Dongeng Putri Tidur serta Pesan Moral di Dalamnya

Konten dari Pengguna
1 April 2022 18:29 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi dongeng putri tidur (Sumber: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dongeng putri tidur (Sumber: Pixabay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apakah Mama-Mama suka membacakan dongeng kepada anak sebelum tidur? Dongeng putri tidur ini bisa menjadi salah satu cerita yang menarik yang bisa kamu bacakan pada si kecil.
ADVERTISEMENT
Membacakan dongeng ini bisa menjadi salah satu kegiatan yang menyenangkan bagi si kecil. Ngomongin soal mendongeng, kalau Mama sebenarnya sudah sering membacakan dongeng buat anak-anak Mama bahkan sejak mereka ada di dalam kandungan.
Mama sendiri pernah baca di laman Parents, kalau membacakan dongeng memiliki banyak sekali manfaat untuk anak.
Dongeng bukan hanya sebagai hiburan semata bagi si kecil. Lebih dari itu, membacakan cerita juga sangat penting untuk menstimulasi kecerdasan kognitif si kecil. Daya berpikir serta imajinasinya juga bakal semakin berkembang kalau dia sering dibacakan cerita oleh Mama-Mama dan Papa-Papa.
Selain itu, membacakan dongeng juga sangat baik untuk kemampuan bahasanya. Sudah banyak penelitian yang menyebutkan anak yang sering dibacakan dongeng oleh orang tuanya akan memiliki interaksi verbal yang lebih baik. Membacakan cerita juga akan semakin menambah kosakata yang dimiliki oleh si kecil.
ADVERTISEMENT
Ada hal yang tidak kalah penting juga, sebuah cerita dongeng umumnya memiliki pelajaran hidup yang bisa diambil. Hal ini bisa menjadi cara dari orang tua untuk menanamkan nilai-nilai moral pada si kecil.
Setelah mengetahui berbagai manfaat dari membacakan dongeng. Mama-Mama menjadi lebih semangat kan untuk membacakan sebuah cerita kepadanya? Nah, berikut akan Mama berikan sebuah dongeng putri tidur, yang ceritanya enggak hanya seru tapi juga memiliki pesan moral yang penting.
Bagaimana jalan cerita selengkapnya? Simak di sini, ya!

