu, tapi kau juga baik hati,” ucap kelinci sambil terpesona oleh kecantikan burung gagak.
ADVERTISEMENT
“Benar, baru kali ini, aku melihat burung gagak secantik dirimu,” timbal gajah.
“Apa rahasianya?” Kelinci yang merasa bulunya tidak sebersih gagak, bertanya dengan nada penasaran.
“Ada, hanya aku yang tahu.” Gagak menanggapi dengan tetap menjaga rahasianya.
Setelah bercengkrama sesaat, gagak dan bangau segera menuju sungai. Di sana, keduanya menangkap beberapa ekor ikan yang siap disantap sebagai makan malam.
Ilustrasi Burung Bangau. Foto: Freepik
“Ah bulu-buluku jadi tampak sedikit kotor,” keluhan gagak membuat bangau tersenyum miris.
“Bulumu masih jauh lebih bersih daripada aku.” Perkataan bangau membuat gagak menyadari kesalahannya yang menyebabkan bangau bersedih.
“Kau mau tahu rahasia bulu bersih ini?” Dengan senang hati, gagak menawarkan rahasia yang membuat bulu-bulunya tampah putih bersinar,
“Bolehkah aku tahu?”
ADVERTISEMENT
“Tentu saja, ayo kita pulang!”
Sesampainya di rumah gagak, ia memberikan semangkuk ramuan khusus kepada bangau. Gagak juga membantu melumurkan ramuan di sekujur tubuh bangau. Beberapa menit berlalu, tubuh bangau tampak mulai berubah keputihan.
Ilustrasi Halaman Rumah Burung Gagak. Foto: Freepik
“Waw, bulu hitamku bisa putih secepat ini,” ucap bangau takjub.
“Iya, simpanlah ramuan ini selama dua hari. Kamu harus terus mengenakannya sebelum tidur, ya. Setelah itu kembalikan kepadaku.”
Bangau mengangguk patuh. Ia berjalan ke rumahnya dengan senang.
Dua hari telah berlalu, bulu bangau benar-benar seputih gagak. Gajah dan kelinci juga memuji penampilan barunya itu.
“Kau menjadi hampir secantik gagak, Bangau.” Sayangnya, pujian dari gajah membuat bangau merasa ia harus menyaingi sahabatnya sendiri. Bangau berubah licik dan mengolah ramuan menjadi warna hitam.
ADVERTISEMENT
Saat gagak menuju ke rumahnya, bangau yang bersembunyi di balik pintu langsung menyiram ramuan itu ke sekujur tubuh sahabatnya. Dalam sekejap, tubuh putih bersih gagak menjadi hitam.
“Kenapa kau melakukan ini, Sahabatku?” tanya gagak sambil menahan tangis.
Ilustrasi Kancil. Foto: Freepik
“Hanya aku yang boleh putih di sini.” Bangau benar-benar berkhianat. Gagak berlari pulang ke rumah dengan isakan yang memilukan. Kancil yang tidak sengaja melihat gagak, menyusul burung itu dari belakang.
“Hei, Gagak. Tidak ada masalahnya dengan warna tubuhmu, kecantikan yang sebenarnya berasal dari kebaikan hati.” Ucapan kancil menyadarkan gagak bahwa ia memang seharusnya lebih mengutamakan kebaikan hati daripada kecantikan penampilan.
Gagak akhirnya memutuskan pindah ke hutan di sisi utara. Di sana, ia hidup bahagia bersama kancil yang menjadi sahabat terbaiknya menggantikan bangau.
ADVERTISEMENT
***
Bagaimana, Ma? Cerita dongeng anak tentang burung gagak dan bangau di atas menarik banget, kan? Dari sana, kita bisa mengajarkan anak tentang pentingnya kesetiakawanan dan kecantikan hati. Selamat membacakan kembali kepada anak, ya!
(TMA)