Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Ciri-ciri Kandungan Kuat dan Cara Menjaganya Tetap Sehat
21 Desember 2022 10:38 WIB
·
waktu baca 8 menitTulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mama-mama yang sedang hamil pastinya mengharapkan bayi di dalam kandungan senantiasa sehat dan kuat sampai waktu persalinan. Untuk itu, Mama harus selalu memantau perkembangan masa kehamilannya selama 9 bulan mengandung.
ADVERTISEMENT
Tujuannya tentu saja untuk mengantisipasi risiko komplikasi kehamilan yang tidak diinginkan, seperti keguguran misalnya. Penting untuk Mama-mama mengetahui ciri-ciri kandungan yang kuat. Karena keberhasilan menjaga kandungan agar tetap kuat merupakan indikator kehamilan yang sehat lho, Ma.
Untuk mengetahui kondisi kandungan, Mama bisa mengetahuinya melalui kontrol ke dokter atau bidan setiap bulannya. USG akan memperlihatkan kondisi bayi dan juga kesehatan kandungan Mama.
Jika terlihat adanya komplikasi atau masalah kandungan lainnya, dokter akan meresepkan obat. Bisa juga memberikan arahan agar kehamilan tetap dijaga, sehingga ibu dan bayi sehat.
Lalu, apa saja ciri-ciri kandungan kuat dan cara menjaganya agar tetap sehat? Berikut penjelasan lengkapnya seperti yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
Ciri-ciri Kandungan Kuat
Ibu hamil yang sehat lebih mungkin memiliki bayi yang sehat. Selain itu, merawat tubuh dengan baik bisa membantu melahirkan bayi yang sehat.
ADVERTISEMENT
Jika sedang hamil, Mama-mama harus mendapatkan perawatan antenatal yang baik untuk menjaga kesehatan Mama dan bayi yang sedang berkembang.
1. Pola Pertumbuhan yang Konsisten
Pertumbuhan dan perkembangan yang baik adalah cara yang paling untuk mengetahui perkembangan janin menjadi bayi yang sehat. Memiliki perawatan antenatal secara teratur membantu dokter untuk merencanakan perkembangan bayi Mama dan memastikan bahwa tonggak pertumbuhannya tercapai.
Idealnya, janin bertambah panjang sekitar 2 inci setiap bulannya. Hal ini pastinya selalu dipantau oleh dokter pada kontrol bulanan di setiap trimester pertama, kedua, dan ketiga. Umumnya, rata-rata berat bayi sekitar 3 kg pada saat lahir, namun angka ini sangat bergantung pada genetik bayi.
2. Pertambahan Berat Badan Ibu
Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi secara seimbang akan membantu janin mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan tumbuh pada tingkat yang sehat. Selama kehamilan berlangsung, tentu akan berpengaruh pada berat badan Mama. Apa yang menyebabkan kenaikan berat badan tersebut?
ADVERTISEMENT
Faktor utama sudah pasti berat badan janin dalam kandungan! Namun, tidak hanya itu, plasenta, cairan ketuban, jaringan payudara, suplai darah, lemak yang disimpan untuk melahirkan dan menyusui, serta pertumbuhan rahim turut menyumbangkan berat badan ekstra pada Mama.
Kenaikan berat badan yang sehat adalah salah satu ciri-ciri kandungan yang kuat. Mengutip WebMD, rata-rata ibu hamil membutuhkan sekitar 300 kalori lebih banyak sehari dibandingkan sebelum hamil. Jumlah kalori tersebut akan membantu Mama untuk mendapatkan jumlah berat badan yang tepat selama kehamilan.
Kenaikan berat badan ideal saat hamil setiap wanita pastinya berbeda-beda. Hal ini tergantung pada bagaimana berat badan Mama sebelum hamil. Yang pasti, Mama perlu menanyakan kepada dokter kandungan atau bidan berapa banyak berat badan yang harus dinaikkan selama kehamilan.
