Ciri-ciri Kejang Pada Bayi 0-6 Bulan

Konten dari Pengguna
14 Januari 2022 17:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ciri-ciri kejang pada bayi 0-6 bulan (Sumber: Freepik)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ciri-ciri kejang pada bayi 0-6 bulan (Sumber: Freepik)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagi Mama-Mama yang baru saja memiliki bayi, kamu perlu nih mengetahui ciri-ciri kejang pada bayi 0-6 bulan. Bisa dibilang, 6 bulan pertama kehidupannya merupakan titik kritis yang sangat penting bagi bayi. Jadi tak heran, di fase ini mungkin tubuh si kecil masih sangat rentan.
ADVERTISEMENT
Masalah kejang ini menjadi salah satu hal yang meresahkan bagi kita sebagai orang tua ya, Ma. Kejang bisa membuat bagian beberapa tubuh bayi menjadi menyentak-nyentak atau gemetaran. Bahkan bisa sampai hilang kesadaran buat sesaat. Duh, bagaimana tidak bikin khawatir ya, Ma?
Mama juga pernah baca dari laman Baby Centre, jika kejang ini lebih rentan dialami oleh bayi yang baru lahir, dibandingkan dengan bayi atau anak-anak yang lebih besar usianya.
Jadi, ada baiknya nih sekarang kamu memahami apa saja ciri-ciri kejang pada bayi usia 0-6 bulan. Apa sajakah? Yuk, cek selengkapnya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber ini!

Ciri-ciri Kejang Pada Bayi 0-6 Bulan

Ilustrasi ciri-ciri kejang pada bayi 0-6 bulan (Sumber: Freepik)
Menurut laman Children’s Wisconsin, Dr. Patel, seorang ahli saraf anak menjelaskan bahwa kejang-kejang terjadi ketika bagian otak menerima seperti ledakan sinyal listrik yang dapat mengganggu fungsi otak normal. Sekitar 3 sampai 5 persen bayi mungkin akan mengalami kejang ini.
ADVERTISEMENT
Biarpun sampai sekarang belum dipastikan apa yang dapat menyebabkan kejang, banyak dokter anak yang berpendapat bahwa epilepsi dianggap sebagai penyebab yang paling umum dari masalah ini. Selain itu hal-hal lainnya yang bisa memicu kejang antara lain, adanya masalah pada otak, terjadinya trauma serta komplikasi pada kelahiran, serta ketidakseimbangan kimia.
Kejang yang menyerang bayi umumnya akan berbeda dengan yang dialami oleh orang dewasa. Ada beberapa gejala kejang pada bayi usia 0-6 bulan antara lain:
1. Mata Terlihat Berputar
Ketika bayi mengalami kejang disertai demam, biasanya kondisi matanya terlihat berputar serta tungkai kaki menjadi tampak tegang sampai menyentak-nyentak. Kondisi mata bayi yang berputar ini akan kembali seperti semula saat kejangnya sudah pulih.
ADVERTISEMENT
Namun, apabila kamu mendapati si mata si kecil terus berputar, kondisi tubuhnya semakin kaku, serta mengalami demam di atas 38 derajat celsius yang tak kunjung turun. Kamu perlu waspada nih, Ma! Sebaiknya segera membawa si kecil ke dokter ya untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
2. Mengeluarkan Keringat Dingin
Ilustrasi ciri-ciri kejang pada bayi 0-6 bulan (Sumber: Freepik)
Bayi yang mengalami kejang, umumnya dia akan terus mengeluarkan keringat dingin. Ketika bayi berkeringat ini, wajahnya juga bakal tampak lebih pucat, bibirnya menjadi lebih kaku, serta badannya menjadi lemas. Saat bayi kejang, kemampuan otot bayi menjadi melemah, sehingga tubuhnya menjadi lebih lemas.
Karena kondisi badannya yang tidak nyaman ini, mungkin juga bayi bakal mulai menangis maupun menjerit.
3. Tubuhnya Tampak Membungkuk ke Depan
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri kejang pada bayi lainnya adalah tubuhnya terlihat membungkuk ke depan atau pada bagian punggungnya seperti melengkung. Kaki serta tangan bayi yang kaku, bahkan leher yang menjadi lebih tegang. Kondisi bayi yang tiba-tiba membungkuk ke depan ini bisa terjadi ketika bayi akan tidur, bangun tidur, maupun ketika akan diberi ASI.
4. Lebih Sering Muntah
Bayi muntah mungkin merupakan hal yang biasa ya Ma. Akan tetapi ketika dia lebih sering muntah, bisa jadi si kecil sedang mengalami kejang.
Ketika kejang, bagian kerongkongan bayi menjadi tegang, sehingga dia kesulitan untuk menelan ASI maupun susu formula. Akibatnya, seluruh isi perutnya pun akan dikeluarkan kembali.

Cara Mengatasi Kejang

Ketika si kecil mengalami kejang, Mama-Mama disarankan agar tetap tenang dan tidak panik. Ada beberapa pertolongan pertama yang bisa kamu lakukan ketika bayi mengalami kejang, antara lain:
ADVERTISEMENT
1. Posisikan si kecil untuk tidur menyamping. Hal ini dapat mencegahnya agar tidak kejang maupun tersedak.
2. Letakkan bayi pada tempat yang datar ketika dia kejang, seperti tempat tidur yang luas agar dia terbebas dari benturan benda asing.
3. Jangan dulu memasukkan benda apa pun ke mulutnya. Termasuk ASI, susu formula ataupun obat-obatan.
4. Longgarkan pakaiannya, terutama pada bagian leher agar memudahkannya untuk bernapas.
5. Jaga posisi tubuh si kecil agar tetap aman. Jangan paksa si kecil buat menahan gerak tubuhnya saat kejang.
Itulah beberapa ciri-ciri kejang pada bayi 0-6 bulan serta bagaimana cara mengatasinya. Semoga informasi ini dapat membantumu ya, Ma!
(AN)