Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten dari Pengguna
Ciri-ciri Air Ketuban Berkurang, Ibu Hamil Perlu Tahu
16 Februari 2022 15:55 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi Mama-Mama yang sedang hamil, apakah sudah mengetahui ciri-ciri air ketuban berkurang? Hal ini penting untuk kamu ketahui. Soalnya air ketuban ini mempunyai fungsi untuk melindungi janin yang ada di dalam kandungan.
ADVERTISEMENT
Kekurangan air ketuban ini bisa berdampak negatif untuk Mama-Mama serta janin . Kondisi ini bisa terjadi karena adanya penurunan volume air ketuban yang mengelilingi janin.
Memang ya, ketika kita hamil ada berbagai macam pengalaman baru yang Mama-Mama alami. Biarpun beberapa dari kamu juga sudah pernah merasakan kehamilan sebelumnya. Namun, pengalaman setiap bumil tentunya berbeda-beda. Beberapa bumil mungkin saja mengalami air ketuban yang berkurang ini ketika menjalani masa mengandung.
Lantas apa saja ciri-ciri air ketuban berkurang?
Ciri-ciri Air Ketuban Berkurang
Mama pernah baca nih dari laman Mayo Clinic, air ketuban yang berkurang atau volumenya rendah disebut juga dengan oligohidraminon, yakni sebuah kondisi di mana jumlah cairan ketuban lebih rendah dari volume normal untuk usia kehamilan bayi.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini tentu akan sangat berpengaruh pada kondisi janin. Pasalnya air ketuban sendiri memiliki fungsi untuk melindungi bayi. Makanya ketika air ketuban ini jumlahnya kurang dari batas normal. Tentu saja kondisi ini tak bisa dibiarkan.
Sebenarnya untuk memastikan bagaimana kondisi air ketuban dalam kadar normal atau tidak. Mama-Mama bisa berkonsultasi ke dokter kandungan. Lalu, bakal dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan USG sampai akhirnya diketahui bagaimana jumlah air ketuban tersebut.
Dilansir laman Medline Plus, umumnya pada usia kehamilan menjelang persalinan di minggu ke 34-38, jumlah air ketuban yang normal ada di sekitar angka 400-1.200ml. Sementara itu untuk usia kehamilan sekitar 16 minggu ke atas berjumlah kurang lebih 175ml.
Kenapa sih air ketuban bisa berkurang? Penyebabnya mungkin saja berbeda-beda. Menurut laman Baby Centre, jumlah air ketuban yang sedikit bisa jadi juga karena berat bayi di dalam kandungan yang cenderung kecil. Atau mungkin bobot janin tidak sesuai dengan usia kehamilannya yang sekarang.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa ciri air ketuban berkurang yang perlu Mama-Mama pahami, antara lain:
• Keluar cairan dari jalur kelahiran.
• Kenaikan berat badan ibu sangat sedikit.
• Ukuran janin lebih kecil daripada usia kehamilan.
• Tekanan darah ibu hamil tidak stabil.
• Detak jantung janin mulai melemah.
• Pergerakan janin mulai berkurang.
Kamu perlu waspada nih apabila air ketuban merembes terus menenus. Terlebih kalau masih jauh dari waktunya HPL. Hal ini tentunya bisa membahayakanmu dan janin. Maka dari itu, segera periksakan diri ke dokter untuk penanganan yang lebih lanjut, ya.
Penyebab Air Ketuban Berkurang
Sebenarnya, tadi sudah Mama singgung sedikit ya kenapa air ketuban ini bisa berkurang. Penyebabnya bisa bermacam-macam tergantung dari kondisi ibu hamil, antara lain:
ADVERTISEMENT
1. Ketuban pecah lebih awal
Normalnya air ketuban pecah saat menjelang waktunya persalinan. Akan tetapi pada beberapa kasus, bumil bisa saja mengalami pecah ketuban dini padahal masih jauh dari waktunya melahirkan.
Ketuban pecah lebih awal juga bisa berbahaya apabila air ketuban tersebut tidak berwarna bening, lebih kekuningan atau kehijauan, serta agak berbau. Bisa jadi ini merupakan indikasi gawat janin atau komplikasi lainnya pada kehamilan.
2. Janin bermasalah
Ketika janin kandunganmu mengalami komplikasi atau masalah medis tertentu. Hal ini juga dapat mengakibatkan air ketuban menjadi kering, misalnya bayi yang mengalami gagal jantung atau kelainan pada kromosom.
Maka dari itu periksakanlah kandunganmu secara rutin untuk mengetahui bagaimana kondisi atau apakah ada kelainan pada janin.
ADVERTISEMENT
3. Masalah pada kesehatan ibu hamil
Bumil yang rentan dengan tekanan darah tinggi, mempunyai diabetes gestasional, atau penyakit lupus juga dapat mempunyai masalah dalam menyalurkan darah serta nutrisi pada bayi. Akibatnya adalah, bayi tidak bisa mendapatkan cukup nutrisi sehingga lebih jarang buang air kecil. Lalu, urine yang seharusnya bisa memasok air ketuban pun menjadi tidak tercukupi.
Hal ini juga dapat mengakibatkan plasenta terlepas dari dinding rahim yang berdampak pada pasokan nutrisi untuk janin menjadi terhambat.
Itulah dia penjelasan mengenai ciri-ciri air ketuban berkurang. Semoga bisa menjadi informasi yang bermanfaat untukmu ya, Ma!
(AN)