news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dongeng Kancil dan Siput sebagai Pengantar Tidur Anak

Konten dari Pengguna
15 April 2022 18:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ibu dan anak baca dongeng. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ibu dan anak baca dongeng. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Membacakan dongeng merupakan salah satu aktivitas yang bisa merangsang otak anak dan melatih kedekatan antara anak dan orang tua. Jika Mama bingung mau membacakan cerita apa, kamu bisa bacakan dongeng Kancil dan Siput yang satu ini.
ADVERTISEMENT
Selain bisa dijadikan pengantar tidur, dongeng juga bisa melatih kecerdasan bahasa anak lho, Ma. Manfaat lainnya membacakan dongeng untuk anak ialah saat dewasa nanti, anak akan menjadi pribadi yang penuh empati.
Biasakan anak belajar melalui mendengarkan dongeng dan pastinya Mama wajib beri tahu anak terkait pesan moral yang terkandung di dalam ceritanya.

Dongeng Kancil dan Siput

Di suatu pagi yang cerah, seekor kancil sedang berjalan-jalan di sekitar hutan yang rimbun nan teduh. Dengan langkah riang ia melangkah menuju bagian hutan yang lebih dalam sambil menikmati suasana hutan yang asri.
Dalam perjalanannya kancil melihat kelinci, katak, dan tupai. Dengan wajah angkuh Kancil berujar “Dasar hewan-hewan kecil. Mereka tidak ada apa-apanya dibandingkan aku si Kancil yang cerdik. Mereka pasti iri saat melihat aku.”
ADVERTISEMENT
Karena haus, Kancil berhenti sejenak untuk menghampiri sungai. Sembari minum air sungai, Kancil tersenyum angkuh karena melihat cerminan dirinya yang ia anggap paling menawan di penjuru hutan.
“Aduh, siapa yang tidak mau menjadi seperti aku? Tentu saja karena aku sangat pintar. Tidak seperti binatang lain yang bodoh,” kata Kancil kepada dirinya sendiri.
Ternyata sedari tadi seekor Siput memperhatikan kesombongan Kancil, “Halo Kancil, selamat siang.” Siput dengan ramah menyapa Kancil.
Ilustrasi Dongeng Anak. Foto: delcarmat/shutterstock
“Ah! Ku kira siapa. Ternyata cuma Siput lemah yang lambat. Pergi kamu! Jangan berani menyapaku yang menawan ini,” kata Kancil ketus.
Siput seketika terdiam. Ia tersinggung mendengar perkataan Kancil terhadap dirinya.
“Hey Kancil. Kamu itu tidak boleh sombong! Mentang-mentang kamu lebih cepat dariku, kamu tega meledekku. Aku tantang kamu untuk balap lari denganku!” ujaran Siput membuat Kancil tertawa.
ADVERTISEMENT
“Siapa takut? Memang kamu yang lambat ini bisa apa? Pastinya aku yang menang. Lihat saja besok!” kata Kancil angkuh.
Penghuni Hutan sangat antusias mendengar berita pertandingan antara Kancil dan Siput. Mereka pun berbondong-bondong meramaikan arena lomba lari antara Siput dan Kancil.
Dengan langkah percaya diri, Kancil berdiri di garis start. Matanya menatap Siput yang berdiri di sisinya dengan meremehkan.
“Ayo cepat beri aba-aba! Aku sudah tidak sabar mau mengalahkanmu,” kata Kancil pada Siput. Namun, Siput yang sabar hanya tersenyum saja mendengarnya.
Pertandingan pun dimulai melalui aba-aba Siput. Kancil dengan cepat berlari meninggalkan Siput di belakangnya. Sepanjang jalan Kancil tertawa karena Siput kepayahan mengejarnya.
Seketika tawa Kancil terhenti. Ia terkejut ketika melihat Siput yang ternyata sudah ada di depannya.
ADVERTISEMENT
“Tidak mungkin! Aku harus lebih cepat lagi!” kata Kancil panik lalu berlari lagi.
Setelah jauh dari Siput, Kancil tersenyum menanti kemenangannya. Akan tetapi, sekali lagi Siput sudah berlari di depannya sama seperti sebelumnya. Kancil pun semakin panik dan kembali berlari kencang.
Kejadian ini berlangsung berkali-kali. Kancil tidak tahu jika Siput bekerja sama dengan Siput-Siput lainnya yang bersembunyi di sepanjang arena lomba. Mereka akan muncul di depan Kancil sehingga Kancil berpikir jika si Siput telah mendahuluinya.
Ketika sampai di garis akhir, Kancil terduduk karena kelelahan. Siput pun menghampiri Kancil.
“Bagaimana bisa kamu menang?!” Kata Kancil kesal.
“Kancil. Siapa yang menang tidaklah penting. Yang terpenting adalah kamu tidak boleh sombong kepada yang lainnya hanya karena kamu cerdik! Semua mahluk itu selalu ada kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Jadi sombong itu tidak ada gunanya.” Siput berkata dengan sangat bijak.
ADVERTISEMENT
Setelah kejadian itu, Kancil pun berjanji pada Siput untuk tidak sombong lagi di kemudian hari dan juga berjanji untuk tidak merendahkan warga hutan lainnya.
Demikian dongeng Kancil dan Siput yang bisa Mama bacakan kepada anak sebagai pengantar tidur. Selamat mendongeng, Ma!
(SRP)