Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Dampak Step pada Anak yang Perlu Orang Tua Ketahui
9 Juli 2022 16:25 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dampak step pada anak perlu kamu ketahui dan jangan dianggap enteng nih, Ma! Sebagaimana kita ketahui, kejang atau yang disebut juga step seringkali membuat orang tua menjadi khawatir.
ADVERTISEMENT
Kondisi kejang atau step sering terjadi mulai dari bayi hingga anak berusia 5 tahun. Hingga kini, banyak juga yang menghubungkan step ini dengan penyakit epilepsi. Hal ini berkaitan dengan kenaikan suhu tubuh secara tiba-tiba, sehingga tubuh anak bakalan terguncang sekaligus diiringi gerakan seperti menyentak di lengan serta tungkainya.
Dalam kasus yang sudah parah, step juga bisa mengakibatkan si kecil kehilangan kesadarannya. Makanya, enggak heran para orang tua menjadi sangat cemas ketika anaknya mengalami kejang.
Sebenarnya, step ini berbahaya enggak sih? Untuk itu, yuk kita cari tahu mengenai kejang atau step ini. Termasuk apa saja dampak step pada anak yang perlu orang tua ketahui.
Biar kita juga sebagai orang tua lebih waspada dan bisa lebih tenang ketika menghadapi anak yang sedang mengalami kejang ini. Bagaimana penjelasan lengkapnya? Simak di sini, ya!
ADVERTISEMENT
Dampak Step pada Anak
Mama pernah baca dari laman Better Health, kejang pada anak bisa terjadi ketika anak mengalami demam tinggi di atas 38 derajat Celsius. Sebagian anak yang pernah mengalami step atau kejang ini, memiliki kemungkinan untuk mengalami kejang berulang. Terlebih apabila si kecil mempunyai keluarga yang mempunyai riwayat epilepsi.
Step yang berulang dan berlangsung lama bisa menjadi berbahaya bagi tumbuh kembang anak di masa yang akan datang. Berikut adalah beberapa dampak kejang pada anak yang perlu orang tua ketahui:
1. Dapat Berpengaruh pada Kecerdasan
Ketika anak mengalami step, dan itu terjadi secara berulang, jaringan-jaringan atau sel-sel pada tubuhnya bakal mengalami kerusakan.
Singkatnya adalah semakin sering anak mengalami kejang, kemungkinan berpengaruh pada kecerdasannya pun semakin besar. Di mana sel-sel otak yang rusak bisa menurunkan tingkat kecerdasannya.
ADVERTISEMENT
Hal ini pun sangat berpengaruh pada tumbuh kembangnya, misalnya dia menjadi kesulitan berbicara atau belum memperlihatkan kemampuan yang sesuai dengan usianya.
2. Meningkatnya Risiko Epilepsi
Step yang berulang atau anak yang sering mengalami kejang bisa meningkatkan risiko epilepsi padanya. Epilepsi pada anak merupakan salah satu akibat gangguan sel otak yang terjadi kalau anak sering mengalami step.
Epilepsi sendiri bukanlah penyakit yang menular, namun perlu pendampingan khusus bagi anak yang mengalami epilepsi. Terutama ketika menjalani aktivitas, agar tidak membahayakan nyawanya saat terjadi kejang.
Hingga kini belum ada penyebab pasti dari kondisi step pada anak. Meski begitu, mengutip dari laman Kids Health, beberapa penelitian menyatakan bahwa kejang atau step yang terjadi pada anak ada hubungannya juga dengan virus.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, ada juga penyebab lainnya kejang pada anak, antara lain:
Nah, perlu kamu ketahui, ketahanan anak terhadap perubahan suhu yang tiba-tiba bisa saja berbeda-beda. Ada anak yang mengalami kejang ketika suhu tubuhnya mencapai 38 derajat, namun ada pula yang baru mengalami kejang ketika suhunya sudah sampai 40 derajat celsius.
Kalau si kecil mengalami kejang berulang, disertai dengan kesulitan bernapas, dan nampak rewel, sebaiknya kamu segera membawanya ke dokter ya, biar segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Itu dia penjelasan apa saja dampak step pada anak. Semoga kamu dan si kecil selalu dalam keadaan yang sehat ya, Ma!
ADVERTISEMENT
(AN)