Dongeng Putri Tidur

Ilustrasi dongeng putri tidur (Sumber: Pixabay)
Dahulu kala, di sebuah kerajaan hiduplah seorang raja yang adil dan sangat bijaksana. Rakyatnya juga sangat makmur dan bahagia karena dipimpin oleh raja tersebut.
Hanya saja masih ada yang terasa kurang. Sang ratu, istri dari raja ternyata sudah sangat lama mendambakan keturunan. Setiap harinya, raja dan ratu tidak pernah berhenti berdoa agar segera dikaruniai buah hati.
ADVERTISEMENT
Akhirnya doa mereka pun dikabulkan. Singkat cerita, ratu akhirnya mengandung dan melahirkan seorang putri yang sangat cantik.
Raja dan ratu amat bahagia karena kehadiran anak pertamanya ini. Sebagai bentuk rasa syukur, raja pun mengadakan pesta dan mengundang para bangsawan hingga rakyatnya untuk datang ke istana. Tak lupa, raja juga mengundang 7 orang penyihir baik hati buat memberikan mantra baiknya pada putri yang baru lahir.
“Engkau akan menjadi seorang putri yang cantik,” kata si penyihir pertama.
“Kamu akan menjadi putri yang baik hati dan jujur,” kata penyihir yang kedua.
“Wahai putri, tumbuhlah menjadi seorang anak yang cerdas,” kata penyihir ketiga.
“Putri, kelak kamu akan menjadi seorang yang bijaksana,” kata penyihir yang keempat.
ADVERTISEMENT
“Jadilah engkau putri yang pandai berdansa,” kata penyihir yang kelima.
“Selain pandai berdansa, kamu juga akan memiliki suara yang bagus dan pintar bernyanyi,” kata penyihir keenam.
Sekarang giliran penyihir ketujuh buat mengucapkan mantranya. Akan tetapi, sebelum dia sempat memberikan mantra, tiba-tiba pintu istana terbuka dan muncullah seorang penyihir yang jahat. Penyihir tersebut merasa kesal karena raja tidak mengundang dirinya ke dalam istana.
Ilustrasi dongeng putri tidur (Sumber: Pixabay)
“Karena aku tidak diundang. Maka aku akan mengutuk anakmu, wahai Raja. Sang putri akan mati tertusuk jarum pemintal benang, hahaha..” katanya sambal tertawa licik.
Usai mengeluarkan kutukannya. Raja dan ratu yang mendengar hal itu langsung menangis. Penyihir yang ketujuh lalu menghampiri raja dan ratu untuk menenangkan mereka.
“Tidak usah khawatir. Aku akan membantu meringankan kutukan dari penyihir jahat itu. Putri tidak akan mati, namun dia bakal tertidur selama 100 tahun setelah terkena jarum pemintal benang. Dia akan terbangun kembali apabila seorang pangeran datang kepadanya,” ucap si penyihir yang ketujuh.
ADVERTISEMENT
Setelah kejadian tersebut, raja langsung memerintahkan agar semua pemintal benang yang ada di istana dan diseluruh kerajaan segera dikumpulkan dan dibakar.
Singkat cerita, enam belas tahun kemudian sang putri telah tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik serta baik hati. Tak berapa lama, raja serta ratu sedang melakukan perjalanan keluar negeri. Sehingga putri pun ditinggal seorang diri ke istana.
Sang putri pun berjalan-jalan keluar istana. Ternyata dia menemukan sebuah puri. Di dalam puri tersebut ada sebuah kamar yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Ternyata di dalam kamar tersebut ada seorang nenek tua yang memintal benang.
Si nenek pun meminta putri untuk duduk ke depan alat memintal dan mulai memutar alat pemintal tersebut. Saat sedang memutar alat pemintal benang, mendadak jari sang putri tertusuk jarum pemintal. Sang putri pun menjerit kesakitan dan langsung terjatuh ke lantai.
ADVERTISEMENT
Sang nenek tua yang ternyata adalah si penyihir jahat kontan tertawa puas melihat putri yang tersungkur dan dianggap telah tewas.
Sang putri yang telah hilang ini membuat seisi istana khawatir. Raja memerintahkan seluruh pasukannya untuk mencari putri. Akhirnya sang putri pun ditemukan namun dalam keadaan yang tidak sadarkan diri.
Raja pun sangat bersedih melihat keadaan anaknya. Kemudian datanglah penyihir ketujuh yang menenangkan sang raja.
“Raja, tenanglah. Putri hanya akan tertidur selama 100 tahun. Dan dia pun tidak akan sendirian, karena aku akan menidurkan kalian semua,” ucap si penyihir sembari menebarkan sihir ke seluruh istana. Lalu dengan dibantu oleh semua penyihir, sang penyihir ketujuh menutup dengan semak berduri supaya tidak ada yang bisa masuk ke istana.
ADVERTISEMENT
Seratus tahun berlalu. Tiba-tiba ada seorang pangeran yang datang dari negeri seberang yang kebetulan melewati depan istana yang ditutupi oleh semak yang berduri. Menurut cerita, istana tersebut dihuni oleh seekor naga yang jahat dan mengerikan. Pangeran pun berencana ingin menghancurkan naga tersebut.
Sesampainya di gerbang istana, pangeran mencoba memotong semak belukar tersebut. Namun terus gagal. Tiba-tiba muncullah seorang penyihir yang baik hati yang memberikannya sebuah pedang.
“Pakailah pedang ini,” kata penyihir tersebut.
Pangeran akhirnya memakai pedang tersebut untuk memotong semak belukar. Begitu masuk ke dalam istana, dia langsung dihadang oleh naga besar yang merupakan jelmaan dari si penyihir jahat.
Naga tersebut menyerang pangeran dengan menyemburkan api yang panas. Pangeran menghindar dari semburan api itu. Lalu dia melemparkan pedangnya ke arah naga dan berhasil menancap ke leher naga. Sang naga langsung jatuh ke tanah dan berubah kembali ke petunjuk penyihir jahat. Lalu dia pun mati.
ADVERTISEMENT
Setelah diberi tahu oleh penyihir baik hati, pangeran menuju kamar di mana sang putri tertidur. Sesampainya di sana, dia melihat sang putri yang cantik dan jelita tengah memejamkan matanya. Pangeran pun mencium pipi sang putri, dan pada saat itulah hilang juga kutukan jahat untuk si putri.
Akhir cerita, putri pun menikah dengan pangeran. Raja dan ratu pun sangat berbahagia. Tujuh penyihir baik pun kembali datang dengan membawa hadiah berupa mantra baik.
Pesan moral dari cerita tersebut adalah apabila kita memiliki sifat dan selalu baik pada orang lain. Maka kebaikan dan kebahagiaan pun akan selalu menyertai kita. Selain itu, yakinlah bahwa kebaikan bakal selalu menang melawan kejahatan. Meski kita harus menunggu agar kebaikan tersebut terungkap dengan jelas.
ADVERTISEMENT
Itulah dia dongeng putri tidur dan pesan moral yang bisa diambil. Apakah kamu juga senang membacakan cerita untuk buah hatimu, Ma?
(AN)