Dongeng Kancil dan Buaya, Cerita Klasik Pengantar Tidur Anak

Konten dari Pengguna
12 November 2021 15:00 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi dongeng kancil dan buaya. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dongeng kancil dan buaya. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siapa sih yang enggak tahu dongeng kancil dan buaya? Dari zaman Mama masih kecil, dongeng yang satu ini sudah dipakai sebagai dongeng pengantar anak sebelum tidur.
ADVERTISEMENT
Meskipun ceritanya sederhana, dongeng kancil dan buaya ini punya makna tersirat yang sangat baik untuk diajarkan pada anak sedari dini.
Dari sifat si kancil, pesan moral yang bisa diambil adalah meskipun kita pandai dan cerdik, kita tidak boleh berbohong dan menggunakan kecerdikan kita untuk suatu hal yang bisa merugikan orang lain. Selain itu, cerita ini juga mengajarkan kita supaya tidak gampang percaya dengan orang lain.
Kalau Mama-Mama berniat menceritakan dongeng kancil dan buaya untuk si kecil, yuk, simak ceritanya seperti berikut ini.

Dongeng Kancil dan Buaya

Ilustrasi kancil. Foto: Freepik
Pada suatu hari, hiduplah seekor kancil yang dikenal sangat cerdik. Kecerdikannya ini bisa membantu si kancil menyelesaikan semua masalah yang dia alami.
Meskipun kancil hewan yang cerdik, dia enggak pernah sombong kepada hewan-hewan lain di hutan. Itulah sebabnya kancil punya banyak teman di hutan. Hewan lain juga sering sekali meminta bantuan kancil untuk menyelesaikan masalah mereka.
ADVERTISEMENT
Di suatu siang, si kancil sedang beristirahat di bawah pohon yang rindang. Lalu, ia merasa haus dan lekas pergi ke tepi sungai untuk minum. Setelah minum, kancil pun melihat-lihat kondisi di sekitar sungai.
Di seberang sungai, si kancil melihat ada sebuah pohon yang lebat sekali buahnya. Dia juga ingat kalau dia sedang kehabisan makanan. Si kancil ingin sekali mengambil buah-buahan itu namun ia harus berpikir bagaimana caranya menyeberangi sungai.
Si kancil pada saat itu melihat banyak buaya yang sedang berdiam diri di sungai. Karena si kancil sangat cerdik dan banyak akal, dia terpikirkan suatu ide dan memanggil buaya itu.
“Hai buaya temanku, apa kabarmu hari ini?”
Seekor buaya pun mendekati si kancil dan menjawab pertanyaan si kancil. “Hai kancil sahabatku, kabarku baik. Ada keperluan apa sampai kau mendatangiku?” kata si Buaya.
ADVERTISEMENT
“Syukurlah kalau kabarmu baik temanku. Aku datang ke sini karena diperintahkan Raja Sulaiman untuk menghitung semua buaya yang ada di sini karena kalian akan diberikan hadiah,” kata si kancil
“Waaaah kau datang membawa kabar baik ya. Benarkah jika Raja Sulaiman ingin memberi kami hadiah?” tanya si buaya dengan antusias.
“Benar temanku, sekarang lebih baik kalau kamu memanggil semua temanmu. Setelah itu, kalian berjejer sampai ke ujung sungai sana dan aku akan melompati kalian sambil menghitung,” jawab si kancil.
Akhirnya, buaya pun memanggil semua teman-temannya dan berjejer sampai ke ujung sungai. “Sekarang hitunglah,” kata si buaya kepada kancil.
Kancil pun mulai melompat satu per satu ke punggung buaya. Dia berteriak keras-keras, “Satu! Dua! Tiga!” dan begitulah seterusnya hingga ia sampai di pinggir seberang sungai yang dimaksud yaitu pinggir sungai yang banyak makanannya.
ADVERTISEMENT
Setelah sampai, kancil berbalik badan dan berteriak kepada si buaya “Terima kasih teman-temanku, aku sudah menghitung kalian semua. Sekarang aku akan pergi.”
Melihat hal itu, buaya pun memanggil kancil dan menanyakan hadiahnya. “Tunggu dulu kancil, kau bilang Raja Sulaiman akan memberi kami hadiah. Lalu mana hadiah kami?” tanya si buaya.
Si kancil pun menjawab, “Maafkan aku buaya, tapi sepertinya Raja Sulaiman sudah memberikan hadiah itu kepada buaya di tempat lain."
Buaya pun sangat marah karena telah merasa ditipu oleh si kancil. Mereka bersumpah tidak akan melepaskan si kancil jika suatu saat bertemu lagi.

Dongeng tentang Kancil dan Buaya Singkat dalam Bahasa Inggris

Ilustrasi kancil dan buaya. Foto: Freepik
Dikutip dari The Adventures of Mouse Deer (Favorite Folk Tales of Southeast Asia) oleh Aaron Shepard, berikut adalah dongeng tentang kancil dan buaya singkat dalam bahasa Inggris.
ADVERTISEMENT
One day, Mouse Deer went down to the river. He wanted to take a drink. But he knew Crocodile might be waiting underwater to eat him.
Mouse Deer had an idea. He said out loud, "I wonder if the water's warm. I'll put in my leg and find out." But Mouse Deer didn't put in his leg. Instead, he picked up a stick with his mouth and put one end into the water.
Chomp! Crocodile grabbed the stick and pulled it underwater. Mouse Deer laughed. "Silly Crocodile! Don't you know a stick from a leg?" And he ran off to drink somewhere else.
In the next day, Mouse Deer wanted to cross the river. He wanted to eat tasty fruits and roots and shoots on the other side. But he didn't want Crocodile to eat him first!
ADVERTISEMENT
Mouse Deer had an idea. He called out, "Crocodile!"
Crocodile rose from the water. "Hello, Mouse Deer. Have you come to be my breakfast?"
Mouse Deer smiled. "Not today, Crocodile. I have orders from the King. He wants me to count all the crocodiles so he could prepare enough meal for you."
"The King!" said Crocodile. "Tell us what to do."
"You must line up from this side of the river to the other side," said Mouse Deer.
Crocodile then got all his friends and family. They lined up across the river.
Mouse Deer jumped onto Crocodile's back. "One." He jumped onto the next crocodile. "Two." And the next crocodile. "Three."
ADVERTISEMENT
Mouse Deer kept jumping till he jumped off on the other side of the river. "How many are there?" asked Crocodile.
"Just enough," said Mouse Deer. He laughed as he ran to the forest.
(RPR & SFR)