Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Efek Imunisasi Campak pada Anak
28 Januari 2022 19:32 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jadi teringat dulu, waktu anak pertama Mama kena penyakit campak ini. Tubuhnya penuh dengan ruam kemerahan yang membuatnya gatal-gatal. Lantaran kondisi badannya yang gatal-gatal inilah yang membuatnya menjadi enggak nyaman dan akhirnya mudah rewel.
Penyakit campak ini disebabkan oleh virus. Nah, kadang kita juga enggak bisa menebak ya penularan virus ini dari mana, bisa saja dari udara, batuk, atau bersin seseorang yang sebelumnya memang sudah terinfeksi campak .
Makanya pemberian vaksin campak menurut Mama sangat penting sih guna menurunkan risiko serangan penyakit ini. Kalau yang pernah Mama baca dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI, penyakit campak kalau dibiarkan dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti diare, radang paru, radang otak, kebutaan, gizi buruk, dan yang paling parah adalah kematian.
ADVERTISEMENT
Lalu, apakah ada efek imunisasi campak sendiri? Kalau kamu penasaran, simak penjelasannya di sini yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber, ya!
Efek Imunisasi Campak
Perlu Mama-Mama ketahui dulu, terdapat dua jenis vaksin yang digunakan buat mencegah campak, pertama adalah vaksin MR, yakni Measles/campak (M) dan Rubella (R). Lalu ada juga kombinasi dari 3 jenis vaksin, yaitu Mumps (gondongan), Measles (campak), dan Rubella.
Berdasarkan laman resmi Kemenkes, vaksin campak ini termasuk pada program imunisasi rutin yang telah dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Umumnya vaksin MR diberikan pertama kali pada usia bayi 9 bulan. Kemudian imunisasi MMR dapat diberikan ketika anak berusia 18 bulan dan 6 tahun.
Vaksin campak akan diberikan oleh dokter atau tenaga kesehatan ahli di bawah pengawasan dokter. Dikutip dari NHS, untuk anak-anak, vaksin campak akan disuntikkan pada lengan atas. Pemberian imunisasi campak ini harus sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan untuk si kecil ya, supaya vaksin bisa bekerja dengan lebih efektif.
ADVERTISEMENT
Sebagai catatan, ada beberapa efek samping yang mungkin dirasakan oleh anak usai melakukan imunisasi campak, antara lain mengalami demam, pusing, mual, muntah, nafsu makan menjadi berkurang, nyeri otot, merasa lemas, atau bahkan terdapat nyeri dan kemerahan di area suntikan.
Kalau yang pernah Mama baca dari laman CDC, vaksin campak juga bisa berdampak dengan risiko kejang demam, meski sebenarnya sangat jarang terjadi.
Apabila si kecil mengalami efek samping yang berkepanjangan setelah imunisasi campak. Jangan tunda buat berkonsultasi ke dokter ya, Ma. Supaya anak segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Bahaya Penyakit Campak
Campak merupakan penyakit yang sangat menular. Biasanya gejala penyakit campak bisa timbul sekitar satu atau dua minggu setelah terkena virus campak ini. Urutan kemunculan bercak kemerahan ini pertama-tama ada di sekitar kepala, di belakang telinga, leher, lalu menjalar ke seluruh tubuh.
ADVERTISEMENT
Selain munculnya bercak kemerahan dan gatal, orang yang terinfeksi campak juga mengalami demam tinggi, merasa pegal dan nyeri di badan, lemas, hilang selera makan, bahkan ada juga yang sampai diare dan muntah-muntah.
Menurut data dari WHO, lebih dari 140.000 orang meninggal karena campak pada tahun 2018. Kebanyakan terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun.
Oleh karena itu, penyakit ini perlu diwaspadai, tak hanya pada anak-anak, tetapi juga bagi seseorang dengan riwayat penyakit kronis serta orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Kalau dibiarkan, campak juga dapat menyebabkan komplikasi pada paru-paru, radang pada telinga, sampai infeksi otak.
Nah, itu dia penjelasan mengenai penyakit campak serta efek imunisasi campak. Semoga informasi ini bermanfaat untukmu ya, Ma!
ADVERTISEMENT
(AN)