Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dongeng Anak Pendek tentang Angsa dan Telur Emas
1 September 2021 10:35 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 10 Februari 2023 17:47 WIB
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu hal menarik dari dongeng anak yang pendek adalah keajaiban-keajaiban ataupun dunia penuh fantasi yang bisa tetap menonjol di dalamnya meskipun ditulis dalam bentuk yang singkat. Alhasil, anak-anak justru semakin tertarik sekaligus semakin terhindar dari rasa mudah bosan.
ADVERTISEMENT
Apakah di sini ada juga Mama-Mama yang lebih memilih membacakan dongeng dalam bentuk yang lebih pendek? Kalau Mama sendiri, memang cenderung lebih suka menyediakan beragam buku berisikan dongeng-dongeng pendek. Jadi, dalam satu buku itu, banyak kisah yang ditawarkan kepada anak kita.
Salah satu yang paling menarik perhatian mereka belakangan adalah dongeng tentang seekor angsa yang menghasilkan telur-telur emas. Sudah beberapa malam, anak-anak Mama terus memintakan untuk dibacakan dongeng yang satu itu.
Mama-Mama sudah tahu belum dongeng tentang angsa dan telur emas? Atau baru dengar dan ingin mendongengkannya kepada anak? Buat yang belum tahu, yuk langsung saja disimak kisah lengkapnya berikut ini!
Dongeng Anak Pendek “Angsa dan Telur Emas”
Di suatu desa yang asri, hiduplah keluarga petani yang terdiri dari Pak Tani dan Bu Tani. Dalam keseharian, hidup mereka dipenuhi keterbatasan karena belum memiliki ladang sendiri. Dari pagi hingga sore hari, keduanya harus bekerja di ladang milik majikannya.
ADVERTISEMENT
Pada suatu malam, Pak Tani merasa sangat lapar dan meminta istrinya untuk memasakkan apa saja yang bisa diolah menjadi makanan.
Sayangnya, tidak ada satu pun bahan makanan yang tersedia di rumah. Kedua pasangan suami-istri itupun hanya bisa menahan lapar seharian, menunggu esok hari untuk meminjam uang kepada majikan.
Namun keesokan harinya, sang majikan menolak memberikan bantuan karena Pak Tani belum membayar tumpukan utang sebelumnya. Alhasil, keduanya pun pulang ke rumah tanpa berhasil membawa uang untuk membeli bahan makanan.
Di tengah perjalanan pulang dari ladang ke rumah itu, seekor angsa dengan bulu yang bersih sehingga tampak sangat cantik berjalan pelan ke arah mereka.
“Sepertinya, kita bisa membawanya pulang.” Ucapan Bu Tani membuat Pak Tani melihat di sekelilingnya untuk memastikan apakah angsa itu merupakan hewan ternak salah satu warga desa atau bukan.
ADVERTISEMENT
“Iya, aku juga tidak pernah melihat ada warga yang memelihara angsa. Kita bawa saja dia pulang,” balas Pak Tani sambil menggapai angsa yang terlihat lelah itu dengan sangat hati-hati.
“Benar, kita bisa meletakkannya di kandang ayam kita yang dulu.”
Setelahnya, Pak Tani dan Bu Tani pun melanjutkan perjalanan pulang.
Keesokan paginya, Pak Tani yang hendak memberi minum sang angsa dibuat terkejut karena menemukan angsa itu telah menelurkan beberapa telur emas.
“Bu, Bu, sini! Kamu harus lihat ini!” Mendengar panggilan sang suami, Bu Tani segera melihat keajaiban itu.
“Wah, Pak. Kita bisa menjualnya di pasar.”
Sejak hari itu, kehidupan Pak Tani dan Bu Tani berubah. Angsa ajaib mengeluarkan 2 telur emas dalam sehari dan lebih ajaibnya telur itu merupakan emas murni yang berharga mahal.
ADVERTISEMENT
Telur-telur mereka selalu dibeli dengan harga mahal oleh tukang emas di pasar. Setiap hari, Pak Tani dan Bu Tani mulai bisa menikmati makanan yang lezat.
Akan tetapi, mereka menjadi tidak pernah puas dan ingin selalu menambah uang, lagi dan lagi.
“Kita sembelih saja angsa itu, Pak. Dengan begitu, kita bisa mendapatkan lebih banyak telur tanpa harus menunggu lebih lama.”
“Kamu benar, Bu.”
Ide dari sang istri segera dijalani oleh Pak Tani. Di saat malam semakin meninggi, ia mengeluarkan angsa dari kandang dan menyembelihnya. Namun sayang, tidak ada satupun telur emas di dalam perut angsa itu.
Pak Tani dan Bu Tani menyesali perbuatan mereka. Mereka tidak menemukan telur emas yang banyak dalam waktu yang cepat. Mereka justru kehilangan angsa ajaib yang menyelamatkan hidup mereka dari kemiskinan.
ADVERTISEMENT
Selesai.
Nah, bagaimana, Ma? Kisah yang menarik banget, kan? Ketika selesai mengisahkan dongeng anak pendek tentang angsa dan telur emas itu kepada anak, kamu juga bisa lho menjelaskan pesan moral agar menjauhi sikap serakah, seperti yang dilakukan oleh Pak Tani dan Bu Tani.
Semoga dongeng kali ini bisa bermanfaat ya bagi kita semua. Selamat menceritakan kembali kepada si kecil!
(TMA)