Konten dari Pengguna

Ciri-Ciri Anak Manja

12 April 2022 18:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ciri-ciri anak manja (Sumber: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ciri-ciri anak manja (Sumber: Pexels)
ADVERTISEMENT
Ketika mengurus anak, memang ada saja tingkah anak yang membuat orang tua gemas. Meskipun begitu, Mama perlu mengetahui ciri-ciri anak manja yang seringkali muncul pada perilaku si kecil. Hal ini untuk membedakan, mana tingkah laku anak yang memang manja atau hanya merengek biasa.
ADVERTISEMENT
Minimal setelah paham, Mama bisa perhatikan perilaku anak dan segera memberikan tindak lanjut jika benar si kecil menjadi terlalu manja.
Dirangkum dari laman Best Life, berikut merupakan beberapa ciri-ciri anak manja yang harus diwaspadai oleh Mama.

Ciri-ciri Anak Manja

1. Tidak mau mengikuti aturan

Anak-anak memang masih belajar ketika ia berhadapan dengan hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Namun, anak yang kelewat manja tidak akan merasa bahwa peraturan berlaku bagi mereka juga. Sehingga, mereka akan sering melanggar peraturan secara sadar, baik peraturan rumah maupun peraturan di sekolahan.

2. Tantrum berlebihan

Ilustrasi ciri-ciri anak manja (Sumber: Pexels)
Mama bisa perhatikan apakah setiap saat anak Mama selalu tantrum? Misalnya ketika dibangunkan dari tidur dan diajak mandi. Jika si kecil tantrum, Mama perlu waspada kalau anak memiliki ciri sifat manja.
ADVERTISEMENT

3. Tidak mau mengerjakan tugas sekecil apa pun

Yang satu ini berlaku bagi anak-anak yang sudah masuk sekolah dasar. Biasanya anak mendapatkan pekerjaan rumah dari guru sekolahan.
Meskipun Mama sudah mengingatkan, namun si kecil tetap tidak mau mengerjakan kewajibannya sebagai anak sekolah. Apalagi jika Mama sendiri sudah menawarkan untuk membantu dan anak sama sekali tidak beranjak untuk mengerjakan tugas.
Mama perlu memberi tahu anak mengenai konsekuensi dari tindakannya. Supaya anak paham bahwa tanggung jawab adalah hal penting yang harus dilakukan.

4. Tidak mau berbagi dengan saudara atau temannya

Ilustrasi ciri-ciri anak manja (Sumber: Pexels)
Perlu Mama pahami jika tidak mudah mengajari anak untuk mampu berbagi dengan saudara atau teman seumurannya. Anak memang selalu kuat rasa kepemilikannya, misalnya terhadap mainan kesukaannya.
Normal untuk anak-anak menjadi egosentris di umur tertentu, asalkan perilaku ini tidak berlangsung sampai anak tumbuh dan berkembang.
ADVERTISEMENT
Namun, jika anak masih tidak mau berbagi dengan temannya di usianya yang semakin besar, bisa jadi anak Mama memiliki sifat manja.

5. Tidak bisa mendapatkan penolakan saat menginginkan sesuatu

Wajar sekali ya Ma, jika misalnya si kecil menginginkan mainan yang ada di toko atau makanan manis di supermarket. Mereka memang dalam masa yang penuh keinginan.
Akan tetapi, Mama perlu perhatikan seperti apa tanggapan anak ketika keinginannya tidak menuruti. Apakah anak menuruti Mama atau anak justru semakin menjadi-jadi kelakuannya?
Menurut Jessica Leichtweisz, CEO dari Hope Education Services, ukuran terbaik yang bisa digunakan untuk menentukan apakah anak manja atau tidak adalah lewat seberapa baik anak bisa menerima penolakan terhadap keinginan mereka.
Jadi, jika anak Mama tidak bisa menerima penolakan, maka kemungkinan besar buah hatimu adalah anak manja.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya anak yang menjadi manja adalah anak-anak yang memiliki self-esteem rendah di mana ia merasa cemas dan khawatir meskipun mereka menunjukkan sikap yang sebaliknya.
Tentu saja Mama bisa mengajari anak agar tidak tumbuh menjadi anak yang ketergantungan secara berlebihan dan menjadi manja. Komunikasikan setiap perilaku tidak baik yang muncul pada anak atau Mama bisa bawa ke ahli psikologi jika dibutuhkan.
(SRP)