ADVERTISEMENT
Secara umum, kenaikan berat badan selama kehamilan dibagi menjadi tiga kondisi, yaitu:
Diskusikan bersama dokter atau bidan mengenai berat badan ideal yang harus Mama peroleh selama kehamilan. Dokter akan menimbang berat badan Mama pada setiap kunjungan kontrol di setiap bulannya dan memastikan kenaikan tersebut telah sesuai.
ADVERTISEMENT
3. Pergerakan Janin dalam Kandungan
Mengutip laman NHS, Mama biasanya mulai dapat merasakan gerakan si kecil di dalam kandungan antara 16 hingga 24 minggu. Jika Mama mengandung anak pertama, mungkin baru merasakan gerakan setelah 20 minggu kehamilan.
Pada usia 6 bulan, janin mulai dapat merespons suara dengan gerakan. Lalu, pada usia 7 bulan, ia akan merespons rangsangan lain seperti, cahaya, rasa sakit, atau suara.
Saat usia 8 bulan, si kecil dapat berpindah posisi dan akan lebih aktif menendang. Kemudian, saat kehamilan mencapai trimester akhir dan mendekati masa persalinan, ruang dalam rahim akan lebih terbatas, bayi akan lebih sedikit bergerak.
Tidak ada jumlah gerakan yang harus dirasakan setiap hari, soalnya setiap tumbuh kembang bayi pastinya berbeda-beda. Yang perlu Mama pastikan adalah adanya pola pergerakan janin dalam kandungan setiap harinya.
ADVERTISEMENT
Gerakan janin sendiri sangat penting, jika janin nggak dalam kondisi yang sehat, maka ia akan tidak akan aktif seperti biasanya.
4. Detak Jantung Janin
Detak jantung janin selama masa kehamilan lebih cepat daripada detak jantung orang dewasa. Detak jantung janin sendiri dapat terdengar sejak minggu ke-5 kehamilan. Denyut jantung janin akan berkisar 100 hingga 160 detak per menit.
5. Posisi Janin
Sepanjang kehamilan, janin akan terus bergerak dan berpindah-pindah dalam rahim. Pada masa awal-awal kehamilan, janin berukuran sangat kecil dan dapat bergerak bebas. Namun semakin besar janin, gerakannya semakin terbatas. Saat masa persalinan semakin mendekat, janin akan mulai bergerak ke posisi siap untuk dilahirkan.
Idealnya, untuk persalinan, janin akan berada di posisi kepala menghadap ke bawah, kepala menghadap ke belakang, dengan dagu menempel ke dadanya dan bagian belakang kepala siap memasuki panggul. Sebagian besar bayi menetap di posisi ini pada minggu ke 32 dan ke 36 kehamilan.
ADVERTISEMENT
Penting agar bayi berada di posisi yang tepat. Posisi janin yang berbeda memiliki berbagai kesulitan dan risikonya dapat bervariasi tergantung pada posisi janin Mama.
Pada trimester ketiga, biasanya dokter akan mengecek posisi janin. Dalam beberapa kasus, dokter dapat melakukan USG untuk memeriksa posisi bayi.
Tanda-tanda yang Harus Diwaspadai selama Kehamilan
Mama dianjurkan untuk segera ke dokter atau bidan, jika mengalami salah satu tanda-tanda ini selama kehamilan, antara lain:
1. Pendarahan di vagina
Meskipun satu dari empat wanita mungkin mengalami bercak vagina dalam jumlah normal pada kehamilan yang sehat, perdarahan apa pun harus tetap dilaporkan ke dokter untuk dipastikan lebih baik.
2. Gerakan janin yang berkurang
Mama akan terbiasa dengan ritme dan respons bayi. Sehingga, setiap gerakan janin yang berkurang harus segera dilaporkan ke dokter, terutama jika ini terjadi pada usia kandungan sebelum bulan kedelapan atau kesembilan.
