Ciri-ciri Cacar Air pada Bayi dan Cara Mengobatinya

Konten dari Pengguna
28 Desember 2022 6:47 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ciri-ciri cacar air pada bayi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ciri-ciri cacar air pada bayi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Cacar air pada bayi merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Penyakit ini banyak menyerang anak-anak dan menular kepada orang-orang yang belum pernah terjangkit cacar atau belum melakukan vaksin cacar air.
ADVERTISEMENT
Namun, kondisi ini mulai jarang terjadi seiring munculnya vaksin cacar air. Kendati demikian, penyakit cacar masih mungkin terjadi. Bayi tidak dapat menerima vaksin sampai mereka berusia minimal 12 bulan. Bayi dapat tertular cacar air jika mereka terpapar dari penderita lain.
Bayi juga bisa mengalami cacar karena tertular ibu. Bayi yang terkena cacar air setelah dilahirkan (bukan ketika masih dalam kandungan ibu), bisa mengalami kondisi serius. Bagi orang tua baru, mungkin masih bingung dan kurang mengetahui bagaimana ciri-ciri cacar air pada bayi.
Untuk mengetahui lebih lengkapnya, berikut ciri-ciri cacar air pada bayi dan cara mengobatinya yang perlu Mama-mama ketahui.

Ciri-ciri Cacar Air pada Bayi

Ilustrasi ciri-ciri cacar air pada bayi. Foto: Shutterstock
Melansir dari laman Healthline, bayi yang mengalami penyakit cacar air biasanya akan menunjukkan tanda-tanda seperti adanya ruam yang berkerak dan terasa gatal. Ruam berwarna merah, dan biasanya dimulai dari wajah, leher, atau dada sebelum menyebar ke area tubuh lainnya.
ADVERTISEMENT
Ruam dimulai dengan lepuh berisi cairan, yang kemudian akan mengeras dalam waktu 4-10 hari. Jika bayi menggaruk lepuh, maka lepuh tersebut mungkin mengeluarkan cairan atau terinfeksi. Beberapa ciri-ciri dan gejala pada bayi termasuk:
Cacar air biasanya tidak menyebabkan masalah perut seperti diare, atau gejala pernapasan, seperti hidung tersumbat atau mampet. Bayi dengan gejala ini mungkin memiliki virus yang berbeda. Mama perlu berkonsultasi dengan dokter, jika bayi di bawah usia 3 bulan menunjukkan tanda-tanda cacar air atau mengalami demam.
Tanda atau gejala ini mungkin mulai hadir pada satu atau dua hari sebelum ruam cacar air mulai muncul. Ruam merah yang sangat gatal sering terlihat di perut, kulit kepala, atau wajah. Kemudian ruam akan muncul di bagian tubuh lainnya.
ADVERTISEMENT
Ruam cacar air memiliki beberapa tahapan. Ini dimulai sebagai benjolan merah kecil. Selama beberapa hari, benjolan tersebut menjadi lepuh berisi cairan. Saat lepuh pecah, mereka bocor dan menyerupai seperti luka yang terbuka.
Lepuh kemudian mulai menjadi koreng dan sembuh. Cacar air dapat berlangsung dari 5 hingga 10 hari. Karena ruam muncul secara bertahap, biasanya terlihat benjolan, lecet, luka terbuka, dan koreng pada saat yang bersamaan.

Bagaimana Cara Mengobati Cacar Air pada Bayi?

Ilustrasi ciri-ciri cacar air pada bayi. Foto: Shutterstock
Karena virus varicella-zoster menyebabkan cacar air, maka ini tidak bisa diobati dengan antibiotik. Namun, jika infeksi bakteri terjadi di sekitar lepuh, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk membantu membersihkannya.
Mama perlu menghindari si kecil untuk menggaruk atau menggosok lepuh, sebab dapat menyebabkan infeksi bakteri. Kamu bisa mencegahnya dengan memakaikan sarung tangan pada bayi dan memotong kukunya.
ADVERTISEMENT
Pastikan juga untuk tidak menggosok kulit si kecil setelah mandi. Mama cukup menepuk-nepuk badan hingga kering, ini dapat mengurangi iritasi pada ruam.
Perawatan lain untuk cacar air diarahkan untuk menjaga kenyamanan bayi, seperti:

Kemungkinan Komplikasi pada Cacar Air

Ilustrasi ciri-ciri cacar air pada bayi. Foto: Shutterstock
Cacar air seringkali hilang dengan sendirinya tanpa komplikasi apapun. Baik ringan maupun berat, kebanyakan orang menjadi kebal terhadap cacar air setelah terkena penyakit tersebut atau setelah menerima satu dosis vaksin saja. Namun, jika sistem kekebalan lemah, mungkin akan terkena cacar air lagi.
Jika seorang wanita hamil menderita cacar air, hal itu dapat menyebabkan komplikasi yang parah pada bayi. Cacar air yang tertular pada awal kehamilan dapat menyebabkan kelainan bentuk tungkai atau berat badan lahir rendah.
ADVERTISEMENT
Cacar air yang menyerang sesaat sebelum atau setelah melahirkan dapat menyebabkan infeksi serius yang mengancam jiwa bayi. Bayi yang lahir tanpa kekebalan pasif terhadap cacar air juga berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi, seperti:

Kapan Harus Menemui Dokter

Ilustrasi ciri-ciri cacar air pada bayi. Foto: Shutterstock
Jika, Mama mencurigai si kecil terkena cacar air, maka kamu perlu menghubungi dokter, meskipun ruam atau gejalanya ringan. Pastikan Mama memberitahu dokter jika si kecil mengalami gejala-gejala berikut ini. Gejala ini mungkin mengindikasikan komplikasi:
ADVERTISEMENT
(ANS)