Konten dari Pengguna

Cerita Dongeng Putri Duyung dan Kutukan Penyihir Jahat

17 Juli 2021 17:35 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Iustrasi Putri Duyung. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Iustrasi Putri Duyung. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Kalau membahas cerita dongeng putri, identiknya pasti dengan anak perempuan kan, Ma? Bahkan, enggak jarang nih, mereka berimajinasi menjadi seorang putri kerajaan. Di rumah jadi suka pakai gaun, mahkota, lalu menari-nari dan bernyanyi.
ADVERTISEMENT
Salah satu dongeng tentang putri yang populer adalah kisah tentang Putri Duyung. Mama-Mama sudah pernah belum nih menceritakan kisah Putri Duyung kepada anak? Banyak variasi cerita lho, Ma. Ada juga yang hadir dalam bentuk film kartun dari Disney, yaitu “The Little Mermaid”.
Kalau Mama sih punya cerita versi Ibunda yang dulu sering mendongengkan Mama sebelum tidur. Cerita itu Mama turunkan deh ke anak-anak. Dia berjudul “Putri Duyung dan Kutukan Penyihir Jahat”.
Penasaran dengan cerita lengkapnya? Yuk, langsung dibaca saja ya di bawah ini.

Cerita Dongeng Putri Duyung dan Kutukan Penyihir Jahat

Ilustrasi Putri Duyung di Laut. Foto: Pinterest
Tanpa diketahui oleh bangsa manusia, di bagian laut terdalam, terbangun sebuah istana megah yang dihuni oleh Raja Laut beserta keenam putrinya. Putri-putri itu memiliki wajah yang cantik, tubuh bagian atas yang persis menyerupai bangsa manusia, dan suara yang merdu.
ADVERTISEMENT
Yang membedakannya hanyalah, kaki mereka berbentuk ekor ikan dengan kerlap-kerlip sirip yang indah. Merekalah para putri duyung. Putri tercantik adalah si bungsu yang baru saja memasuki usia 15 tahun.
Di tengah pesta ulang tahunnya, ia menemui sang ayah dan menagih kado yang pasti didapatkan oleh setiap putri saat berusia 15 tahun.
“Ayah, sekarang saatnya aku diperbolehkan ke daratan, kan?” Karena Raja Laut telah berjanji, ia pun menginzinkan putri bungsunya untuk naik ke daratan.
“Bersiaplah, kamu akan menemukan pemandangan menakjubkan di atas sana.” Kelima saudara Putri Duyung itu mulai memberikan gambaran keindahan daratan yang dihuni oleh bangsa manusia.
Hingga tiba pada waktunya, Putri Duyung berhasil berenang dan mencapai permukaan laut. Ia takjub memandangi langit, pepohonan, dan burung-burung yang berterbangan.
Ilustrasi Istana Pangeran. Foto: Freepik
Ia betah berdiam di tepi laut karena Putri Duyung tidak memiliki kaki untuk beranjak ke kerajaan yang dihuni oleh manusia. Ketika malam semakin gelap, Putri Duyung menemukan kapal besar yang mendekat ke arahnya. Karena penasaran, Putri Duyung secara diam-diam memperhatikan kapal itu.
ADVERTISEMENT
Dari kejauhan, ia melihat sosok tampan tengah meniup kue ulang tahun. Ternyata, dia adalah Pangeran yang sedang berulang tahun ke-17. Namun, tidak lama setelah itu, langit tiba-tiba bergemuruh. Laut mulai berombak dan perahu berguncang hebat. Orang-orang mulai menyelamatkan diri dengan perahu darurat.
Tapi, belum sempat Pangeran ikut menyelamatkan diri, terjangan ombak laut membuatnya terjatuh dari kapal. Ia hanyut menuju dasar laut. Cukup lama, Putri Duyung kehilangan jejak Pangeran. Beruntungnya, ia berhasil menemukan pangeran tidak jauh dari kerajaannya.
Ilustrasi Kapal Tenggelam. Foto: Freepik
Dengan cepat, Putri Duyung membawa tubuh Pangeran menuju ke permukaan laut. Dia membaringkan Pangeran di atas pasir saat pagi telah menjelang. Putri Duyung sangat senang bisa menyelamatkan Pangeran. Ia merasa telah mencintai sang pangeran.
ADVERTISEMENT
Lamunan itu terhenti ketika Putri Duyung melihat sosok perempuan datang dari kejauhan. Putri segera berenang menjauh dari Pangeran. Perempuan itu terkejut melihat Pangeran yang pingsan. Ia memanggil warga dan Pangeran terselematkan.
Putri Duyung semakin bertambah senang karena Pangeran berhasil terbangun kembali. Namun, ia menjadi ingin selalu menemui Pangeran. Saat itu juga, Putri menghadap Penyihir Laut.
“Bantulah aku menjadi manusia untuk menikah dengan Pangeran, maka akan aku berikan apa pun itu,” pinta Putri Duyung.
“Tentu saja, itu hal mudah bagiku, wahai Putri. Tapi jika kau gagal menikahi Pangeran, kau akan kehilangan suara indahmu dan kau akan berubah menjadi bulir-bulir air laut.”
Ilustrasi Bawah Laut. Foto: Freepik
Walaupun kesepakatan itu tidak adil, Putri Duyung yang terlalu mencintai Pangeran bersedia menerima pertukaran kesepakatan dengan Penyihir Laut. Putri Duyung meminum ramuan dari penyihir dan bergegas menuju ke istana.
ADVERTISEMENT
Namun ternyata, Pangeran telah mempersiapkan pernikahan dengan perempuan yang ia kira telah menolongnya. Putri Duyung berusaha menjelaskan bahwa ialah yang menolong Pangeran, namun suaranya telah hilang. Ternyata, ramuan dari penyihir membuatnya bisu.
Putri Duyung hanya bisa menangis dan kembali ke tepi laut. Ia menyesali perbuatannya. Di saat itulah, Dewa Angin menemukan Putri Duyung yang bersedih. Ia iba dan menolong Putri Duyung.
Saat kutukan penyihir mulai bereaksi membuat putri berubah menjadi bulir air laut, sang dewa menyelamatkannya. Putri Duyung berterima kasih dan ia pun kembali ke kerajaannya dengan selamat.
***
Menurut Mama-Mama, bagaimana ceritanya? Pernah dengar atau baru kali ini nih bacanya?
Dari cerita dongeng Putri Duyung dan Penyihir jahat itu, kita bisa mengajarkan anak tentang nilai moral yang terkandung di dalamnya, yaitu selalu berhati-hati ketika membuat pilihan. Jangan sampai seperti Putri Duyung yang justru dibohongi si penyihir.
ADVERTISEMENT
Semoga dongeng anak di atas bisa menjadi ide cerita baru ya, Ma.
(TMA)