ADVERTISEMENT
3. Infeksi vagina
Meskipun keputihan akan meningkat akibat kehamilan, jika disertai dengan rasa gatal atau bau yang menyengat, sebaiknya dirujuk ke dokter kandungan. Setiap infeksi atau peradangan vagina harus diobati sesegera mungkin.
Cara Menjaga Kandungan Tetap Sehat
Mengutip laman Very Well Family, berikut cara menjaga kandungan agar tetap sehat yang dapat Mama terapkan setiap harinya sampai masa persalinan.
1. Menghindari Alkohol
Alkohol adalah penyebab utama cacat lahir selama kehamilan. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), tidak diketahui jumlah aman penggunaan alkohol selama kehamilan atau saat program hamil.
ADVERTISEMENT
Selain itu, selama kehamilan tidak ada waktu yang aman untuk minum alkohol. Semua jenis alkohol sama-sama berpotensi berbahaya, termasuk anggur dan bir.
Sindrom alkohol janin (FAS) dapat disebabkan oleh penggunaan alkohol selama kehamilan. Kelainan yang terkait dengan sindrom ini meliputi:
2. Berhenti Merokok
Mama-mama sebaiknya berhenti merokok sebelum hamil. Bayi yang lahir dari orang tua yang merokok selama kehamilan dapat mengalami, sebagai berikut:
Nikotin dapat merusak otak dan paru-paru bayi yang sedang berkembang. Semakin sering merokok, semakin besar risiko terhambatnya pertumbuhan intrauterin.
ADVERTISEMENT
Mama yang merokok 10 batang atau kurang per hari (perokok ringan) membuat bayi berisiko dua kali lipat mengalami berat badan lahir yang rendah.
3. Rutin Mengonsumsi Asam Folat
Selama kehamilan, kebutuhan folat akan meningkat antara 5-10 kali lipat karena vitaminnya ditransfer ke janin. Kekurangan folat bisa sulit dideteksi selama kehamilan, dan bahkan Mama yang bergizi baik pun bisa mengalaminya.
Kekurangan folat dapat menyebabkan cacat lahir yang serius termasuk spina bifida dan anencephaly. Kedua kondisi ini adalah cacat tabung saraf.
Spina bifida adalah tulang tulang belakang tidak terbentuk dengan baik di sekitar sumsum tulang belakang. Sementara anencephaly adalah bagian kepala dan otak tidak terbentuk dengan baik.
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi asam folat pada saat pembuahan yang dilanjutkan hingga 12 minggu pertama kehamilan dapat menurunkan risiko cacat tabung saraf sekitar 70%.
ADVERTISEMENT
4. Memantau Kondisi Kesehatan Kronis
Diabetes yang tidak terkontrol selama kehamilan serta obesitas sebelum dan selama kehamilan dapat meningkatkan risiko cacat lahir serta kondisi kesehatan serius lainnya. Jika diabetes tidak terkontrol dengan baik selama kehamilan, gula darah yang lebih tinggi dapat mempengaruhi janin dan Mama.
Bayi yang lahir dari orang tua dengan diabetes, biasanya berat badannya jauh lebih besar dan memiliki organ yang lebih besar membuat proses kelahiran jauh lebih sulit.
Bayi juga mengalami gula darah rendah setelah lahir. Selain itu, bayi yang lahir dari orang tua penderita diabetes berisiko lebih tinggi untuk meninggal saat dilahirkan dan janin berisiko lebih tinggi mengalami keguguran.
Kondisi khusus yang dialami oleh bayi yang lahir dari orang tua penderita diabetes dapat mencakup:
ADVERTISEMENT
Penderita diabetes harus mencapai berat badan yang sehat sebelum hamil. Selama kehamilan, penderita diabetes harus membatasi penambahan berat badan serta berolahraga, memantau gula darah, dan minum obat sesuai resep dokter. Demikian pula, orang dengan obesitas perlu menurunkan berat badan sebelum hamil.
(ANS)