Cerita Fabel Singkat "Semut dan Belalang"

Konten dari Pengguna
28 Mei 2021 14:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Cerita Fabel Singkat. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cerita Fabel Singkat. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Cerita fabel singkat yang akan Mama bagikan kali ini adalah cerita yang berjudul “Semut dan Belalang”. Mungkin, sebagian besar dari Mama-Mama sudah pernah tahu nih tentang cerita satu ini. Mama sendiri tahu cerita fabel “Semut dan Belalang” dari ibunya Mama. Beliau sangat sering mendongengkan cerita “Semut dan Belalang” kalua sudah bingung harus menceritakan cerita apalagi.
ADVERTISEMENT
Cerita satu ini enggak cuma menghibur dan menarik untuk anak lho, Ma. Cerita fabel singkat “Semut dan Belalang” juga punya berbagai pesan moral di dalamnya, mulai dari pentingnya bergotong royong, memiliki perencanaan untuk masa depan, dan tentunya manfaat dari sifat rajin.
Langsung aja yuk, kita simak cerita fabel singkat di bawah ini.

Cerita Fabel Singkat “Semut dan Belalang”

Di suatu hutan yang lebat dan indah, sekawanan semut sedang bergotong royong mengumpulkan makanan ke dalam rumah mereka. Dengan bersemangat, mereka saling membantu membawa berbagai macam jenis makanan, seperti sayur dan buah yang langsung mereka petik dari sekitar hutan.
Ketika sedang asyik berjalan, belalang yang melihat kegiatan gotong royong para semut mulai penasaran dan mendekat. Dengan lantang, dia bertanya, “Apa yang sedang kalian lakukan?” tanya belalang. Salah satu semut menjawab dengan tidak kalah lantang, “Kami sedang mengumpulkan dan menyimpan persediaan makanan untuk musim dingin.”
Ilustrasi Cerita Fabel Singkat "Semut dan Belalang". Foto: Freepik
Jawaban dari salah satu semut itu membuat belalang tertawa keras. “Kalian ini terlalu rajin. Musim dingin masih lama. Harusnya kalian bersantai-santai saja seperti aku.” Belalang sangat bersemangat meledek semut. Akan tetapi, para semut tidak menghiraukan ledekan itu. Mereka tetap bersemangat mengambil banyak makanan.
ADVERTISEMENT
Berselang beberapa bulan, musim dingin tiba. Belalang mulai panik karena buah dan sayur di sekitar hutan sudah hampir habis. Dia hanya bisa menemukan sedikit makanan untuk menghilangkan rasa lapar. Berhari-hari setelahnya, belalang benar-benar kehabisan makanan.
Dengan langkah lemas, ia berjalan ke rumah para semut. Semut yang membuka pintu tentu saja kaget melihat wajah pucat belalang. Diapun spontan bertanya, “Ada perlu apa kamu ke sini?” Belalang segera membalas, “Aku kelaparan. Boleh aku meminta makanan kalian?”
Semut kembali menanggapi perkataan belalang, “Apakah kamu tidak malu sudah pernah meledek kami yang bersusah payah mengumpulkan makanan?”
Belalang tersinggung mendengar pertanyaan salah satu semut itu. Dia segera membalikkan tubuh dan pulang ke rumah.
Beberapa waktu setelahnya, para semut mulai mengkhawatirkan belalang. Mereka dengan berbesar hati mengambil beberapa buah yang ada di tempat penyimpanan makanan, lalu membungkusnya ke dalam kain berwarna coklat.
ADVERTISEMENT
Semut yang membukakan pintu tadi bertugas untuk mengantarkan buah-buahan itu kepada belalang. Akan tetapi, sesampainya di rumah belalang, tidak ada jawaban yang terdengar setelah beberapa kali semut itu memanggil belalang. Karena khawatir, semut kembali ke rumah dan meminta bantuan teman yang lain untuk membuka pintu rumah belalang.
Ilustrasi Hutan dalam Cerita Fabel Singkat. Foto: Freepik
Setelah bekerja sama, mereka berhasil membuka pintu rumah belalang. Mereka sangat terkejut ketika menemukan belalang yang pingsan kelaparan. Salah satu semutpun segera membuka mulut belalang dan memberikan air perasan buah jeruk. Tidak lama setelahnya, ternyata cara itu berhasil. Belalang terbangun dan ia tidak percaya para kawanan semut sedang berada di rumahnya.
Belalang segera menyadari kesalahan yang telah ia lakukan. “Maafkan aku,” ucap belalang dengan penuh rasa sesal. “Seharusnya, aku tidak meledek kalian. Seharusnya, aku mencontoh sifat rajin kalian.” Kawanan semut berkumpul mendekat dan memeluk belalang. Mereka memaafkan belalang dan akhirnya mereka menjadi teman baik.
ADVERTISEMENT
Selesai.
Itulah Ma, cerita fabel singkat berjudul “Semut dan Belalang” yang sangat menarik karena terdapat banyak pembelajaran moral di dalamnya. Dari sana, semut memberikan pelajaran tentang manfaat sikap rajin, bergotong royong, bahkan tentang pentingnya mempersiapkan hal penting sejak dari jauh-jauh hari. Belalang juga mengajarkan kita tentang dampak buruk bersikap malas dan sombong.
Cerita tersebut sangat cocok untuk Mama-Mama ceritakan sebagai dongeng anak pengantar tidur ataupun cerita untuk mengisi waktu bermain bersama anak.
Yuk, segera dicoba untuk diceritakan ke anak-anak, Ma!
(TMA)